Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Erik Kurniawan, S.Sos, M.Pd

PENTINGNYA METODE MEMBACA INTENSIF DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Guru Menulis | Wednesday, 27 Oct 2021, 22:17 WIB

Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas hendaknya mampu mengarahkan, membimbing dan mempermudah siswa untuk menguasai sejumlah konsep-konsep dasar mata pelajaran. Penguasaan terhadap konsep dasar tersebut membantu siswa dalam menjawab soal ulangan harian, ujian sekolah bahkan menyelesaikan persoalan pada dunia nyata yang dihadapi siswa. Penyesuaian kurikulum tentang masalah kekinian diharapkan menjadi bekal untuk menghadapi masa depan siswa.

Maka salah satu aktifitas dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) adalah membaca. Membaca merupakan cara mandiri seseorang untuk mendapatkan banyak pengetahuan. Sejak anak mulai mampu memaknai gambar-gambar, orang tua maupun orang disekitarnya sudah berusaha mengenalkan huruf-huruf. Ketika anak memasuki Pendidikan Dasar sampai lulus pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan membaca.

Pada umumnya semua guru mata pelajaran menerapkan kegiatan membaca ke siswa yang diajarnya. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik secara tatap muka maupun pembelajaran secara daring pada umumnya tidak lepas dari kegiatan membaca. Setiap siswa memiliki kemampuan daya membaca yang berbeda-beda. Melihat hal yang demikian, maka seorang guru perlu melakukan langkah-langkah penerapan strategi membaca agar anak terbantu dalam kemampuan daya bacanya. Ada 2 (dua) metode membaca yaitu membaca intensif dan membaca ektensif. Pada tulisan kali ini akan lebih fokus membahas tentang membaca intensif.

Membaca intensif merupakan kegiatan membaca teks bacaan secara seksama, mendalam, dengan menangkap lebih dalam informasi yang ada pada teks. Dalam kegiatan membaca intensif, siswa membaca satu pilihan bacaan yang sama yang disedikan oleh guru. Siswa diminta untuk membaca teks pendek secara teliti dan cermat agar dapat memahami isi bacaan dengan benar (Renandya, 2007 dalam modul workshop MIME, 2021). Uraian tersebut mejelaskan bahwa aktifitas membaca intensif sudah dan selalu diterapkan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Karakter membaca intesif antara lain ketika siswa diberi tugas membaca teks/buku paket maka siswa akan fokus pada kosakata dan tata bahasa untuk dipahami sehingga mereka akan membaca kata demi kata. Karena membaca kata demi kata, mereka akan membaca dengan lambat dan mendalam. Pada umumnya teks yang diberikan guru tidak panjang karena memiliki kosa yang cenderung baru atau rumit (bukan bahasa level rendah). Langkah-langkah guru berupa mengintruksikan siswa untuk membaca buku paket sesuai materi yang sedang diajarkan merupakan salah satu contoh membaca intensif.

Untuk memahami teks/buku paket maka siswa akan membaca secara utuh bacaan yang diberikan guru. Siswa kecil kemungkinan membaca secara sekilas saja tanpa mendalami dan memahami bacaan tersebut. Panjang bacaan untuk membaca intensif pada umumnya tidak terlalu panjang. Penggunaan kata dalam bacaan yang digunakan membaca intensif lebih bersifat ilmiah dan penggunaan kalimat EYD (Ejakan yang Disempurnakan). Karena kata yang digunakan bersifat ilmiah dan penggunaan kalimat EYD, maka membaca intensif dilakukan secara perlahan-lahan (bukan membaca cepat dan membaca sebanyak-banyaknya).

Membaca intensif memiliki beberapa dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif membaca intensif bagi siswa antara lain : 1) Mereka menjadi mahir dalam menjawab pertanyaan sebuah bacaan. 2) Siswa dapat menggunakan berbagai strategi membaca untuk membantu mereka memahami teks dengan baik. 3) Mereka bisa membaca dan memahami tradisional tes. 4) Siswa menjadi pembaca yang fasih dan dapat membaca teks dengan kemudahan dan kecepatan yang sesuai. 5) Siswa bisa menjadi pembaca yang ahli dalam mengekstrak informasi dari teks. Sedang dampak negatif membaca intensif antara lain : 1) Mereka mungkin berkembang menjadi seseorang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran dan terus membaca bahkan pada saat mereka menyelesaikan sekolah (modul workshop MIME, 2021).

Meskipun karakteristik membaca intensif merupakan hal yang baru, namun dalam kegiatan belajar mengajar sejatinya sudah dipraktekkan dan dilaksanakan oleh semua guru mata pelajaran. Kegiatan membaca intensif sejatinya sudah dilakukan sejak anak masuk di jenjang Sekolah Dasar. Namun kegiatan membaca intensif masih belum terstruktur dan terukur. Maka kedepan perlu menerapkan metode membaca intensif dengan langkah-langkah yang terstruktur dan terukur, sehingga membaca intensif dapat mengembangkan ketrampilan membaca seperti mengidentifikasi ide utama dari bacaan. Selain itu juga membantu siswa menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca dan berpikir kritis.

Penulis : Erik Kurniawan (Ketua MGMP IPS Kota Depok)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image