Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang Gelar Pelatihan Jurnalistik Kampus
Sastra | 2022-06-23 14:54:39Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang (Sasindo Unpam) akan mengadakan pelatihan jurnalis kampus dengan judul "Jurnalis Kampus Mahasiswa Sasindo Angkatan Pertama" yang akan digelar di lantai 5 gedung Unpam Viktor Jl. Puspitek Raya No 10, Serpong, Tangerang Selatan pada bulan Juni 2022. Kegiatan ini menjadi langkah kongkrit mahasiswa Sasindo agar bisa memahami kaidah jurnalistik sehingga langsung meliput ke lapangan dan menerbitkan ke berbagai media massa.
Pelaksanaan kegiatan akan dilaksanakan pada dua pekan yaitu, pertama pada tanggal 8 Juli 2022 dan yang kedua pada tanggal 15 Juli 2022 pukul 14.00-15.30 untuk mengetahui teknik dan praktik menulis feature, dimana mahasiwa dan mahasiswi kampus mampu menulis teknik reportase dan feature ketika meliput dilapangan dan mampu menerbitkan kegiatan di media massa, lokal ataupun nasional.
Pelatihan jurnalistik ini dapat diikuti oleh para penggiat humas & public relations, corporate communications, corporate secretary, staf redaksi/pengelola media internal instansi/perusahaan, mahasiswa maupun para professional berbagai bidang yang ingin mendalami keterampilan penulisan naskah jurnalistik.
Pada kegiatan pelatihan jurnalistik nanti Salah satu elemen penting disini ialah berita. Tanpa berita, tidak lengkap rasanya sebuah aktivitas jurnalistik. Oleh karena itu, seorang jurnalis harus memahami pengertian berita, bagaimana unsur-unsurnya, apa saja yang perlu diberitakan? Dan tentu bagaimana menuliskan berita.
Kemampuan menulis dosen dan mahasiswa tidak hanya menulis artikel ilmiah seperti penelitian, jurnal dan makalah. Tapi juga mampu menulis reportase/berita yang baik. Kegiatan apapun, jika dituliskan sesuai kaidah, maka pembaca akan mengerti dan memahaminya. Melalui pelatihan jurnalistik ini, Mahasiswa akan dilatih untuk mengemas naskah-naskah di media internal mereka menjadi jauh lebih menarik, baik itu naskah berita, artikel, feature, ataupun tulisan laporan.
Jika setiap sekolah, perusahaan, dan kampus mampu mereportasekan setiap kegiatannya dengan baik ke media massa, tentu akan keuntungan bagi organisasi tersebut. Kegiatan organisasi mampu disebarkan luaskan ke khalayak luas dan mempunyai rekam jejak digital yang baik.
Era revolusi industri 4,0 ditandai dengannya adanya internet. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin cepat. Peluang di era ini semakin memudahkan dalam mempublikasikan berbagai kegiatan. Pandemi membuat kita semakin cepat untuk menyambut era society 5.0. Era ini bukan saja ditandai dengan internet, tapi kecerdasan buatan dan meteverse.
Peluang di era ini bisa kita manfaatkan untuk mempublikasikan kegiatan dengan menggunakan teknik menulis reportase atau feature. Namun, dalam realitasnya, kemampuan ini jarang dimiliki oleh dosen dan mahasiswa. Alhasil, banyak kegiatan yang tidak mampu dipublikasikan ke media massa. teknik-teknik menulis reportase dan feature, membuat headline yang menarik sehingga dimuat di media massa, juga menyampaikan berbagai tips mengirim tulisan berdasarkan tipe media massa, baik itu mengenai kontent, tema maupun sasaran pembacanya. Selain itu juga disampaikan peluang mendapatkan pekerjaan dan profit dari media massa, baik itu sebagai kontributor, reporter, ataupun wartawan. Di akhir session ada diskusi dan tanya jawab seputar jurnalistik dan media massa.
Begitu banyak kegiatan di Universitas Pamulang, baik seminar, workshop, pelatihan dan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) belum dituliskan dengan menggunakan teknis reportase yang sesuai kaidah jurnalistik. Sesekali, coba kita baca tengok websitenya. Menulis asal jadi.
Dibutuhkan jurnalis kampus (jurkam) yang mempunyai kemampuan dalam mencari data, mengumpulkan, menuliskan dan menyajikan berita dengan kaidah jurnalistik. Jika jurnalis kampus ini bisa diberdayakan dengan baik, maka akan menguntungkan semua pihak, karena semua bisa didokumentasikan, diberitakan dan mempunyai rekam jejak digital yang baik. Namun kenyataannya, keberadaan jurnalis kampus masih jauh dari harapan. Setiap prodi belum mampu membentuk jurnalis kampus. Kerap sekali, yang menulis adalah mereka yang belum tahu, bagaimana teknik meliput dan menyajikan berita dengan baik.
Prodi Sastra Indonesia diharapkan menjadi garda terdepan dalam memberdayakan jurnalis kampus. Mahasiswa tidak cukup hanya dijejali teori dan konsep, tapi mereka harus diberikan wadah dan praktik untuk bisa terjun ke lapangan untuk meliput situasi dan kondisi yang sebenarnya.
Penulis : Indri nur Saputri
Dosen Pengampu : Deni Darmawan,S.Sos,S.P.D.,M.PD.I
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.