Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zakiyatul Masruroh

ANALISIS PRGAMATIK DALAM ARTIKEL BERDASARKAN JENIS-JENIS TINDAK TUTUR

Guru Menulis | 2022-06-23 09:10:02

Penulis :

Dr. Aida Azizah, M.Pd. (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unissula)

Zakiyatul Masruroh ( Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

Pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu bahasa yang mengkaji makna suatu bahasa ditinjau dari penggunaan bahasa dalam berkomunikasi atau terkait dengan konteks (eksternal) ketika bahasa digunakan dalam berkomunikasi. Dalam materi pragmatik salah satunya adalah jenis-jenis tindak tutur. Tindak tutur adalah ujaran yang menyatakan agar tujuannya dapat diketahui oleh pembaca maupun pendengar. Terdapat beberapa jenis-jenis tindak tutur antara lain:

a. Kontraktrif dan Performatif

Kontraktif adalah tuturan yang menyatakan sesuatu yang kebenarannya dapat diuji – benar atau salah – dengan menggunakan pengetahuan tentang dunia (Gunarwan 1994:43), sedangkan performatif adalah tuturan yang merupakan tindaan melakukan sesuatu dengan membuat tuturan itu (Gunarwan 1994:43)

b. Lokusi, Ilokusi dan Perlokusi

Lokusi adalah tindak tutur yang dimaksudkan untuk menyatakan sesuatu tindak tutur atau tindak bertutur. Untuk pengertian ilokusi adalah tindak tutur yang dimaksudkan melakukan sesuatu yang mengandung maksud dan fungsi atau daya tuturan. Sedangkan perlokusi adalah tuturan yang memiliki efek atau daya pengaruh. Efek yang ditimbulkan dapat secara sengaja atau tidak sengaja. Tuturan tersebut bertujuan untum memnerikan daya pengaruh kepada mitra tutur.

c. Representatif, Direktif, Ekspresif, Komitif dan Deklarasi atau Isbati

Representasif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan. Jenis-jenuis tindak tutur representatif seperti menyatakan, menuntut, mengakui, melaporkan, menunjukkan, menyebutkan dan kesaksian

Direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu. Jenis-jenis tindak tutur direktif seperti memaksa, mengajak, meminta, menyuruh, menagih, mendesak, memohon, menyarankan dan memberi aba-aba.

Ekspresif atau evaluatif adalah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan itu. Jenis-jenis tindak tutur ekspresif seperti memuji, mengucapkan terimakasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, mengucapkan selamat dan menyanjung.

Komitif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturannya. Jenis-jenis tindak tutur komitif seperti berjanji, bersumpah, mengancam, menyatakan kesanggupan.

Deklarasi atau isbati adalah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk menciptakan hal (status, keadaan) yang baru. Jenis-jenis tindak tutur deklarasi seperti mengesahkan, memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, mengabulkan, menggolongkan, mengabulkan, mengampuni dan memaafkan.

d. Langsung, Tidak Langsung, Harfiah dan Tidak Harfiah

Langsung adalah sebuah tuturan yang bermodus deklaratif dapat mengandung arti yang sebenarnya dan berfungsi untuk menyampaikan informasi secara langsung. Kesesuaian antara modus tuturan dan fungsinya secara konvensional inilah yang merupakan tindak tutur langsung

Tidak langsung adalah sebuah tuturan deklaratif digunakan untuk bertanya atau memerintah. Tuturan yang bermodus lain yang digunakan secara tidak konvensional.

Harfiah adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata yang menyusunnya. Sengkan tidak harfiah kebalikannya yaitu tindak tutur yang maksudnya tidak sama dengan makna kata-kata yang menyusunnya

Untuk mengatahui adanya pragmati dalam artikel, kita harus melakukan kegiatan analisis prgamatik. Analisi prgamtik yang akan dibahas mengenai jenis-jenis tindak tutur. Bahan yang dianalisis bersumber pada kompasiana yang berjudul “ Analisis Permasalahan Belajar Siswa Pada Era Pandemi ”. Artikel tersebut ditulis oleh Brian Marcelino Telaumbanua pada tanggal 29 Mei 2022. Berikut adalah artikel serta analisis pragmatiknya berdasarkan jenis-jenis tindak tuturnya.

1. Saat ini dunia sedang diresahkan dengan penyebaran wabah Coronavirus Disease (COVID-19) kalimat ini termasuk dalam jenis tindak tutur konstatif karena tuturan tersebut benar dan dapat dibuktikan kebenarannya.

2. Kehidupan manusia di semua bidang kehidupan terganggu, begitupun bidang pendidikan termasuk jenis tindak tutur representatif menunjukkan dampak adanya covid-19 membuat kehidupan terganggu salah satunya dalam bidang pendidikan.

3. baik sekolah dasar, sekolah menengah maupun perguruan tinggi termasuk jenis tindak tutur representatif menyebutkan, karena tuturann tersebut menyebutkan bahwa tingkatan sekolah tersebut proses pembelajaran harus dilakukan secara online.

4. Berdasarkan hasil wawancara terhadap seorang guru dan siswa-siswi di salah satu Sekolah Menengah Atas di kota Medan, pembelajaran di masa pandemi memang kurang efektif. Tuturan tersebut termasuk jenis tindak tutur representatif melaporkan dapat dilihat dalam tuturan tersebut yang melaporkan hasil wawancara terhadap guru dan siswi.

5. Para siswa juga beranggapan bahwa sistem pembelajaran kurang efektif dan kurang memuaskan serta mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara online. Tuturan tersebut termasuk jenis tindak tuturan representatif menunjukkan. Para siswa yang menunjukkan kesulitannya dalam pembelajaran online.

6. Tantangan atau kendala yang dialami oleh guru dan siswa pada saat menyampaikan pelajaran secara online adalah kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran, kurangnya respon dari siswa pada saat proses pembelajaran secara online, tidak memiliki kuota internet dan masalah jaringan yang kurang mendukung. Tuturan tersebut temasuk dalam jenis tindak tutur representatif menyatakan dan menyebutkan. Representatif menyatakan dapat dilihat bahwa tuturan tersebut menyatakan seorang guru memiliki beberapa kendala saat mengajar online kemudian diikuti representatif menyebutkan kendala-kendala tersebut.

7. Aplikasi-aplikasi yang dimaksud seperti Google Meet, Zoom, WhatsApp, dan Youtube. Termasuk jenis tindak tutur representatif menyebutkan aplikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran online.

8. Guru juga memberikan tugas dan ulangan kepada siswa dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi tersebut. Tuturan tersebut termasuk jenis tindak tutur representatif menyuruh dilihat dari guru memberikan tugas dan ulangan. Dalam hal ini seorang guru menyuruh dalam kebaikan dan sebagai tanggungjawabnya sebagai guru.

9. Hal ini dikarenakan beberapa hal seperti tidak semua guru melakukan pertemuan virtual secara berkala. Tuturan tersebut termasuk jenis tindak tutur representatif melaporkan bahwasannya siswa tidak suka pembelajaran secara online karena tidak semua guru melakukan pembelajaran secara berkala.

10. siswa tidak bisa bertanya secara langsung tentang materi yang kurang dimengerti, terkadang guru memberikan banyak tugas secara terus-menerus walaupun materi belum dijelakan secara menyeluruh. Tuturan tersebut termasuk jenis tindak tutur Ekspresif atau Evaluatif mengangluh. Para siswa secara tidak langsung mengangluh karena guru memberikan tugas yang belum Ia pahami.

11. Yang paling menyenangkan dalam proses belajar selama masa pandemi Covid-19 saat ini adalah bisa belajar di rumah pada saat jam sekolah, memiliki banyak waktu belajar yang cukup, dan adanya keleluasan terhadap waktu pengumpulan tugas-tugas sekolah yang diberikan guru, serta bisa melakukan aktivitas-aktivitas lain bersamaan dengan proses pembelajara. Tuturan tersebut termasuk jenis tindak tutur representatif menyatakan dan menyebutkan. Dalam tuturan tersebut siswa menyatakan hak-hal yang menyenangkan saat proses pembelajaran online. diikuti dengan menyebutkan hal-hal yang menyenangkan tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image