Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Imam Gunawan

Identitas Dimulai dari Kebiasaan Kita

Gaya Hidup | Saturday, 18 Jun 2022, 01:02 WIB
Kebiasaan menjadi identitas. Sumber : pexels.com

Identitas merupakan jati diri seseorang yang sering ditampilkan kegiatan pada sehari-hari mereka. Seseorang akan mengenal anda, siapa anda sebenarnya karena kebiasaan yang melekat pada diri anda. Bukan menjadi suatu hal yang mustahil jika suatu kebiasaan yang baik akan membawa dampak yang positif pada diri anda.

James Clear menyatakan dalam bukunya yang berjudul Automic Habbit "1% kebiasaan positif akan membawa dampak 37x lipat kebiasaan yang lebih baik, sedangkan 1% kebiasaan buruk akan berdampak 99% lipat menuju kebiasaan yang lebih buruk". Ini dapat disimpulkan bahwa suatu kebiasaan haruslah dilakukan secara bertahap.

Kebiasaan yang baik adalah hal yang mustahil jika dilakukan secara instan. Karena seseorang dapat membuat kebiasaan dilakukan secara bertahap. Misalnya Anda ingin menurunkan berat badan maka yang harus dilakukan adalah berolahraga dan makan makanan yang sehat. Dengan begitu anda akan mencapai hal yang ingin anda capai dan berat badan anda akan turun.

Lalu bagaimana kebiasaan menjadi identitas kita ?Ada 3 hal yang perlu anda ketahui, yaitu : proses, hasil, dan identitas. Yang pertama ialah proses. Anda melakukan banyak upaya agar anda ingin apa yang anda capai itu terlaksana, yaitu cara yang terbaik dalam proses itu.Yang kedua adalah hasil. Setelah anda melakukan berbagai macam proses, misalnya ingin menjuarai debat hukum nasional, maka yang harus anda lakukan adalah belajar, melancarkan public speaking, mencari data, membuat argumen, sehingga ketika dilaksanakannya lomba anda akan mengetahui hasil yang sudah anda upayakan dalam kerja keras anda.

Kerja keras yang anda lakukan pastinya akan membuahkan hasil yang memuaskan.Yang ketiga adalah identitas. Orang-orang akan mengenal anda karena kebiasaan anda. Setelah proses yang sudah anda lakukan dan hasil yang sudah capai. Ketika kedua hal tersebut sudah melekat pada diri anda.

Maka anda akan dikenal sebagai orang yang begitu, karena sebelumnya anda sudah memulai kebiasaan anda dan secara tidak langsung kebiasaan itu menjadi identitas pada diri anda. Misalnya saja anda ingin menjadi seorang penulis, maka hal-hal yang anda lakukan adalah membaca, menganalisis, mengembangkan penalaran anda, berdiskusi, sehingga anda dapat menyimpulkan pendapat anda dan dijadikan suatu tulisan. Selama proses yang anda lakukan seperti membaca, berdiskusi, dan lainnya membuahkan sebuah karya (hasil). Orang-orang akan mengenal anda seorang penulis. Itulah yang menjadikan anda sebagai penulis karena kebiasaan anda sendiri. Oleh karena itu, jika ingin mengubah pandangan orang terhadap anda, seperti apa anda.

Maka yang harus diubah sebelum itu ialah kebiasaan anda.Suatu kebiasaan yang adalah hal yang sulit dilakukan oleh semua orang. Bahkan dalam agama islam pun sudah disinggung mengenai suatu konsistensi seseorang. الإستقامة خير من ألف الكرامة"Istiqomah itu lebih baik dari seribu karamah"Jadi istiqomah/konsisten/kebiasaan itu lebih baik dari seribu karamah. Maksudnya ialah mencapai suatu karamah/kebaikan nyatanya lebih mudah daripada kita mempertahankan kebiasaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image