Indonesia Negara Solidaritas Tertinggi di Era Pandemi
Gaya Hidup | 2022-06-16 21:03:40Siapa sangka jika Indonesia menjadi salah satu dari 10 besar negara dengan solidaritas sosial tertinggi di dunia. Laporan World Giving Index (WGI) yang dikeluarkan Charities Aid Foundation (CAF) menempatkan Indonesia di peringkat pertama dalam daftar negara dermawan dengan skor indeks keseluruhan 69% pada 2021. Hal itu membanggakan karena kedermawanan Indonesia meningkat meski di saat yang sama tengah dilanda Pandemi Covid-19. Pada 2018, laporan menunjukkan skor indeks tahunan di angka 59%.
Survei CAF ini melibatkan 1,3 juta orang di 125 negara dan disusun berdasarkan data yang dianalisis selama 10 tahun terakhir. Tren perilaku dermawan dilihat selama krisis, saat pemulihan hingga ketidakstabilan geopolitik di suatu negara. Tiga aspek yang dinilai dari perilaku dermawan dari masyarakat di suatu negara, yaitu membantu orang asing, menyumbangkan uang ke lembaga amal dan mengikuti kegiatan amal secara sukarela.
Lalu, apa arti solidaritas ini bagi masyarakat Indonesia itu sendiri? Dalam literatur ilmu sosial, solidaritas masyarakat Indonesia memang sudah terbangun secara adat dan sistem kepercayaan. Di banyak daerah, beberapa upacara adat harus dilakukan untuk keberlangsungan kehidupan dengan nilai-nilai kedermawanan. Berbagai upacara adat tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Keberadaan upacara adat tersebut sangat berkaitan erat dengan penggunaan ruang dalam masyarakat.
Dalam kehidupan adat, bentuk solidaritas kemanusiaan terbangun dengan kuat. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari sedekah bumi (seperti memotong hewan ternak, ritual budaya hingga silaturahmi antar masyarakat). Kultur budaya seperti ini membentuk ikatan kuat antar masyarakat. Solidaritas sosial masyarakat dalam bentuk gotong royong menjadi kehidupan yang tidak terpisahkan.
Gotong royong tersebut lahir karena adanya rasa kekeluargaan, persamaan nasib, norma agama atau adat istiadat. Gotong royong ini menjadi aktivitas sosial yang mewujud pada interaksi sesama masyarakat, perilaku sosial dan akhirnya terbangun solidaritas. Solidaritas sosial ini merupakan suatu keadaan hubungan antara individu dan kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan dan diperkuat oleh pengalaman emosional.
Solidaritas yang terjadi pada masyarakat kita bisa mekanik atau organik. Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang diikat karena kesadaran kolektif, lebih alamiah dan tidak mengenal manajemen pembagian kerja. Sedangkan, solidaritas organik muncul karena adanya pembagian kerja yang semakin besar.
Di Indonesia sendiri, keragaman budaya dan profesi melahirkan interaksi sosial yang kian beragam. Dengan banyaknya keragaman itu, maka solidaritas bisa terbangun dengan baik karena budaya toleransi yang sudah diajarkan sejak dulu.
Solidaritas lahir karena adanya persatuan antar kehidupan bangsa dan negara. Sudah lazim bagi masyarakat kita, khususnya di wilayah pedesaan, untuk tidak pamrih ketika gotong royong, tolong menolong serta bahu membahu membantu sesama. Pandemi Covid-19 yang menjadi ujian berat bangsa kita, bisa sedikit berkurang bebannya dengan kultur masyarakat Indonesia yang memang mudah untuk diminta bantuan. Jadi, tidak heran jika di saat sulit, Indonesia justru menduduki posisi tertinggi sebagai negara dermawan atas nama kemanusiaan. (*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.