Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nimas nining

Ingat! PHBS Penting Guna Mencegah Hepatitis Akut Misterius

Eduaksi | Monday, 13 Jun 2022, 19:29 WIB

Ingat! PHBS Penting Guna Mencegah Hepatitis Akut Misterius

https://www.informasikedokteran.com/2018/04/hepatitis-akut.html

Oleh Nimas Nining Wardani

(Mahasiswa Program Studi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga)

Usai kasus Covid-19 meningkat beberapa waktu lalu, berlanjut kini masa transisi dari pandemi ke endemik, muncul pula permasalahan kesehatan yang serius, yaitu penyakit hepatitis akut misterius. Penyakit hepatitis sudah menjadi permasalahan global dan dikelompokkan sebagai penyakit endemis di beberapa negara berkembang. Termasuk di Indonesia. Hingga saat ini, hepatitis masih menjadi masalah kesehatan cukup serius.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahun ada sekitar 1,4 juta pasien hepatitis A di seluruh dunia. Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia meninggal setiap tahun karena hepatitis. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, jumlah orang yang terkonfirmasi positif di fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan gejala-gejala yang ada, menunjukkan ada peningkatan 2 kali lipat dibanding data tahun 2007 dan 2013. Pada tahun 2013 lima provinsi dengan prevalensi hepatitis tertinggi yaitu, Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Beberapa pekan terakhir banyak informasi beredar ihwal wabah penyakit hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya. Kasus hepatitis akut misterius pada anak pertama kali terdeteksi di Skotlandia pada 5 April 2022. Penyakit hepatitis banyak ditemukan di wilayah Amerika dan Eropa. Penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak kini sudah masuk ke Indonesia dan resmi dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 15 April 2022. Sejumlah media melansir, kasus hepatitis akut misterius di Indonesia ditemukan pada tiga pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Hepatitis akut merupakan peradangan organ hati yang disebabkan oleh Virus Viral Hepatitis (HAV). Lantas, mengapa disebut penyakit hepatitis akut misterius? Pada kasus hepatitis yang menyerang anak-anak ini tidak ditemukan jenis hepatitis A sampai E. Kemisteriusan penyakit ini karena belum diketahui secara pasti penyebabnya. Hingga kini, WHO melaporkan setidaknya ada 650 kasus dugaan hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak. Hepatitis misterius ini dapat menyebabkan kematian pada anak-anak karena terjadi peradangan hati pada anak.

Diduga, ada keterkaitan antara penyakit hepatitis akut dengan adenovirus. Hipotesis umum mengaitkan adenovirus sebagai penyebab utama kasus hepatitis akut karena dapat mempengaruhi sistem imun yang kemudian mengganggu kekebalan tubuh. Beberapa media menyebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan masih melakukan penyelidikan keterkaitan infeksi Covid-19 dengan penyakit tersebut.

Lantas apa saja tanda dan gejala penyakit hepatitis?

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) penyakit hepatitis akut ditandai adanya Serum Aspartate transaminase (AST) atau Alanine transaminase (ALT) lebih dari 500 U/L.

Tanda dan gejala yang dirasakan oleh penderita kasus hepatitis, yakni:

1. Penurunan kesadaran

2. Demam tinggi atau riwayat demam

3. Perubahan warna urin (gelap) dan/atau feses (pucat)

4. Gejala kuning

5. Nyeri sendi atau pegal-pegal

6. Mual, muntah, atau nyeri perut

7. Lesu, dan/atau hilang nafsu makan

8. Diare

Sejumlah sumber medis otoritatif menyebut, penularan hepatitis akut dapat melalui saluran pencernaan dan saluran pernafasan, lebih merujuk ke fecal oral bukan melalui airborne. Maka, tindakan yang dapat kita lakukan adalah dengan menjaga kebersihan berbagai asupan makanan serta minuman yang akan masuk ke dalam saluran pencernaan kita. Kebersihan mencakup seluruh kegiatan sehari-hari.

Sedangkan upaya pengendalian kasus hepatitis akut dapat dikendalikan untuk mencegah terjadinya peningkatan angka prevalensi kasus hepatitis akut yaitu dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menerapkan protokol kesehatan, mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan higienis.

Upaya pencegahan penyakit hepatitis akut

Dikutip dari laman instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya hepatitis akut, yaitu:

· Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan berhati-hati.

· Mencegah infeksi dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS):

- Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir

- Mengonsumsi air bersih yang matang

- Makan makanan yang mengandung nutrisi, bersih, dan matang

- Membuang tinja dan/atau popok sekali pakai ke tempatnya

- Menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi vitamin c

- Melakukan olahraga ringan minimal 15-30 menit setiap hari

- Tidak menggunakan alat makan dan minum secara bergantian

- Menggunakan masker dan menjaga jarak

· Mendeteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti, kuning, mual atau muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran atau kejang, letih, lesu, demam tinggi maka segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat misalnya puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Itulah beberapa tindakan preventif yang dapat kita lakukan. Diharapkan, kelak melalui penerapan hidup bersih dan sehat, bisa menurunkan angka prevalensi kasus penyakit hepatitis akut misterius ini. Sehingga masyarakat Indonesia tidak lagi risau dan dapat beraktivitas normal seperti biasa.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image