Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nabiel Fakriyah

Dadaisme, Perlawanan Seniman Terhadap Kaum Borjuis

Sejarah | Monday, 13 Jun 2022, 13:47 WIB
Sumber : tegaraya.com

Pada awal dari abad ke-20 Eropa mengalami suatu kemajuan yang berdampak besar pada kehidupan manusia, yaitu Revolusi Industri. Dimana Revolusi ini juga berpengaruh dalam dunia seni di Eropa. Para Seniman Eropa juga mengalami revolusi dalam tradisi seni Eropa. Dimana tradisi tersebut adalah arus besar (mainstream) yang telah dianggap tidak dapat lagi membuka perubahan baru dalam berkesenian. Revolusi industri membawa dampak yang negative untuk kehidupan umat manusia. Banyak pabrik yang memproduksi mesin-mesin perang. Barang yang diproduksi juga semakin canggih dengan adanya kemajuan teknologi seperti, meriam jarak jauh, tank baja, dan senapan laras panjang. Dengan penciptaan barang-barang tersebut ironisnya menciptakan mesin-mesin pembunuh yang mengatasnamakan kemajuan teknologi.

Tahun 1914 terjadi Perang Dunia I dimana dari perang tersebut memakan korban sebanyak 10 juta orang di Eropa. Karena terjadinya Perang Dunia I membuat munculnya aliran Dadaisme. Dadaisme adalah aliran seni yang tidak membuat karya indah secara fisik, dimana dalam karya seni tersebut terdapat kritik yang tajam, pesan perdamaian atau pesan sosial lainnya. Dengan Dadaisme terdapat sindiran yang tidak langsung, sehingga ungkapan langsung provokatif terhadap kaum yang memberikan pengaruh negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Pada saat itu seniman Dada menggunakan tema yang mengerikan mistis dan menyeramkan, tetapi terkadang kekanak-kanakan atau naif.

Menurut seniman Dada kaum borjuis telah membuat peradaban Eropa menuju kehancuran. Hal tersebut maka dilakukan penentangan politik melalui seni. Para seniman dada juga menyerukan gerakan seni anti kemapanan. Dengan mengkritik, memaki-maki berbagai gaya seni dan karya seni lama yang cenderung disukai dan dikoleksi oleh para kaum borjuis. Karena itu akhirnya aliran Dadaisme melahirkan paradigma berkesenian yang destruktif, nihilistis, provokatif, absurd, antiseni, dan serbakacau.

Gerakan dada sendiri bermula di Zurich, Swiss. Ide serta inovasi dibawa dengan beberapa pergerakan awal Avent-garde, seperti Kubisme, Futurisme, Konstruktivisme dan Ekspresionisme memberikan pengaruh terhadap Dadaisme. Dimana Dadaisme tidak hanya seni Lukis, tetapi juga dengan kolase, seni pahat, fotografi, sampai puisi. Estetika dari Dadaisme adalah mencemooh sikap materialistik dan nasionalistik dimana saat itu diadaptasi secara menyolok oleh banyak seniman di kota-kota besar, seperti Berlin, Hanover, Paris, New York dan Cologne. Munculnya Dadaisme dibarengi dengan hadirnya para Surealis di Prancis.

Gerakan dari Dadaisme ini tidak dapat terpisah oleh Cabaret Voltaire didirikan dengan Hugo Ball. Hugo Ball bersama dengan rekan, Emmy Hemmings tanggal 5 Februari 1916. Cabaret dibentuk untuk tujuan artistic dan politis. Anggota awal dari gerakan ini adalah Marcel Janco, Richard Huelsenbeck, Tristan Tzara, dan Sophie Taeuber-Arp dan Jean (Hans) Arp. Mereka menampilkan Cabaret, tujuannya menentang perang dan alasan mengapa perang terjadi merupakan pencetus Dada.

Daftar Pustaka :

Laksana, Deddy Award Widya. (n.y). Dadaisme. Dinus.ac.id

Keliling, Kopi. (2015). Dadaisme, gerakan Avant-garde Anti Kemapanan. Kopikeliling.com. Diakses dari https://kopikeliling.com/visual/art/dadaisme-gerakan-avant-garde-anti-kemapanan.html

Thabroni, Gamal. (2019). Dadaisme: Pengertian, Ciri-ciri, Sejarah, Tokoh & Contoh. Serupa.id. Diakses dari https://serupa.id/dadaisme-pengertian-ciri-ciri-sejarah-tokoh-contoh/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image