Solusi Menghadapi Kendala Kurikulum Merdeka
Eduaksi | 2022-06-12 21:08:36Solusi Menghadapi Kendala Kurikulum Merdeka
Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)
Kebijakan Kurikulum Merdeka di dunia pendidikan dihadapkan dengan berbagai polemik dan kendala karena dianggap trasformatif. Pro kontra pun bermunculan sehingga bagi sebagian besar guru perubahan ini dirasakan cukup berat dan memerlukan adaptasi yang tidak sebentar. Penulis juga sebagai guru merasakan hal sama karena baru saja kami beradaptasi dengan kurikulum 2013 sekarang kami harus segera dengan sikap sempurna beradaptasi lagi dengan program baru.
Perubahan sebenarnya memiliki manfaat yang besar bagi kelangsungan proses pendidikan. Perubahan akan membentuk karakter yang dinamis dan mengikuti sesuai perkembangan zaman. Hanya guru yang memiliki karakter seorang pemimpinlah yang akan mampu menghadapi perubahan. Guru yang memiliki personality, behaviour, dan the sence of power tidak akan tertinggal karena bergerak secara inovatif, mampu bertahan, dan lentur dalam menyesuaikan diri menyambut perubahan. Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis ingin memberikan beberapa solusi dalam menghadapi kendala Kurikulum Merdeka sebagai berikut.
Solusi menghadapi kendala Kurikulum Merdeka :
1. Digital Literacy
Solusi minimnya wawasan mengenai kurikulum merdeka adalah dengan cara searching berbagai macam informasi baik di media sosial maupun melalui internet. Sumber yang aktual dan terpercaya, tidak copy paste, dan biasakan menulis referensi. Perluas komunitas para pegiat literasi untuk menyerap informasi lebih cepat dan detail. Telaah dan lakukan library reseach lalu tuangkan dalam bentuk tulisan agar ilmu yang sedikit bisa menjadi wawasan bagi mereka yang membutuhkan sehingga nilai manfaat akan jauh lebih efektif dan efisien.
2. Explore Referensi
Guru merdeka memiliki karakter kreatif, inovatif, dinamis, dan solutif. Buku teks yang ada di perpustakaan tidak akan memberikan solusi untuk program baru yang setiap harinya terus berubah sesuai perkembangan zaman.Salah satunya adalah Google scholar bisa menjadi alternatif untuk memecahkan masalah perihal referensi mengenai kurikulum merdeka. Alternatif lain adalah file searching dari berbagai sumber misalnya dari komunitas yang sering mengikuti pelatihan, seminar, workshop, atau webinar Nasional.
3. Akses Pembelajaran
Lembaga pendidikan hendaknya memfasilitasi warga belajar yang memiliki keterbatasan dalam menjangkau akses digital dan jaringan internet untuk mempermudah guru dalam mengembangkan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pembelajaran. Metode pembelajaran tatap muka maupun daring keduanya membutuhkan jaringan yang kuat untuk mewujudkan dan memerangi kendala yang selama ini dihadapi oleh guru. Kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik pun akan menjadi jalan keluar yang efektif ketika sekolah menyediakan fasilitas lengkap bagi guru maupun peserta didik.
4. Manajemen Waktu
Guru merdeka mampu belajar dalam waktu yang cukup untuk menghadapi sebuah perubahan. Kemampuan yang optimal ketika bergerak dan mencari cara yang inovatif dalam pembelajaran. Tugas dan tanggung jawab guru akan terasa ringan saat guru mampu mengatur waktunya sebaik mungkin terutama dengan kesibukan atau masalah lain yang sedang dihadapi. Manajemen waktu adalah salah satu kunci utama bagi guru dalam memecahkan masalah trasformasi kurikulum merdeka.
5. Skill yang Memadai
Meningkatkan kualitas pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki guru akan mempermudah jalan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Menguasai dan menerapkan keterampilan dasar sesuai dengan kebutuhan di era digital seperti Ms. Word, pdf, ppt,exel memiliki email, menulis di media digital, trasformasi administrasi digital, dan lain sebagainya. Guru sebagai ujung tombak terdepan dari berbagai perubahan tersebut maka harus siap mengambil berbagai supaya dan berani belajar atau mencoba sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan zaman. Guru yang mampu beradaptasi dengan cepat akan mampu menyiapkan peserta didik menjawab tantangan di masa yang akan datang.
Daftar Pustaka
Rahman, M. S., Nurhayati, N., & Luawo, D. W. M. (2021). Persepsi Guru Terhadap Kebeijakan Merdeka Belajar Tentang Penyederhaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Di MTs Negeri 1 Manado. Journal of Islamic Education: The Teacher of Civilization, 2(1).
Siregar, N., Sahirah, R., & Harahap, A. A. (2020). Konsep Kampus Merdeka Belajar di Era Revolusi Industri 4.0. Fitrah: Journal of Islamic Education, 1(1), 141-157.
Susanty, S. (2020). Inovasi pembelajaran daring dalam merdeka belajar. Jurnal Ilmiah Hospitality, 9(2), 157-166.
Yamin, M., & Syahrir, S. (2020). Pembangunan pendidikan merdeka belajar (telaah metode pembelajaran). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(1).
Biodata
Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 1 buku solo, 20 buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 80 artikel (Oktober 2021-Juni 2022). Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : [email protected]. Whatsapp : 081322292789.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.