Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Hari Kelahiran Nabi Muhammad Tidak Lagi sebagai Libur Nasional?

Sejarah | 2021-10-15 20:34:34
Zikir Maulid Nabi Muhammad Saw di Masjid Babul Maghfirah (Dokpri)

Marhaban ya Rabiul Awal, selamat datang bulan kelahiran Rasulullah SAW. Kekasih Allah yang mulia menjadi penerang alam semesta.

Pemerintah boleh saja menggeser hari libur nasional yang tadinya jatuh bertepatan dengan 12 Rabiul Awal. Dengan alasan mengantisipasi Covid-19, namun semangat umat Islam yang mencintai Rasulullah untuk merayakan maulid tidak akan pernah digeser dari jiwa mereka. Meski oleh siapapun.

Menteri Agama dapat menyusun siasat apa saja, menggeser hari libur nasional yang memang miliknya, silakan! Tetapi 12 Rabiul Awal sungguh tidak ada yang mampu menggesernya sebab itu milik Allah SWT.

Tidak hanya meniadakan hari libur nasional sebagai hari besar Islam pada peringatan kelahiran Nabi Muhammad, pemerintah juga mengancam pada PNS/ASN agar tidak berpergian pada waktu tersebut. Entah apa tujuannya?

Kita telah memasuki bulan Rabiul Awal atau Bulan Maulid. Bulan Rabiul Awal adalah bulan ke-3 dalam urutan kalender Hijriah setelah Safar.

Rabiul Awal adalah bulan untuk mengungkapkan kecintaan dan kegembiraan terhadap Rasulullah SAW. Bahkan, orang kafir sekalipun akan mendapatkan manfaat dengan kegembiraan tersebut.

Dalam hadist riwayat Imam Al-Bukhari dikisahkan, saat Tsuwaibah (budak Abu Lahab) menyampaikan kabar gembira mengenai kelahiran bayi yang sangat mulia, Abu Lahab segera memerdekakan Tsuwaibah sebagai wujud tanda cinta dan kasih. Karena kegembiraannya tersebut, pada hari kiamat kelak, siksa atas dirinya akan diringankan di setiap hari Isnin.

Rabiul Awal juga menjadi bulan untuk mengembalikan keteguhan cinta pada Rasulullah SAW. Untuk seorang mukmin, kecintaan pada Nabi merupakan sebuah kewajiban dan salah satu cara meningkatkan iman dan taqwa. Kecintaan pada Nabi haruslah berada di barisan atas melebihi segalanya bahkan pada keluarga dan diri sendiri.

“Tidak sempurna iman salah satu diantara kamu sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia.” [HR. Bukhari]

Hidangan Kenduri Maulid Nabi Muhammad Saw di Masjid Babul Maghfirah (Dokpri)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image