Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhita AP Sari

Menghadapi Pembelajaran Daring, Unesa Adakan Pelatihan Penyusunan Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi

Eduaksi | Tuesday, 12 Oct 2021, 21:13 WIB

Sejak pandemi di tahun 2020, sekolah-sekolah dihadapkan satu tantangan baru, yaitu pembelajaran daring. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menyukseskan pendidikan di era pandemi ini mulai dari proses persiapan, peroses pembelajaran, hingga ke penilaian. Tidak sedikit pula hambatan yang dihadapi para guru di sekolah. Kegiatan pembelajaran daring menuntut guru meningkatkan kemampuan penggunaan berbagai macam platform teknologi untuk menunjang komunikasi. Permasalahannya adalah tidak semua guru memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk memilih, menggunakan, dan memanfaatkan berbagai macam platform sesuai kebutuhan mengajarnya.

Penguasaan guru terhadap teknologi saja tidaklah cukup. Guru juga harus mampu mengadaptasi konten/materi ke dalam bentuk digital yang sesuai dan dapat memberikan pengalaman belajar bermakna untuk siswa. Saat ini guru juga dihadapkan oleh tantangan masa kini yang menuntut generasi masa depan untuk berpikir kritis. Dengan kata lain cara berpikir siswa harus diarahkan pada berpikir tingkat tinggi.

Tidak sedikit guru IPA SMP yang merasa kesulitan menyusun soal-soal berpikir tingkat tinggi atau populer disebut High Order Thinking skill (HOTs). Meski informasi terkait penyusunan instrumen penilaian HOTs telah tersedia dan dapat diakses dari berbagai sumber, guru merasa perlu adanya pelatihan dan pendampingan khusus dalam penyusunan instrumen penilaian HOTs yang benar dan sesuai dengan kebutuhan di sekolah.

Sebagai salah satu perguruan tinggi yang berfokus di bidang pendidikan, Universitas Negeri Surabaya turut serta membantu pemerintah dalam menangani permasalah-permasalahan pendidikan seperti ini. Tim Asesmen dari Jurusan IPA Unesa bekerja sama dengan MKKS SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Gresik mengadakan pelatihan dan pendampingan menyusun pembuatan soal berpikir tingkat tinggi atau lebih populer disebut yang dapat diakses secara daring oleh siswa. Aplikasi wakelet digunakan oleh Tim Asesmen untuk merancang tes secara daring.

Tim Asesmen menyelenggarakan kegiatan ini dengan menggunakan platform zoom meeting pada tanggal 14 Agustus 2021 dengan menghadirkan guru-guru IPA SMP di wilayah Kabupaten Gresik. Kondisi PPKM level 4 tidak menjadi penghalang bagi para guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun instrumen penilaian HOTs.

Kegiatan pelatihan ini dilakukan dalam tiga tahapan. Pertama, tahapan pemaparan materi penilaian HOTs dan penggunaan wakelet yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana, Aris Rudi Purnomo, M.Si. Tahapan ini bertujuan mengarahkan guru IPA untuk menyusun instrumen penilaian HOTs. Kedua, guru IPA secara berkelompok menyusun instrumen penilaian HOTs dan mengintegrasikannya dalam aplikasi wakelet. Ketiga, hasil kerja para guru mendapatkan umpan balik dari Tim Asesmen. Para guru mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki hasil karyanya. Meski Tim Asemen tidak pernah bertatap muka dengan para guru IPA, namun komunikasi tetap berjalan dengan baik karena penggunaan Google Classroom.

Ketua MKKS, Muhammad Solikhun, menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama yang dilakukan Jurusan IPA FMIPA Unesa dalam membantu guru menyusun instrumen penilaian HOTs dan pengintegrasian aplikasi wakelet. Beliau berharap kerja sama seperti ini tetap berlanjut dan memberikan manfaat bagi para guru IPA untuk menghadapi masa pandemi maupun setelah masa pandemi berlalu.

Sejalan dengan itu, Prof. Dr. Erman, M.Pd. selaku Ketua Jurusan IPA FMIPA Unesa juga menyambut hangat para guru dalam kegiatan ini. Beliau menekankan bahwa kegiatan pengabdian ini bukan semata-mata kegiatan yang merupakan kewajiban bagi sivitas akademik, namun sebagai wujud silaturahmi para guru dan alumni serta sebagai implementasi kebijakan Merdeka-Belajar Kampus-Merdeka yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image