Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Darma Wati

PRAKTIK BAIK DALAM PEMBELAJARAN (Catatan Harian Seorang Guru)

Curhat | 2022-06-09 04:35:03
Sumber Dokumen Pribadi

Saya memiliki cerita mengenai pembelajaran menulis puisi di kelas yang saya ampuh. Awalnya saya mengamati kondisi siswa saya saat pembelajaran menulis puisi Sepertinya mereka kurang bersemangat. Adapun yang bersemangat hanya ada 2 atau 3 orang saja. menyikapi hal ini saya menjadi bingung. Bagaimana mungkin saya dapat katakan mereka sudah memahami materi ketika mereka belum terampil menulis puisi. padahal kompetensi dasar yang dipelari berkaitan dengan penyajian puisi. Harapan saya adalah mereka dapat menyajikan puisi secara tertulis tentu dengan majas dan disksi yang sesuai.

Untuk keluar dari permasalahan ini saya meminta siswa saya mempelajari jenis-jenis majas dan contohnya. Selanjutnya, mereka berlomba mencari literatur tentang majas. Hasilnya mereka mendapatkan jenis majas perbandingan dan jenis majas pertautan. Saya kemudian membuat kartu warna warni dengan tulisan 2 jenis dan contoh majas di dalamnya. lalu saya meminta siswa saya mengamati lingkungan, menuliskan hal apa yang mereka lihat, hanya menulsikan kata saja ( mengkluster kata saja dulu). setelah itu siswa saya minta kembali ke ruangan kelas. Sebellum duduk tiap siswa saya berika kartu bermajas tadi.

Selanjutnya, siswa mencoba meramu kata- kata itu menjadi larik-larik puisi. Saya membaca dan mengamati perilaku mereka, mereka mulai bekerja, mulai fokus. berbeda sebelumnya. Selanjutnya, saya meminta mereka meninjau kembali larik-larik puisinya dan meminta mereka mencoba menvariasikan lariknya dengan kalimat bermajas. Saya melihat mereka kembali sibuk. menyandingkan larik puisinya yang sebelumnya menggunakan kata-kata biasa saja, kemudian diubah menjadi larik mengandung majas. Dalam hal ini tidak semua larik. Hanya pada larik yang mungkin dilakukan oleh siswa.

Alhasil, dalam jangka tidak terlalu lama, siswa sudah ada yang unjuk jari, memberikan laporan bahwa pekerjaanya sudah selesai. Dengan bangga ia maju mendekati saya dan menunjukkan karyanya. Saya meminta kepadanya membacakan dengan suara lantang di hadapan teman-temannya. Siswa lainnya memperhatikan pembacaan puisi. " Puisinya bagus", komentar beberapa siswa lainnya. Beberapa siswa lainnya menyusul menunjukkan dan membaca karyanya. Demikian seterusnya hingga seperdua siswa saya berani maju menunjukkan karyanya dengan rasa percaya diri dan bangga akan karyanya.

Dari kegiatan pembelajaran itu saya melihat bahwa langkah pembelajaran yang telah dilakukan dapat memudahkan mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini juga terdapat layanan pengembangan kompetensi siswa yang sejalan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Dalam pembelajaran itu guru sebagai penuntun. Penuntun minat dan bakat siswa sehingga dapat tumbuh dan berkembang. Menuntut sangat berkaitan dengan proses. Dalam hal ini, setiap proses yang dialkukan membutuhkan terik yang berbeda, pendekatan yang berbeda, disertai telaah pada setiap proses. Dengan demikian, kita dapat menemukan hal terbaik dan hal yang masih perlu dan akan diperbaiki pada tahap selanjutnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image