Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ropiyadi ALBA

Mengapa Orang Tua Memilih Sekolah Swasta bagi Anaknya? Inilah Alasannya!

Eduaksi | Wednesday, 08 Jun 2022, 19:51 WIB
Salah satu sekolah swasta berbasis agama (Sumber:Republika.co.id)

Menjelang masuknya tahun pelajaran baru, banyak orangtua mulai disibukkan dengan mencari sekolah terbaik bagi putra-putrinya.

Bagi orangtua yang ingin memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putrinya, mencari sekolah bukanlah hal yang asal dan sembarangan. Banyak pertimbangan yang mereka lakukan demi mendapatkan sekolah yang ideal bagi pengembangan pendidikan dan karir anak mereka ke depannya.

Pada era digital seperti sekarang ini, banyak orangtua yang sudah memiliki pola pikir yang lebih komprehensif dalam menilai sebuah sekolah. Kalau dekade sebelumnya banyak orangtua yang berpandangan bahwa sekolah negeri adalah sekolah favorit bagi anak-anak mereka, dengan memandang sebelah mata sekolah-sekolah swasta, maka saat sekarang ini telah terjadi pergeseran sudut pandang.

Banyak orangtua yang mempertimbangkan sekolah swasta bagi anak-anak mereka, bukan karena memang anak-anak mereka tidak diterima di sekolah negeri, namun karena disebabkan oleh faktor lain yang mereka pandang ada di sekolah swasta, tetapi tidak ada di sekolah negeri.

Faktor lain tersebut kita sebut saja "ciri khas" atau "Kompetensi Unggulan" di sekolah swasta.

Permasalahan sesungguhnya bukanlah terletak pada suatu sekolah itu berstatus negeri atau swasta. Namun, yang menjadi dasar pertimbangannya adalah, apakah sebuah sekolah tersebut mampu mewujudkan para peserta didiknya menjadi insan - insan yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkarakter, berprestasi, berbudaya, memiliki kepekaan sosial, dan berwawasan lingkungan, atau tidak?.

Perlu kita sepakati bahwa ada sekolah swasta yang bagus dan ada yang tidak, begitu pula dengan sekolah negeri. Penilaian tersebut bisa kita lihat dari track record perjalanan sekolah tersebut sejak berdiri sampai sekarang. Berbicara sekolah swasta, tentunya hanyalah sekolah swasta yang terbaik yang menjadi pilihan pavorite para orangtua.

Masalahnya, sekolah swasta yang terbaik jumlahnya terbatas dan biasanya merekapun membatasi penerimaan peserta didik barunya. Karena yang mereka kejar bukanlah kuantitas atau jumlah peserta didik, tetapi kualitas input dan output dari para peserta didik mereka.

Ada beberapa alasan dan pertimbangan, mengapa orangtua memilih sekolah swasta bagi putra-putrinya:

1. Biaya Sekolah

Salah satu perbedaan yang cukup menonjol dari sekolah negeri dan sekolah swasta adalah dari segi biaya sekolah. Dimana sekolah swasta membutuhkan biaya yang lebih besar, sementara sekolah negeri, mulai jenjang SD dan SMP gratis alias tidak dipungut biaya, sedangkan sekolah negeri jenjang SMA ada yang gratis dan ada yang memungut biaya tetapi tidak banyak karena mendapat dukungan pemerintah.

Bagi orangtua yang dengan sadar memasukkan anaknya di sekolah swasta, masalah biaya sekolah yang relatif tinggi jika dibandingkan sekolah negeri sudah mereka pahami sebagai konsekuensi adanya penyediaan fasilitas yang lebih lengkap, muatan kompetensi pelajaran yang lebih banyak, dan pengakomodasian kegiatan pengembangan diri siswa yang lebih beragam dan dinamis.

Bagi sebagian orangtua bahkan rela mengeluarkan biaya awal masuk sekolah sampai puluhan juta, demi diterima di sekolah swasta pavorite, karena mereka meyakini akan kualitas dari sekolah tersebut dari cerita dan informasi yang mereka dapat sebelumnya.

2. Fasilitas

Bukan rahasia umum lagi jika fasilitas di sekolah swasta, khususnya sekolah swasta "ellite" lebih lengkap dari sekolah negeri. Kita akan menemukan ruangan kelas yang lebih nyaman dengan dilengkapi AC, LCD projector, laptop dan alat bantu belajar lainnya yang menunjang kegiatan pembelajaran.

Fasilitas lain yang dimiliki beberapa sekolah swasta pun cukup lengkap, di antaranya memiliki sarana olahraga, kamar mandi dan kantin yang lebih rapi dan bersih, serta memiliki jadwal kegiatan ekstrakurikuler yang lebih beragam.

3. Jumlah Peserta Didik.

Tidak bisa dipungkiri, jumlah peserta didik dalam satu kelas di sekolah swasta jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah peserta didik di sekolah negeri. Dimana sekolah negeri bisa menampung hingga 40 anak per kelas, sementara sekolah swasta membatasi sekitar 20-25 anak saja.

Banyak sekolah swasta tidak mengejar kuantitas atau jumlah peserta didik mereka, justru sebaliknya mereka batasi jumlahnya per kelas. Hal ini dilakukan dengan harapan terjadi peningkatan kualitas pembelajaran, dan akan terjadi pendekatan pembelajaran yang lebih bersifat personal dan semi klasikal.

Banyaknya jumlah peserta didik berpengaruh pada tingkat perhatian guru pada setiap anak. Di sekolah negeri guru cenderung hanya memperhatikan siswa yang menonjol baik dari segi kecerdasan maupun kenakalannya.

Sementara peserta didik yang memiliki kemampuan rata-rata menjadi tidak terlihat dan kurang diperhatikan. Dalam hal mengajar guru pun cenderung menyamaratakan kemampuan anak, dimana apabila anak tidak bertanya berarti dianggap sudah mengerti.

4. Cara belajar

Untuk beberapa kasus di sekolah negeri yang jumlah peserta didiknya 36-40 orang per kelas, akan membuat guru lebih cenderung menyampaikan materi secara satu arah agar tidak memakan banyak waktu.

Hal ini tentunya akan berdampak pada cara pembelajaran yang kurang tepat dan cenderung monoton. Ini berbeda dengan sekolah swasta yang jumlah peserta didik per kelasnya lebih sedikit.

Para peserta didik di sekolah swasta akan terlihat lebih dinamis dan mampu menyuarakan pendapatnya dengan lebih baik di muka umum dikarenakan mereka biasa berdiskusi dalam kegiatan pembelajaran dengan guru di kelas.

5. Kompetensi Tambahan

Banyak orangtua yang memilih sekolah swasta bagi anak-anaknya karena melihat adanya kompetensi unggulan yang ditambahkan pada kurikulum sekolah tersebut. Hal ini mereka nilai sebagai add values yang akan menjadi life skill bagi anak-anak mereka ketika nanti lulus.

Mereka menginginkan anak-anaknya memiliki nilai tambah, tidak hanya sekadar menguasai kompetensi formal yang tertuang pada kurikulum nasional secara umum, namun lebih kepada hal-hal yang sifatnya khusus dan tidak banyak dimiliki oleh banyak sekolah.

Pada intinya, bersekolah di manapun dapat membawa pengaruh positif bagi anak asalkan orangtua tetap mendampingi dan memberikan cukup motivasi. Dengan motivasi yang diberikan pada anak maka ia akan memiliki keinginan yang kuat untuk sukses dan berhasil.

Memilihkan sekolah yang terbaik bagi anak, ibarat kita memilih media tanam yang tepat bagi benih pohon yang akan kita tanam. Salah memilih media tanam, akan mematikan benih pohon tersebut secara perlahan.

Memilih media tanam yang tepat saja juga tidak cukup, namun harus diiringi dengan upaya pengairan, pemupukan, juga dijaga dari gangguan hama dan penyakit. ini merupakan tugas bersama antara guru di sekolah dan para orangtua di rumah.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image