Hybrid Learning, Solusi Pandemi Tingkatkan Kompetensi
Lomba | 2021-10-10 22:59:26LOMBA VIDEO PENDEK
Tema : Guru Hebat Bangsa Kuat
Sub Tema : Tantangan kompetensi guru di masa pandemi
Narasi dalam video :
Pada tahun 2020 hingga saat ini, wabah Covid 19 belum juga usai. Covid 19 telah memberikan dampak negatif terhadap sendi kehidupan manusia, utamanya sendi Pendidikan. Hampir satu tahun lebih pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di dalam ruang kelas di sekolah, terpaksa beralih di rumah.
Tantangan teknologi memaksa semua orang untuk melek IT. Dari yang tak pernah bersinggungan dengan IT, mau tidak mau siap tidak siap semua orang menjadi sadar pentingnya sebuah teknologi.
Akhir-akhir ini, Menteri Pendidikan dan kebudayaan beserta jajarannya mengeluarkan surat edaran terkait dengan pembelajaran di masa pandemi. Sekolah-sekolah diperbolehkan mendatangankan siswa-siswanya dengan pembatasan jumlah siswa setiap harinya.
Setengah bagian belajar di sekolah, setengahnya lagi belajar di rumah. Bukankah sebuah tantangan? Bagaiamana seorang guru harus mempersiapkan pembelajaran agar tidak terjadi kepincangan sebelah mata.
Yaa, hybrid learning menjadi salah satu alternatif menjawab tantangan guru abad 21 saat ini. Hybrid learning merupakan kombinasi antara metode PJJ dengan metode tatap muka. Sekali jalan, pembelajaran di sekolah dan pembelajaran daring di rumah dalam satu waktu. Bagaimana bisa? Bisa, dalam mengatasi hal ini guru meningkatkan kemampuan dalam bidang IT, melaksanakan pembelajaran virtual dan tatap muka dalam satu waktu, membuat video interaktif, merancang penugasan, dan memberikan kesan menyenangkan dalam pembelajaran.
Semoga dengan menerapkan metode Hybrid learning dapat menjawab kekhawatiran dunia Pendidikan menghadapi tantangan abad 21.
Trisna Dwi Setianingsih
[email protected]
0895358926094
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.