SMPM Jipat Ponpes. Karangasem Studi Kaligrafi ke Lemka Sukabumi
Eduaksi | 2022-06-07 17:08:34SMP Muhammadiyah 14 (SMPM Jipat) Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur melakukan perjalanan jauh ke Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka (The Lemka Calligraphy Borarding Shcool Qur’anic) Sukabumi, Jawa Barat untuk mengadakan studi tentang kaligrafi, hari Sabtu (4/6/2022).
Perjalanan panjang dan memelahkan yang saya tempuh bersama teman-teman SMPM Jipat Paciran, Lamongan menuju Kota Sukabumi. Dalam perjalanan saya ditemani saudara Sholahudin, M.Pd. (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum), Ziham Azhar, S.Pd.I (Guru Ekstrakurikuler Kaligrafi), Fahad Irfa Zuki, SH. dan Abidurahman (Tenaga Kependidikan).
Berangkat dari SMPM Jipat Paciran hari Jum’at (3/6/2022) pukul 14.00 WIB menempuh perjalanan panjang kurang lebih 784 kilo meter menuju Kota Sukabumi, Jawa Barat bagian selatan. Tiba di Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka Sukabumi hari Sabtu pukul 12.00 WIB, dibutuhkan 22 jam untuk sampai di lokasi.
Alhamdulillah kelelahan selama perjalanan terbayarkan dengan sambutan tuan rumah yang sangat ramah khas pesantren. Ketua Bidang Kepelatihan Ustadz Hilmi Munawar, S.Pd.I. dalam sambutannya menyampaikan, “Selamat datang dan terima kasih telah silaturrahim di Pesantren Lemka, semoga kedatangan rombongan SMPM Jipat Paciran membawa manfaat,” demikian ujarnya.
Kemudian kami diajak untuk berkeliling pesantren yang berbatasan dengan sungai, setiap kelas tidak dibatasi dengan tembok dan dipadati santri untuk mengerjakan tugas akhir (ujian) dengan lihai menggoreskan untaian kalam ilahi di atas kanvas. Diiringi dengan suara gemercik air yang mengalir menambah suasana kelas terbuka menjadi hiburan bagi santri yang mengerjakan lukisan kaligrafi.
SMPM Jipat Kembangkan Ekstra Kaligrafi
SMPM Jipat Paciran merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang diselenggarakan Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan. Tahun 2012 SMPM Jipat Paciran ditunjuk oleh Kementrian Pendidikan Nasional RI sebagai salah satu SMP Berbasis Pesantren (SMP-BP) dengan khas mengitegrasikan kurikulum lokal kepesantenan dengan kurikulum nasional (KTSP).
Selain menerapkan kurikulum kepesantrenan dalam jadwal formal, juga mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler kaligrafi. Meskipun minat siswa tidak sebanyak ekstrakurikuler lainnya, tetapi ekstrakurikuler kaligrafi telah mengibarkan nama baik lembaga. Hal ini terbukti dengan prestasi yang diraih siswa/santri di level kecamatan sampai dengan nasional.
Lewat sentuhan tangan dingin sang guru ekstrakurikuler kaligrafi menjadikan SMPM Jipat Paciran dikenal oleh masyarakat dan menjadi salah satu sekolah alternatif. Adalah Ust. Zihan Azhar, S.Pd.I dan Ust. Ihlal Fauqi, ST sebagai guru pembina yang mengangkat ekstrakurikuler kaligrafi menjadi salah salah satu ekstrakurikuler alternatif.
Ekstrakurikuler kaligrafi sebagai bagian dari kegiatan seni, maka dibutuhkan sifat tekun dan ekstra sabar karena hasil yang dicapai adalah karya seni untuk dinikmati sepanjang hayat siswa/santri. Jadi seni kaligrafi bukan semata-mata untuk mengejar target materi dan hasil juara pada setiap even perlombaan.
Belajar Kaligrafi di Pesantren Lemka
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan kurikulum ekstrakurikuler kaligrafi yang tersusun dengan baik, maka menjadikan SMPM Jipat Paciran melakukan studi ke Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka Kota Sukabumi sebagai salah pusat pendidikan kaligrafi terbaik di nusantara.
Kunjungan silaturrahim SMPM Jipat Paciran ke Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka untuk belajar dan memperdalami ilmu kaligrafi merupakan agenda yang tepat. Kedatangan kami disambut oleh Ustadz Hilmi Munawar, S.Pd.I. dengan ramah dan penuh kekeluargaan, ia menjelaskan perihal berdirinya pesantren dan kurikulum yang dikembang, serta faktor-faktor yang mendukung pengembangan dan jaringan pesantren.
Pesantren yang didirikan oleh KH. Dr. Didin Sirojuddin, M.Ag. (Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) tanggal 9 Agustus 1998. Pesantren yang semula bernama Laboratorium Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka) yang telah ada sejak 20 April 1985, pada saat itu masih sebagai bagian dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Di pesantren ini semua santri diarahkan untuk menjadi ahli dalam bidang khat, pelukis kaligrafi yang professional, dan berwawasan luas, serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan di bidang usaha kaligrafi. Di samping itu, santri dididik dan diberikan motivasi untuk berani mengikuti setiap even dan perlombaan kaligrafi tingkat nasional dan internasional.
Lebih lanjut Ustadz Hilmi Munawar, S.Pd.I. menjelaskan ada lima tujuan yang mendasar dalam belajar kaligrafi, di antaranya;
Pertama, kaligrafi sebagai ilmu maka perlu untuk dipelajari seperti halnya ilmu-ilmu yang lain dengan cara bertahap mulai dari dasar. Kedua, kaligrafi sebagai ilmu mempunyai tujuan praktis atau fungsional, bisa dibaca praktis dan dijarkan kepada setiap orang sehingga yang mengamalkan mendapat pahala dan yang diajarkan mendapatkan manfaat ilmu yang diajarkan.
Ketiga, kaligrafi sebagai proses pembelajaran maka diperlukan guru dan murid, kurikulum, jam pelajaran, bahan ajar, alat tulis menulis, dan sebagainya. Keempat, kaligrafi sebagai ilmu seni yang dinikmati dengan dengan menggunakan rasa maka proses membuat membutuhkan insting atau naluri estetika dengan membutuhkan waktu dan kesabaran, serta penunjang lainnya.
Kelima, belajar kaligrafi untuk kemersialisasi atau nilai ekonomi merupakan bagian dari belajar kaligrafi. Dengan karya seni kaligrafi yang bernilai tinggi, maka seseorang dapat menghasilkan materi yang layak dan menjual dengan harga yang pantas atau seseorang yang belajar kaligrafi menjadi pekerja seni.
Semoga ilmu dan pengalaman dari Pesantren Kaligrafi Alquran Lemka Kota Sukabumi, bermanfaat untuk pengembangan kegiatan kaligrafi di SMPM Jipat Paciran khususnya, dan umumnya di Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan. Amin. (*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.