Sosial Media Berpengaruh pada Body Dissatisfaction pada Remaja
Gaya Hidup | 2022-06-06 19:22:56Sosial Media Berpengaruh pada Body Dissatisfaction pada Remaja
Foto: Twitter BLACKPINKOFFICIAL
Perkembangan teknologi memberikan banyak sekali dapak bagi masyarakat baik itu positif ataupun negatif,dari perkembanan teknologi ini munculah media sosial yang semakin membuat batas antara ruang dan waktu seperti mehilang,sehingga kita dapat mengakses berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia,baik itu mengenai kesehatan,bisnis,budaya dan hiburan.Beberapa tahun belakang Korea Selatan atau yang sering disebut sebagai negeri gingseng sangat menguasai pasar hiburan di negara-negara Asia salah satunya adalah indonesia,tentunya dengan maksuknya para Idol korea di Indonesia ini banyak remaja yang menjadiakan mereka sebagai role model dan ingin meniru mereka dari berbagai hal seperti gaya berpakaian,cara bicara,cara makan,make up,bentuk tubuh dan masih banyak lagi.Selain seperti menghapuskan batasan antara ruang dan waktu media sosial yang semakin naik daun setelah terjadi pandemi Covid-19 ini juga seringkali menggiring opini masyrakat mengenai berbagai penelian salah satunya adalah standar kecantikan.
Seiring dengan berjalannya waktu banyak hal yang berubah pada masyarakat terutama mengenai standar kecantikan atau ketampanan, yang salah satunya berkaitan dengan bentuk tubuh (berat badan) yang sering kali menimbulkan insecure terutama pada remaja,kini media sosial secara tidak langsung seperti menanamkan standar kecantikan yang seringkali berkiblat pada negara gingseng yang menyebabkan banyak remaja baik pria ataupun wanita merasa insecure terhadap diri mereka,salah satunya terhadap bentuk tubuh mereka (hal ini juga disebabkan karena banyak remaja yang menjadikan para idol sebagai roll model dan ingin berpenampilan layaknya mereka). Body Dissatisfaction dapat didefinisikan sebagai rasa ketidak puasan seseorang terhadap terhadap penampilan fisik yang berujung terhadap ketidak puasan akan apa yang mereka miliki dari rasa tidak puas ini akan timbul keinginan untuk memperbaiki apa yang menurut mereka tidak sesuai,akan tetapi cara mereka untuk melakukannya kurang benar dapat memberi dampak buruk pada diri mereka.
Akibat Body Dissatisfaction yang dialaminya para remaja akan cenderung melakukan berbagai diet,mungkin kata diet ini tidak terdengar asing di telinga kita tetapi sebenarnya apa itu diet?diet merupakan perilaku pengaturan atau pembatasan terhadap makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan tujuan untuk menurunkan berat badan. Pada dasarnya diet memberikan banyak dampak positif bagi tubuh ,akan tatapi remaja sering menyalah artikan diet,diet yang seharusnya dilakukan dengan metode mengurang dan membatasi porsi makan,mereka ganti dengan tidak makan sama sekali atau dengan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat,di sisi lain mereka juga membarengi aktivitas diet yang salah dengan aktivitas olahraga yang pada akhirnya akan menimbulkan eating disorder seperti anoreksia nervosa,di mana remaja yang mengalami gangguan tersebut terlalu memperhatikan jumlah kalori yang dikonsumsinya,karena takut berat badannya bertambah padahal bobot tubuhnya sudah tergolong kurus sekitar 15 % di bawah berat badan ideal. Penderita anoreksia nervosa juga seringkali melakukan hal-hal yang bertujuan untuk menurunkan berat badan seperti memaksa diri untuk muntah, menggunakan obat pencahar, olahraga berlebihan, mengonsumsi obat penekan nafsu makan. Bulimia nervosa merupakan kebalikan dari anoreksia nervosa dimana para penderita bulimia justru memiliki obsesi terhadap makanan, mereka sering makan dengan porsi yang banyak namun setelah itu mereka akan memuntahkan makanan yang dimakan.Dari hasil pengamatan yang telah diungkapkan dalam beberapa jurnal kita melihat bahwa kebanyakan yang mengalami Body Dissatisfaction adalah remaja terutama di usia belasan tahun. Hal tersebut dikarenakan keadaan emosi para remaja yang mudah terpengaruh, terlalu memperhatikan pendapat dari luar atau karena mereka sulit untuk terbuka dan mengungkapkan apa yang mereka hadapi kepada orang dewasa.
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi diet yang dapat anda lakukan untuk memiliki bentuk tubuh yang ideal namun tidak menyiksa diri,tetap rutin makan sesuai jam makan jangan melewatkan waktu makan dengan memilah makanan yang tidak mengandung kadar gula yang tinggi,buat porsi makan sesuai dengan kebutuhan tubuh atau jumlah aktivitas yang dilakukan, dan jangan lupa untuk senantiasa melakukan aktivitas olahraga serta menerapkan pola hidup yang sehat dan akan lebih tepat jika didampingi oleh tenaga kesehatan yang terdidik dan tepat.
Dari apa yang telah dipaparkan di sini saya dapat melihat bahwa pada dasarnya remaja lebih cenderung untuk mengalami Body Dissatisfaction dikarenakan keadaan emosi yang masih kurang terkendali.Kemudian apabila seorang remaja memperhatikan penampilan atau bentuk tubuh sebenarnya itu bukan hal yang salah menjadi idola kita sebagai roll model juga sebenarnya tidak salah tetapi sebagai generasi muda yang terdidik sebaiknya kita harus bisa memilah-milah apa yang sepantasnya baik untuk kita terapkan pada diri kita ,melakukan diet bagi remaja juga bukan merupakan sesuatu yang dilarang dengan syarat pola diet yang dilakukan adalah pola diet yang baik tidak menimbulkan dampak buruk bagi tubuh,karena pada dasarnya diet memiliki banyak dampak positif salah satunya mencegah obesitas yang nantinya dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya lain.Ingin terlihat seperti orang yang kita kagumi itu hal yang pasti dialami oleh setiap orang diusia kalian tapi ingatlah bahwa kalian tidak hanya hidup diusia ini dan masih banyak perjalanan yang akan kalian tempuh,jadi hal utama yang harus kalian perhatikan adalah kehatan tubuh kalian“hwaiting!!!! Setiap orang cantik dan hebat dengan keunikan dan caranya masing-masing”.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.