Menikmati Staycation di Borobudur seharga Rp. 750.000,-
Guru Menulis | 2022-06-06 09:41:51Sehari semalam di candi borobudur saya menikmati kolam renang dengan view candi, memotret suasana sunset, makan malam ditemani pementasan tari tradisional, jogging di areal candi berlanjut sarapan diiringi kicau burung dan pemandangan pagi candi borobudur.
Menikmati Kota Yogyakarta diawali dengan sarapan pagi menikmati soto daging sapi yang disajikan menggunakan bathok atau tempurung kelapa. Sambil makan, saya menikmati hamparan persawahan yang menenangkan. Warung Soto Bathok Mbah Katro buka pukul 06.00-16.00 WIB ada di sekitar Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman.
Siang hari saya bersilaturahmi ke kediaman Sri Sultan Hamengkubuwono, menikmati jejak-jejak peninggalan Belanda berkeliling kraton hingga taman sari dan berakhir dengan santap siang di Bale Raos yang mulai eksis sejak 2004 yang menyajikan aneka kekayaan kuliner Kraton Yogyakarta. Saya memilih menu bakmi jawa dan songgo buwono sebagai sajian utama makan siang saya.
Setelah sholat lohor di masjid kompleks keraton saya diantar oleh Abang Becak saya ke Galeri Batik Elok milik Lek Iwon, sapaan akrab Iwan Setiawan, di Kampung Tamansari, Kecamatan Kraton, Yogyakarta untuk belajar membatik di kaos yang hasilnya saya beli untuk saya kenakan sendiri, tak lupa meminang beberapa produk batik untuk saya, istri saya dan anak-anak saya.
Sholat ashar saya memilih tempat di Masjid Jogokariyan yang terkenal ke seantero negeri karena selalu menghabiskan kas masjid untuk program-program takmir masjid, mensejahterakan warga di sekitar masjid, menjalankan berbagai kegiatan dakwah dan pelberdayaan ummat, serta menjadi tujuan studi banding banyak sekolah dan pengrus masjid seluruh Indonesia.
Setelah sholat magrib di masjid Jogokariyan saya melipir ke Warung Bu Ageng, restoran milik seniman Butet Kartaredjasa, putra seniman Bagong Kusudiardjo yang menu andalan dilabeli nama-nama yang nyeleneh khas Butet. Misalnya, Lele Njingkrung, Bubur Duren Mlekoh, dan Bacem Kambing dengan Sambal Kutai. Jika Mark Zukenberg dari Amrik sengaja datang ke resto itu, saya juga dong.
Selesai makan malam saya ditawari kusir delman untuk menikmati angin malam Yogyakarta menuju ke kawasan malioboro dan turun di lokasi kopi joss sekitar stasiun Tugu, saya ingin menikmati sensasi kopi dengan bonus arang yang menyala berwarna merah berasap dimasukkan ke dalam gelas berisi kopi yang menimbulkan suara joss. Bonus aneka sate dan gorengan mengisi rongga lambung saya ditemani musik dan lagu dari para pengamen legedaris Yogyakarta, menutup malam saya di kota Yogya.
Pagi hari setelah sarapan gudeg depan gang tak jauh dari tempat kami menginap saya mempersiapkan diri untuk susur kali atau river tubing di sekitar Magelang, berbasah-basah bersantai di atas ban besar warna hitam mengenakan pelampung merasakan derasnya arus sungai di Magelang sebelum chek inn di Borobudur yang sudah kami booking.
Siangnya kami chek inn di Hotel dekat Borobudur disambut wedang uwuh, dan sangat mengejutkan ternyata ada makan siang cuma-cuma yang bisa kami nikmati di hotel itu. Selesai makan kami mencari masjid di sekitar Borobudur untuk sholat lohor dan kembali ke hotel untuk beristirahat, karena lelah setelah menyusuri kali dan kenyang makan siang di hotel.
Sore hari setelah ashar kami mempersiapkan kamera dan lensa-lensa untuk mengabadikan suasana sun set di Borobudur dengan membawa perlengkapan sholat dengan tujuan melaksanakan sholat magrib di komplek candi karena setelah magrib pun pemandangan candi dan senja sangat ciamik untuk diabadikan.
Makan malam di restoran hotel dengan pentas tarian tradisional di panggung kecil sudut restoran hotel sambil berbincang dengan karyawan hotel guna mencari lokasi bagus pemotretan saat sunset setelah sholat subuh besok pagi, setelah mengisi daya batere kamera dan gawai lainnya kami tidur nyenyak di hotel dengan rate Rp. 750.000,-
Setelah sholat subuh kami naik ke pelataran atas candi borobudur untuk mengabadikan suasana sunset hingga sekitar pukul delapan pagi, setelah merapikan peralatan foto dan membawanya ke hotel kami melanjutkan olahraga pagi berjoging di lokasi candi borobudur, di lapangan rumput sekitar candi, naik ke pelataran candi hingga ke stupa tertinggi yang membuat badan kami basah berkeringat.
Kembali ke hotel kami mandi setelah berenang menikmati kolam di dekat borobudur dengan view bangunan warisan dunia yang terkenal sejagat dan berkemas hendak bersiap menuju ke bandara untuk memenuhi jadwal penerbangan menuju Jakarta. Saat boarding di bandara kami menikmati hasil foto-foto kami selama di Yogya, terutama selama di Borobudur, banyak sekali foto yang melebihi ekspektasi siap melengkapi feeds instagram kami dan blog foto saya. Pesawat siap berangkat, kami naik dan menempati kursi sesuai yang tercetak di boarding pass.
Tiba-tiba saya dikejutkan oleh bisikan istri saya yang membangunkan saya dan bilang bahwa pesawat sudah mendarat dengan selamat di Jakarta. Rupanya saya tertidur sepanjang perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta, ternyata saya bermimpi sepanjang jalan tentang suasana wisata di candi borobudur yang tiketnya seharga Rp. 750.000,- dengan fasilitas wellcome drink, makan tiga kali sehari menikmati kolam renang dengan view candi, memotret suasana sunset, makan malam ditemani pementasan tari tradisional, jogging di areal candi berlanjut sarapan diiringi kicau burung dan pemandangan pagi candi borobudur.
Ternyata itu mimpi saya, kalo kamu?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.