Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yolanda oktariani ginting

PERLUASAN MINAT BACA KEPADA ANAK MARGINAL DENGAN BERBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Eduaksi | Sunday, 05 Jun 2022, 23:50 WIB
ADA APA DENGAN ANAK MARGINAL?

Anak marginal,merupakan anak jalanan yang sering dikatakan anak anak kurang mampu dengan pertumbuhan yang kurang bagus. Anak-anak marginal ini belumlah mendapatkan hak-haknya sebagaimana anak-anak pada umumnya, terutama dalam hal mendapatkan pendidikan baik itu formal maupun informal. Hal ini dilatarbelakangi oleh ekonomi keluarga, dan kondisi sosial. Kaum marginal sama halnya masyarakat yang miskin, masyarakat pinggiran yang nantinya agar tidak tertinggal dan tidak terisolasi. Kaum marginal dalam pendidikan adalah mereka yang terpinggirkan hak akan pendidikan (wajib belajar 9 tahun). Lalu apa yang harus kita lakukan untuk marginal tersebut? Tetap diam dan tidak peduli? Atau menunggu pemerintah yang bergerak? Dan bagaimana peran pemerintah terhadap anak marginal?. Apakah anak marginal sebagai populasi di wilayah Indonesia? .

Peran pemerintah terhadap anak marginal di Indonesia masih dianggap kurang . Yang mana sebagian masyarakat merasa peningkatan kehidupan anak marginal belum merata dengan baik. Memang jumlah anak marginal di Indonesia tergolong tinggi yang mencakup sekitar 48,5% populasi yang terjadi di Indonesia. Tentu menangani anak marginal bukan hanya mengharapkan dari bantuan pemerintah saja. Bagi kita yang berasal dari orang yang mampu dan masih bisa berbagi sesuatu yang kita miliki setidaknya menangani anak marginal tersebut. Dalam hal menangani tersebut ada banyak macam,salah satu contoh yang bisa kita tangani ialah berbagi ilmu pengetahuan kepada anak marginal.

Anak tersebut merupakan masa depan Indonesia untuk kedepannya, jadi dalam memperluas ilmu kepada mereka membuat mereka menambah sebagian ilmu pengetahuan yang baik. Jika anak-anak kurang mengerti ilmu pengetahuan jangan pernah kamu salahkan mereka. Karena mereka perlu dibimbing dengan materi yang mendasar. Dalam bimbingan materi yang mendasar mulailah tingkatkan dengan minat baca,mempelajari buku-buku yang sesuai dengan usia anak tersebut. Jika masih menganggap cara ini kurang bermanfaat setidaknya mari dicoba dulu dan dilaksanakan dan mari liat hasilnya. Tentu banyak buku nantinya yang harus kita ekspor kepada anak marginal,dengan begitu ilmu dari kita juga tidak akan berkurang nantinya. Jangan takut kalah saing karena tentunya jika kamu berusaha semua hal akan dipermudah.

Jadi tunggu apalagi, mari tingkatkan minat baca kepada anak marginal dengan bahasa yang santun serta tutur kata yang baik. Dengan begitu masa depan negara kita juga menjadi indah, karena anak - anak merupakan cerminan masa depan Indonesia.

Referensi: https://www.unicef.org/indonesia/id/anak-anak-di-indonesia

https://www.antapedia.com/2022/05/bagaimana-peran-pemerintah-dalam.html

https://www.referensimakalah.com/2013/01/pengertian-marjinal-dalam-pendidikan.html

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image