Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad 'Afien Zidan

Kendaraan Listrik Belum Sepenuhnya Green Energy

Olahraga | Saturday, 04 Jun 2022, 11:59 WIB

Era perkembangan teknologi yang semakin masif di zaman sekarang menuntut para manusia untuk terus berinovasi. Salah satu inovasi tersebut adalah dengan mengembangkan teknologi dan energi yang ramah lingkungan dan minim emisi agar tetap melestarikan lingkungan. Kendaraaan listrik menjadi jawaban dari inovasi tersebut. kendaraan listrik sendiri tidak berbahan bakar fosil dan menghasilkan emisi yang sangat sedikit. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2017, mobil listrik murni (EV) menghasilkan 0 gram/km emisi CO2. Sementara mobil listrik Plug in Hybrid (PHEV) atau mobil dengan kombinasi dari BBM dan baterai yang dapat diisi ulang di luar sistem mesin menghasilkan 45 gram/km emisi CO2. Dari hal tersebut kendaraan listrik sering disebut sebagai teknologi Green Energy dan menjadi salah satu solusi dari banyaknya polusi yang dihasilkan oleh kendaraan non listrik atau kendaraan bermotor bakar.

Namun, apakah kendaraan listrik tersebut sepenuhnya Green Energy? Mungkin tidak. Menilik sisi lain dari kendaraan listrik, sumber energi dari kendaraan listrik adalah listrik yang dihasilkan dari battery. Battery yang digunakan untuk kebanyakan kendaraan listrik berbahan dasar dari lithium yang merupakan bahan hasil pertambangan. Litium adalah mineral yang sangat penting untuk bertransisi ke penggunaan energi terbarukan. Namun penambangannya masih terlalu merugikan lingkungan. Dari pernyataan itu sudah terlihat bahwa bahan baku dari kendaraan listrik masih menggunakan bahan dari alam yang sifatnya merusak yaitu penambangan. Bahkan, untuk melakukan penambangan lithium juga membutuhkan sumber energi yang sangat besar. Penambangan kebanyakan juga masih menggunakan bahan bakar fosil yang menyisakan kerusakan di permukaan tanah. Hal ini diperparah dengan banyaknya permintaan kendaraan listrik setiap tahunnya yang berarti penambangan untuk bahan baku battery itu sendiri akan semakin banyak pula dan akan semakin merusak lingkungan.

Selain bahan baku battery, untuk saat ini metode yang dipakai untuk men-charge atau mengisi ulang listrik pada battery masih menggunakan listrik yang bersumber dari pembangkit listrik non-renewable energi. Di Indonesia sendiri sumber energi listrik masih bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara. Selain batu bara yang juga merupakan bahan baku dari pertambangan, batu bara sendiri pada prosesnya untuk menghasilkan listrik akan menghasilkan emisi yang sangat banyak berubah asap yang mencemari udara.

Beberapa fakta tersebut dapat menyimpulkan bahwa kendaraan listrik masih belum sepenuhnya Green Energy selama sumber energi dari kendaraan listrik masih bersumber pada energi non - renewable. Akan menjadi sangat parah jika kedepannya kendaraan listrik tersebut akan terus diproduksi tanpa memperhatikan hal lain dibelakangnya. Jika masih terus begitu, pertambangan akan semakin merusak lingkungan, bahan baku dari battery akan semakin sedikit seperti Lithium, Nikel dan Kobalt, serta akan terus terjadi pencemaran lingkungan. Meski begitu,kendaraan listrik ini sudah menjadi salah satu inovasi yang sangat bagus untuk mewujudkan energi yang ramah lingkungan pada era perkembangan teknologi yang sangat masif saat bini.

Referensi :

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/02/adu-emisi-mobil-listrik-vs-konvensional

https://inet.detik.com/cyberlife/d-2319943/bahaya-baterai-lithium-ion

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image