Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image 3.29_Rina Amalia

OPTIMIS INDONESIA MAJU !!! Suarakan Suaramu Rakyat Indonesia

Info Terkini | 2022-06-04 11:06:07
Pidato kenegaraan presiden RI

Sekarang ini dihebohkan dengan adanya pemindahan ibu kota Indonesia yaitu dari DKI Jakarta ke Kalimantan. Padatnya ibu kota Indonesia yang sekarang menuai ide baru bahwa pemerintah akan memindahkan ibu kota ke kota lain karena beban Jakarta saat ini sudah terlalu berat. Tidak menutup kemungkinan bahwa pemindahan ibu kota tersebut akan di realisasikan oleh bapak presiden kita karena beliau sudah mengumumkan lewat pidatonya di sidang bersama DPD-DPR RI yang meminta izin kepada DPD- DPR RI untuk pindahkan ibu kota ke Kalimantan.

"Dengan memohon ridho Allah SWT dengan meminta izin dan dukungan dari bapak ibu anggota dewan yang terhormat, kepada sesepuh dan para tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia. Dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke pulau Kalimantan. Ibu kota yang bukan hanya simbol identitas bangsa tetapi juga berpresentasi kemajuan bangsa ini demi terwujudnya pemerataan dan keadaan ekonomi. Ini demi visi Indonesia maju,'' ujar Jokowi.

Namun ide tersebut menuai beragam pendapat atau stigma positif dan negatif dari masyarakat. Mulai masyarakat Kalimantan,DKI Jakarta dan masyarakat umum. Banyaknya komentar dari platform media sosial salah satunya twitter yang sedang trending membuat isu ini semakin gempar dan banyak di perbincangkan oleh masyarakat Indonesia.

"Memangnya cuma Indonesia aja yang pindah ibu kotanya, ya wajarlah negara ini pindah ibu kota karena banyak faktor" ujar DO.

"Bukan karena ingin mengunggulkan negara tapi kan di masa depan takutnya bakal terjadi apa-apa Jakarta saja kena gempa mulu" ujar RK.

"Pindah ibu kota sudah di wacanakan sejak lama, ayo dukung dan sukseskan G20 Indonesia jaya" ujar IB.

"Semoga cuma jadi pusat pemerintahan kalau jadi pusat ekonomi gue takutnya Kalimantan hutannya jadi sedikit" ujar NA.

"Pemindahan ibu kota negara sudah tidak perlu diperdebatkan lagi itu sudah final infrastruktur Indonesia hebat, yang menolak berarti sama saja dengan menolak kemajuan bangsa" ujar RS.

"Wahai para wakil rakyat kami masyarakat Indonesia tidak butuh ibu kota baru, tapi kami butuh presiden baru dan kami menolak keras pemindahan ibu kota" ujar TA.

"Ingat ini hanya simulasi ibu kota baru belum tentu akan terlaksana itu butuh proses yang cukup lama dan butuh biaya yang banyak jadi cukup menghayal saja" ujar AR.

"Netizen justru ingin negara Indonesia maju kita sebagai warga negara harus dukung penuh keputusan pemerintah optimis Indonesia maju lanjutkan pak Jokowi" ujar BC.

"Pak Jokowi yang terhormat saya sebagai orang Kalimantan dari asli suku Dayak kanayant ingin menyampaikan pesan tetua di kampung kami 'jangan ditebangi, sungai jangan dikeruhi, pasir jangan dikeruk, batu jangan ditambang terus, hutan harus dijaga karena itu adalah warisan dari kami orang tua'" ujar WAg.

Banyaknya komentar dari berbagai pihak yang membuat isu ini semakin panas. Meskipun pemindahan ibu kota ini dirasa cukup menguntungkan untuk rakyat akan tetapi, masih banyak orang yang tidak setuju akan pemindahan ibu kota ini. Namun, tidak sedikit pula yang mendukung untuk segera direalisasikan pemindahan ke kota Kalimantan.Penulis juga melakukan wawancara kepada masyarakat umum terkait pendapat mereka tentang pemindahan ibu kota baru ke kota Kalimantan.

"Saya setuju dengan pemindahan ibu kota ini karena kemungkinan akan memperbanyak lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran" Ujar Anggit.Ia pun menambahkan bahwa pemindahan ibu kota baru bisa memperkenalkan budaya suku dayak ke mancanegara. "Saya juga senang dengan pemindahan ini karena nantinya budaya asli suku dayak bisa menjadi di kenal di mancanegara karena tidak banyak yang tau tentang budaya asli suku dayak yang tersembunyi" lanjutnya.
Kemudian, penulis tertarik untuk melakukan wawancara kepada orang Kalimantan untuk mengetahui pendapat dan perasaan mereka terkait pemindahan ibu kota Indonesia ke pulau Kalimantan.

"Mengenai pendapat pribadi tentang pemindahan ibu kota ke Kalimantan merupakan suatu keputusan yang saya pribadi kurang setuju, karena selain membutuhkan biaya yang tentunya tidak sedikit untuk membangun bangunan mulai dari 0 serta lahan yang dibutuhkan pastinya sangat luas, lahan yang awalnya adalah sebuah hutan yang asri nantinya akan diubah menjadi sebuah bangunan beton sebagai pusat ibukota" ujar dhea.Lalu, ia menambahkan "Provinsi Kalimantan Timur merupakan wilayah yang sebenarnya dapat dikatakan wilayah yang padat, karena kebanyakan masyarakat di wilayah Kalimantan Timur merupakan masyarakat rantau dari pulau Jawa bahkan Sulawesi yang tinggal dan mencari pekerjaan di sana. Jika ibu kota benar dipindahkan di Kalimantan Timur dan menjadi kota yang sangat padat maka keasrian yang ada di Kalimantan Timur saya rasa akan rusak" lanjutnya."Kekayaan alam merupakan sumber daya yang tidak bisa dibuat, jika kekayaan alam yang ada di Kalimantan Timur sudah rusak maka tidak bisa diperbaiki kembali, aplagi jika hutan-hutan sudah dijadikan bangunan-bangunan pasti akan merusak lingkungan serta pencemaran" ujar dhea.

Banyaknya stigma dari masyarakat tidak menyurutkan pemerintah untuk terus melakukan perbaikan dan pembangunan untuk ibu kota Indonesia yang akan dikenal dengan sebutan Nusantara. Pada tanggal 14 maret 2022 pembangunan ibu kota Nusantara akan segera dimulai yang mana disampaikan oleh bapak Jokowi saat memberikan sambutan di acara Persiapan Program Strategis Nasional dalam Pembangunan Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.Kita sebaiknya sebagai warga negara Indonesia harus mendukung program pemerintah demi Indonesia yang jauh lebih baik. Ibu kota dipindah ke Kalimantan mungkin sudah menjadi keputusan yang berulang-ulang dipikirkan oleh pemerintah sebelumnya. Penulis berharap pemerintah tidak akan menjadikan Kalimantan sebagai hutan beton dan tetap menjaga keasrian dan tidak menebas hutan Kalimantan karena itu adalah warisan untuk generasi yang akan mendatang.

Penulis : Rina Amalia Firda Fakultas vokasi, prodi akuntansi, Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image