Gigi Anak Berlubang Saat Fase ASI karena Gula pada Susu Ibu atau Botol tak Higienis?
Eduaksi | 2022-06-03 23:41:51Seperti yang kita ketahui , di mana pemberian susu ASI pada anak usia baru lahir hingga 6 bulan sangat dianjurkan dalam dunia kesehatan. Pemberian ASI pada anak sendiri memiliki berbagai macam secara fisik dan mental bagi anak dan ibu. Pada anak sendiri secara fisik memiliki manfaat di mana anak akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dibandingkan anak yang tidak memperoleh ASI dari sang ibu.
Selain itu pada anak yang diberikan ASI cenderung memiliki pertumbuhan fisik yang lebih kuat dan berkembangan fisik yang lebih baik dibandingkan dengan anak dengan kecenderungan susu formula, pada sisi mental pemberian ASI memiliki manfaat untuk mendekatkan anak dengan sang ibu. Akan tetapi , banyak juga yang memiliki pemikiran bahwa lebih baik melalui botol ataupun memberikan Susu formula melalui botol.
Namun banyak keluhan yang dipertanyakan oleh para ibu, yaitu dengan menggunakan perantara botol yaitu sang anak yang mengalami gigi berlubang atau yang biasa disebut degan Karies gigi , seperti mengapa hal tersebut terjadi? Apakah sang ibu yang salah? Atau botol susu ternyata sudah bekas? Atau botol tersebut tidak higenis? Atau susu ibu memiliki kandungan gula yang buruk yang dapat merusak gigi?
Tertulis dalam beberapa jurnal makalah, ASI secara eksklusif terbukti lebih baik daripada pemberian susu formula. Pemberian ASI secara eksklusif terbukti lebih memperkuat gigi pada anak agar terhindar dari karies gigi, namun hal ini hanya berlaku ketika anak berusia 0 – 12 bulan atau 1 tahun.
Anak dengan usia di atas 1 tahun diketahui memiliki tingkat karies yang cukup tinggi dikarenakan faktor lain yaitu makanan pembantu atau pendamping serta kebiasaan menjaga gigi. Selain itu, Bukti ilmiah saat ini menunjukkan bahwa menyusui memiliki efek perlindungan yang lebih besar terhadap karies gigi daripada pemberian susu botol.
Ulasan ini adalah yang pertama mencoba membandingkan tingkat perawatan gigi tingkat karies pada anak yang diberi ASI dan susu botol. Menyusui bermanfaat bagi kesehatan sistemik anak dan untuk alasan ini, pemberian ASI eksklusif kepada anak-anak setidaknya selama enam bulan adalah bijaksana.
Selain itu tidak ditemukan adanya sambungan antara penggunaan botol susu dengan karies gigi, hal ini dapat disimpulkan bawasannya karies gigi pada anak terjadi bukan karena kandungan gula pada ASI yang buruk atau karena botol yang tidak higenis, akan tetapi karena kebiasaan buruk yang tanpa sadar dilakukan oleh ibu maupun sang anak , yaitu pemberian ASI yang melebihi batas maksimal umur yaitu diatas 2 tahun, kemudian kebiasaan meminum susu botol saat malam hari sebelum tidur tanpa menyikat gigi setelahnya, ataupun pemberian makanan manis pada anak yang berlebihan.
Refrensi jurnal :
Avila WM, Pordeus IA, Paiva SM, Martins CC. Breast and Bottle Feeding as Risk Factors for Dental Caries: A Systematic Review and Meta-Analysis. PLoS One. 2015 Nov 18;10(11):e0142922. doi: 10.1371/journal.pone.0142922. PMID: 26579710; PMCID: PMC4651315.
Branger B, Camelot F, Droz D, Houbiers B, Marchalot A, Bruel H, Laczny E, Clement C. Breastfeeding and early childhood caries. Review of the literature, recommendations, and prevention. Arch Pediatr. 2019 Nov;26(8):497-503. doi: 10.1016/j.arcped.2019.10.004. Epub 2019 Nov 1. Erratum in: Arch Pediatr. 2020 Apr;27(3):172. PMID: 31685411.
Tham R, Bowatte G, Dharmage SC, Tan DJ, Lau MX, Dai X, Allen KJ, Lodge CJ. Breastfeeding and the risk of dental caries: a systematic review and meta-analysis. Acta Paediatr. 2015 Dec;104(467):62-84. doi: 10.1111/apa.13118. PMID: 26206663.
van Meijeren-van Lunteren AW, Voortman T, Elfrink MEC, Wolvius EB, Kragt L. Breastfeeding and Childhood Dental Caries: Results from a Socially Diverse Birth Cohort Study. Caries Res. 2021;55(2):153-161. doi: 10.1159/000514502. Epub 2021 Mar 11. PMID: 33706311; PMCID: PMC8117384.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.