Persiapan Daftar Beasiswa, Berapa Lama?
Info Terkini | 2022-06-03 22:50:33do mengenai berapa lama waktu yang diperlukan untuk melamar beasiswa kerap muncul di kalangan para peminat studi ke luar negeri. Jawabannya tergantung banyak hal. Jika semua persyaratan yang diminta beasiswa dimaksud sudah ada, maka persiapannya bisa sebentar saja. Mungkin sekitar 3-6 minggu. Namun jika dokumen-dokumen yang diperlukan sama sekali belum tersedia maka jawabannya bisa lama. Bisa sampai satu atau dua tahun.
Jawaban tersebut membuat banyak peminat beasiswa ke luar negeri jadi ragu bahkan mundur. Padahal, jika hal tersebut dijalani maka waktu yang lama tidak akan terasa. Sebagai contoh, saat mengetahui bahwa suatu beasiswa sedang dibuka, kita akan berusaha untuk mendaftar dengan cara mencari tahu persyaratan yang diminta.
Nah, syarat-syarat ini beragam. Tapi umumnya, kemampuan bahasa Inggris, nilai akademik, surat rekomendasi dan identitas diri. Kita bahas satu per satu ya.
1. Bahasa Inggris
Kemampuan bahasa Inggris menjadi salah satu syarat utama pada sebagian besar beasiswa ke luar negeri. Ada memang beasiswa yang tidak mensyaratkan bahasa Inggris, tetapi bahasa lain tetap disyaratkan. Misalnya jika ke Arab, wajib bisa berbahasa Arab, ke Prancis kudu bisa ngomong bahasa Prancis, ke Rusia juga harus pintar berbahasa Rusia. Namun secara umum, bahasa Inggris dibutuhkan di mayoritas negara tujuan. Nah, tanyakan kepada diri sendiri, apakah memang kita sudah siap dengan kemampuan bahasa asing yang memadai?
Untuk mengetahuinya lakukan tes prediksi (prediction test) di lembaga yang memang punya program tes tersebut. Jika hasilnya sudah bagus atau memadai, maka ini menjadi tiket awal yang bagus untuk mempersiapkan beasiswa. Jika belum, ya berarti kemampuan bahasa Inggris/asing harus di-upgrade dulu. Berapa lama waktunya? Ya tergantung kemampuan masing-masing, ada yang memerlukan waktu hanya satu bulan, atau dua bulan tetapi ada yang perlu waktu hingga satu tahun untuk mempersiapkan kemampuan bahasa asingnya. Jadi, ini sangat mempengaruhi lamanya waktu mendapatkan beasiswa.
2. Nilai akademik
Untuk mendapatkan beasiswa, biasanya kita disyaratkan memiliki nilai akademik yang tinggi. Misalnya IPK minimal 3.0 (skala 4.0). Jika tidak memiliki nilai akademik yang baik maka agak sulit untuk bersaing dengan peminat beasiswa lainnya. Dalam kaitan dengan lamanya waktu mencari beasiswa, jika kita maish kuliah atau sekolah maka pastikan kita memperoleh nilai yang baik sejak awal. Dan untuk itu, memerlukan waktu tersendiri untuk, misalnya, melakukan perbaikan nilai jika memungkinkan.
3. Surat rekomendasi
Umumnya beasiswa mensyaratkan surat rekomendasi dari dosen pembimbing atau guru yang mengajar kita sebelumnya. Jika kita sudah lulus cukup lama dari kampus/sekolah sebelumnya, maka diperlukan waktu khusus untuk mencari mereka dan mendapatkan rekomendasi. Apalagi, kadang-kadang ada syarat lain untuk para pemberi rekomendasi ini seperti harus orang yang mempunyai jabatan akademik tertentu atau harus mempunyai kemampuan bahasa Inggris yang baik, dsb. Untuk mendapatkan surat rekomendasi ini, kita harus meluangkan waktu khusus.
4. Identitas diri
Tentu saja kita semua sudah memiliki data identitas diri. Namun yang menjadi persoalan kadang-kadang data tersebut keliru sehingga harus kita perbaiki. Misalnya, nama di KTP tidak sama dengan nama di ijazah atau nama di akte kelahiran berbeda dengan nama di KTP, dsb. Hal ini akan menjadi masalah dalam urusan dokumen-dokumen resmi yang diperlukan. Karena itu pastikan semua data sesuai dan sama sehingga kita tak perlu waktu khusus untuk mengurusnya. Tetapi jika terdapat perbedaan atau kekeliruan data, pastikan kita mempunyai cukup waktu untuk merevisinya sehingga tidak ketinggalan tenggat waktu (deadline) dari pendaftaran beasiswa.
Bagaimana? Sudah terbayang kan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan diri mendaftar beasiswa? Intinya, setiap orang akan menghadapi kendala atau tantangan yang berbeda-beda. Namun yang pasti, semakin jauh hari dipersiapkan, semakin baik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.