Mengenal Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Gaya Hidup | 2021-10-05 09:53:35Dalam menempuh kehidupan berpendidikan maupun jenjang pekerjaan faktor kesuksesan tidak hanya diukur melalui tingginya pencapaian nilai semata. Faktanya banyak diantara teman kita yang tidak selalu menduduki peringkat tertinggi dikelas dan meraih IPK tertinggi di kampus namun ia lebih mumpuni untuk melakukan banyak hal dan mengatasi berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Hard skill dan soft skill saling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, Hard skill dikenal sebagai keahlian teknis sedangkan soft skill merupakan keahlian non teknis yang berkaitan dengan kepribadian. Hard skill bersifat lebih objektif yang mengacu pada keahlian utama yang dimiliki oleh seseorang sedangkan soft skill bersifat lebih subjektif yang mengacu pada karakter atau sifat seseorang yang berpengaruh pada lingkungan. Pada penempatannya, Hard skill identik dengan kemampuan inteligence qoutient (IQ) yang tumbuh melalui performa kerja, sedangkan soft skill identik dengan emotional qoutient (EQ) yang tumbuh melalui interaksi yang berkaitan dengan empati dan kemampuan interpersonal.
Hard skill merupakan kemampuan spesifik yang berasal dari pengetahuan, keahlian praktis, atau kecerdasan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan memiliki ciri khas tertentu diantaranya mudah dinilai, dapat dipelajari, dievaluasi, dan diukur. Hard skill bisa diperoleh dengan mudah dan diajarkan kepada orang lain, atribut hard skill meliputi edukasi formal, perkualiahan, pelatihan, seminar, magang, kelas kursus, kelas online, dan juga training perusahaan.
Contoh hard skill adalah: kemampuan mengetik cepat, desain web, menulis, programming komputer, akuntansi, menerjemahkan bahasa asing, mengoperasikan mesin, hukum, akuntansi, analisis data, dan lain sebagainya.
Soft skill adalah bakat lahiriah personal, serta kemampuan untuk berinteraksi dan keterampilan dari segi melakukan pekerjaan atau keahlian. Soft skill tidak mudah dipelajari dan merupakan kemampuan yang bertumbuh bersama dengan pengalaman serta kedewasaan, karenanya soft skill disebut elemen non-academic skill. Atribut soft skill meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap.
Contoh soft skill adalah: kemampuan berkomunikasi, berfikir kritis, kepemimpinan, etika kerja, sosialisasi, wirausaha, team work, berperilaku baik, public speaking, kreativitas, dan lain sebagainya.
Padma Malikahani
Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.