Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ali Maksum

Berpikir Sumber Daya Berbasis Aset Bagi Guru

Eduaksi | Friday, 27 May 2022, 10:19 WIB

Pemimpin pembelajaran mempunyai peran penting dalam pembentukan peserta didik untuk berprestasi. Kepemimpinan pembelajaran mampu memberikan dorongan dan arahan terhadap warga sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya.

Sekolah Paramount School Palembang

Sebagai seorang pemimpin yang memahami hakikat dan tujuan Pendidikan, dia harus mampu mempunyai visi yang jelas dalam membawa peserta didik untuk meraih visi dan misi tersebut.

Dalam mengimplementasikan visi dan misi pembelajaran, seorang pemimpin pembelajaran mau tidak mau juga mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mengelolanya.

Dalam pengelolaan sumber daya ini harus terbangun sumber daya yang berbasis asset yang secara otomatis harus merubah frame pemikiran yang sebelumnya merupakan berbasis kekurangan berbalik menjadi asset yang dapat didaya gunakan untuk kepentingan pembelajaran di dalam kelas. Aset-aset sumber daya yang dapat dikembangkan adalah tuju aset yaitu Manusia, Sosial, Fisik, Lingkungan alam, Finansial, Politik, Agama/Budaya.

Dari tujuh aset tersebut kesemuanya harus dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Sebagai contoh adalah aset manusia, seorang pemimpin pembelajaran harus dapat menguasai profil belajar siswa.

Dengan mengenal profil belajar siswa, seorang pemimpin pembelajaran akan memahami aset siswa yang dimiliki oleh pemimpin pembelajaran. keterampilan, kecerdasan maupun ide yang dimiliki oleh siswa dapat dimaksimalkan untuk perkembangan kelas dan pembelajaran. Begitu juga dengan aset-aset lainnya seperti aset sosial, fisik, lingkungan, finansial, politik dan budaya/agama.

Pengelolaan aset yang maksimal akan melahirkan proses pembelajaran yang lebih tepat dan berkualitas. Hal ini dapat dilihat seorang pemimpin pembelajaran yang memanfaatkan tujuh aset yang telah dijelaskan sebelumnya seperti memberdayakan anak-anak di kelasnya sebagai aset manusia atau SDM, memberdayakan kekayaan sosial yang ada di kelas, kekayaan sarana-prasarana yang ada di sekolah untuk kepentingan pembelajaran agar lebih kreatif dan komunikatif maka secara tidak langsung akan melahirkan pembelajaran yang lebih menarik meskipun dengan sumber daya yang dimiliki yang terkesan terbatas.

Oleh karena itu untuk melahirkan pembelajaran yang berkualitas tidak harus tertumpu pada sarana-prasarana yang canggih namun lebih pada bagaimana seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran mampu berinovasi dan menggerakkan sumber daya yang dimiliki demi kepentingan peningkatan kualitas pembelajaran.

Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya tentunya tidak lepas dari materi-materi guru penggerak sebelumnya seperti, Visi, nilai dan peran, budaya positif, pembelajaran berpihak peda murid, pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, coaching, pengambilan keputusan dan hingga akhirnya pada pengelolaan sumber daya.

Keterkaitan ini dapat kita analisa dari kualitas siswa yang tidak dapat dibentuk sedemikian rupa oleh pemimpin pembelajaran tanpa kemampuan internal maupun eksternal guru.

Pengelolaan sumber daya harus didasari visi yang jelas oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran. Frame pemikiran yang harus dimiliki oleh pemimpin pembelajaran adalah bagaimana memaksimalkan semaksimal mungkin dari sumber daya yang ada di sekolah untuk kegiatan pembelajaran sekreatif mungkin.

Seperti memaksimalkan SDM atau siswa yang ada di kelas untuk di kelola dengan cara penerapan coaching, pembelajaran sosial emosional dan pembelajaran berpihak kepada murid. Pemberdayaan sumber daya sosial bisa diimplementasikan lewat budaya positif hal yang sama juga implementasi sumber daya dari sisi yang lain.

Dari keterkaitan materi tersebut dapat penulis pahami betapa berharganya materi-materi guru penggerak untuk guru dalam konteks kontemporer. perubahan-perubahan yang terjadi sangat mencolok, selain dalam bidang fisik sekolah yang saya ras lebih indah seperti budaya positif yang saya implementasikan dalam bentuk mural kata motivasi dan terciptanya pojok baca di sekolah sebagai projek visi misi.

Dalam perubahan pemikiran penulis sendiri terjadi perubahan yang sangat siginifikan seperti bagaimana memahami siswa lewat peofil belajar siswa, implementasi pembelajaran yang sebelumnya mono berubah menjadi berdiferensiasi dsb.

Manfaat Materi Pengelolaan sumber daya yang penulis rasakan adalah penulis lebih konsen kepada bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran.

Selain berubah dalam bidang fisik yang lebih penting adalah perubahan cara berfikir yang sebelumnya hanya berbasis kekurangan dan berkeluh kesah atas apa yang terjadi sekarang berubah berbasis aset yang mana berfikir berbasis aset lebih berbasis seorang pemenang.

Pemanfaatan aset yang terdiri dari tujuh aset tersebut membuat pembelajaran lebih partisipatif, kreatif, sosial serta humanis. Dari perubahan-perubahan tersebut diharapakan dapat berkembang dan menjadi virus positif baik bagi diri maupun perkembangan sekolah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image