Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Dongeng: Putri Sipuk Singwangibakpandan

Sastra | Thursday, 26 May 2022, 07:15 WIB
Lahan Eceng Gondok (sumber foto: jurnalkatara.com)

Putri Sipuk Singwangibakpandan (Bagian 2)

Sang Putri tiba-tiba mendapat ide cemerlang! Dia menemui Ayahndanya.

***

Seperti biasa, setiap Minggu penduduk belajar keterampilan kepada Sang Putri. Kali ini, penduduk diajak belajar tentang pemanfaatan eceng gondok dan gedebog pisang. Mula-mula, eceng gondok dibersihkan kemudian dijemur. Setelah kering, mulailah Sang Putri memberikan cara merangkai eceng gondok yang kering menjadi tali, lalu dari tali dililit-lilit menjadi anyaman berupa kerajinan tas, dompet, topi, lampu hias, dan anyaman untuk variasi hiasan meja kursi.

Kerajinan Eceng Gondok (sumber foto: medianeliti.com)

“Adapun gedebog pisang dibuat dengan dua cara. Cara pertama, gedebog diiris-iris tipis dan dibentuk sebesar gelang karet. Kemudian irisan itu dijemur hingga kering. Setelah itu, irisan gedebog pisang digoreng boleh dengan pasir atau minyak goreng. Maka, jadilah keripik.

Cara kedua, gedebog pisang dikupas hingga ditemukan pelepahnya. Tiap pelepah lalu disayat hingga habis. Sayatan ini kemudian dijemur hingga kering. Nah, jika sudah kering disambung hingga panjang kemudian dibuat anyaman. Sebagaimana eceng gondok, tali gedebog pisang dapat pula dijadikan anyaman berupa tas, topi, lampu hias, dan variasi meja kursi.

Para penduduk dengan senang dan semangat mengerjakan berbagai bentuk kerajinan yang dibuat dari eceng gondok dan gedebog pisang. Ada pula yang membuat keripik gedebog pisang. Hasil kerajinan tangan buatan penduduk Jatiraden melimpah. Produknya kemudian dipasarkan ke mancanegara.

(Bersambung)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image