Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Inam Fad

pandemi dan potret pendidikan

Guru Menulis | Monday, 27 Sep 2021, 09:13 WIB

Dimulai dari Wuhan,Cina, dengan cepat corona menjadi wabah secara cepat mengglobal di hampir seluruh negara di dunia. Segala aspek kehidupan menjadi berubah akibat dari wabah yang mengglobal yang selanjutnya disebut pandemi covid19. Tidak terkecuali dunia pendidikan juga terdampak. Hampir sama dengan situasi di negara lain, semua sekolah di Indonesia ditutup untuk jangka waktu yang belum dapat ditentukan. Lembaga pendidikan termasuk sekolah mau tidak mau harus beradapatasi, dimana kegiatan belajar mengajar tidak lagi dilakukan secara tatap muka (luring), namun lebih menekankan pada pembelajaran jarak jauh (daring) yang cenderung memanfaatkan teknologi khususnya teknologi informasi sebagai medianya. Namun pada kenyataannya pembelajaran daring tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena banyak dihadapkan oleh berbagai persoalan. Seperti keterbatasan siswa dan orang tua dalam menggunakan dan mengakses media pembelajaran daring baik berupa laptop maupun smartphone, lemahnya jaringan telekomunikasi (signal), pembekakan biaya kuota, ditambah lagi keluhan-keluhan orang dalam mendampingi dan mengawasi putra putrinya dalam pembelajara daring, karena tidak semua orang tua siswa memiliki waktu luang dan latar belakang pendidikan yang tinggi.Di tambah lagi dirumah jarang ada orang tua yang bisa menjamin seorang anak di zaman ini untuk tidak bermain sosmed. Apalagi di tambah dengan marak nya game online yg sangat mudah dia akses anak-anak.Maka, menurut saya solusi terbaiknya adalah memasukkan anak-anak sekolah itu ke pondok yang in shaa Allah bisa membawa anak menjadi sholeh dan sholehah dan merubah sifat dan karakter anak menjadi lebih baik lagi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image