Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nurul jubaedah

4 Manfaat Flash Mob

Gaya Hidup | Monday, 23 May 2022, 17:50 WIB

4 Manfaat Flash Mob

(Nurul Jubaedah,S.Ag.,S.Pd.,M.Ag Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Perpisahan Kelas IX di MTsN 2 Garut akan diselenggarakan pada tanggal 18 Juni 2022. Kelas IX-B akan berpartisipasi dalam kegiatan Flash Mob untuk persiapan tampil pada acara yang mereka sangat nantikan. Kegiatan flash mob ini dibimbing oleh seorang guru Kesenian yang bernama Ibu Rubiana, S.Pd. Wali Kelas yang memberikan keleluasaan kepada peserta didik kelas IX-B untuk mengekspresikan diri mereka adalah saya sendiri.

Flash mob didefinisikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul di tempat yang sama, melakukan gerakan tarian dan nyanyian secara bersamaan hanya dalam beberapa menit. Tarian dimulai dengan seorang penari sebagai tanda bahwa pertunjukan akan segera dimulai, kemudian beberapa orang berpura-pura tidak mengenal satu sama lain, melakukan aktivitas mereka sendiri, dan tiba-tiba menari dengan orang ini dan orang lain melompat terlebih dulu. Sekelompok orang ini menari membentuk rangkaian gerakan yang akan semakin indah jika terlihat dari atas.

4 Manfaat Flash Mob :

1. Inovasi

Inovasi memang dibutuhkan dalam memperkenalkan sebuah kegiatan maupun karya. Karena itu kampanye atau promosi yang inspiratif sedang banyak diminati. Salah satu cara untuk memperkenalkan atau mempromosikan karya yang cukup populer belakangan ini adalah dengan melakukan flashmob.

Flash mob di MTsN 2 Garut sangat bermanfaat untuk mempromosikan, mengomunikasikan, dan mengkampanyekan kegiatan acara perpisahan sekaligus bisa menjadi daya tarik bagi para peminat khususnya peserta didik baru tahun pelajaran baru.

2. Ice Breaker

Flash mob bermanfaat untuk memecahkan suasana yang kaku dan terlalu resmi agar acara tersebut bisa lebih mencair sehingga audience akan lebih tenang, santai, dan merasa terhibur. Sekelompok orang yang melakukan flash mob akan terlihat lucu, menghibur, jenaka, nyentrik, unik, dan penuh dengan kegembiraan kolektif.

Ketika audience terhibur maka perasaan bahagia akan tumbuh. Jika sebuah acara bisa membuat banyak orang bahagia maka dipastikan acara ini dikatakan sukses. Bukankah manusia yang memberikan kebahagiaan pada orang lain itu akan mendapatkan pahala?. Tentu saja selama kegiatan itu bersifat positif akan memberikan dampak yang luar biasa bermanfaat khususnya berimbas pada kelancaran sebuah event.

3. Memancing Kreativitas

Ciri-ciri peserta didik kreatif adalah memiliki kepribadian terbuka terhadap pengalaman baru, kelenturan dalam sikap, kebebasan mengungkapkan diri, menghargai fantasi, memiliki minat dalam kegiatan kreatif, memiliki tingkat kepercayaan diri terhadap gagasan sendiri, mandiri dan menunjukkan inisiatif, dan memiliki kemandirian dalam memberi pertimbangan.

Kreativitas dalam flash mob juga bukan hanya milik peserta didik tetapi guru sebagai guide yang memiliki kreativitas akan mampu membentuk karakter peserta didik dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk menerima sebuah pengalaman baru. Mempelajari sesuatu yang baru ditandai dengan adanya perubahan diri peserta didik. Perubahan itu bisa berupa pengetahuan, wawasan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kemampuan, respon, daya penerimaan aspek dalam individu.

4. Bahan Popularitas

Ciri-ciri individu yang populer yaitu, percaya diri, berbeda dengan orang kebanyakan, pola pikir positif, mandiri, ramah, pantas dalam ucapan, sikap, cara berpakaian, memiliki minat yang tinggi dalam mendobrak kebiasaan kaku menjadi kebaruan.

Individu populer terbiasa tampil di muka umum. Sering terlibat dengan persoalan publik.

Orang menjadi popular karena sering tampil di depan umum. Sering terlibat dengan persoalan-persoalan publik. Bagaimana dia tampil, merupakan persoalan lanjutan untuk menilai skill. Kalau tampilnya sebagai pelaku kreativitas seni maka pengaruhnya terhadap popularitas positif menjadi naik.

Doa untuk acara perpisahan kelas IX tahun pelajaran 2021/2022 semoga lancar dan berjalan sesuai dengan harapan. Mari kita sukseskan acara ini dengan segenap jiwa agar tercipta karya yang optimal dan hasil yang maksimal. “Ya Allah, tidak ada kemudahan yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.”( HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3 : 255)

Daftar Pustaka

Candra, R. A., Prasetya, A. T., & Hartati, R. (2019). Analisis kemampuan berpikir kreatif peserta didik melalui penerapan blended project based learning. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 13(2), 2437-2446.

Nana Sudjana, (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung:Sinar Baru Algesido Offset.

Oktiani, I. (2017). Kreativitas guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Jurnal kependidikan, 5(2), 216-232.

Utami Munandar. (1995). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta.

Zulfajri Hidayah, (2013). Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Pendekatan Rational Emotive Therapy, Lampung.

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 1 buku solo, 18 buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 50 artikel (Oktober 2021-April 2022). Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : [email protected]. Whatsapp : 081322292789.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image