taufik sentana
Eksis di Masa Muda
Agama | 2022-05-22 01:05:06
EKSIS DI MASA MUDA
====
Oleh Ustadz Hanan Attaki. Taman Ratu Safiatuddin.Aceh. Sabtu, 21 Mei 2022.
Kiriman Fahrial Shiddiq
Menyambung materi dari Ustadz Dr. Amri Fatmi, Lc., MA yang bercerita tentang kisah seekor semut yang dianggap mulia pada Surah An-Naml.
Kemudian Ustadz Hanan melanjutkan dengan kisah binatang yang bisa dikatakan berbanding terbalik dengan semut dalam hal ukuran yaitu gajah yang dicap buruk seperti yang dikisahkan pada Surah Al-Fiil.
Diambillah pelajaran dari dua kisah tersebut agar menjadi ibrah bagi seorang muslim, terlebih lagi anak muda untuk bisa menjadi eksis di masa muda.
Apa yang dimaksud dengan eksis ? Maksudnya adalah mampu untuk menjadi manfaat bagi sekitarnya. Berani melakukan suatu aksi yang tidak peduli seberapa kecil atau besar aksi tersebut.
Karena sejatinya sekecil apapun aksi yang kita lalukan maka tetap Allah swt akan memberikan balasan terhadap aksi yang kita lakukan, begitupun sebaliknya.
Yang demikian sesuai dengan janji Allah swt pada Surah Al-Zalzalah ayat 7-8:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ﴿٧﴾ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ﴿٨﴾
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya [7] dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. [8]"
Oleh karena itu, mari sama-sama kita ambil pelajaran dari seekor semut seperti yang dikisahkan pada Surah An-Naml, walaupun semut itu kecil tapi dia mampu untuk membawa atau menjadi mashlahat bagi sekelilingnya.
Dan jangan pula menjadi seperti gajah seperti yang dikisahkan pada Surah Al-Fiil, walaupun gajah itu tampak gagah tapi dia tidak bisa membawa manfaat bahkan malah menimbulkan kerusakan di sekitarnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
