Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taufik Alamsyah

Kiat Sukses Jadi Pengusaha Kaya Raya

Bisnis | Saturday, 21 May 2022, 14:54 WIB

Manusia pada dasarnya adalah selalu ingin memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan tersebut biasanya untuk kehidupan sehari-hari seperti makan, minum, membeli sesuatu untuk keperluan rumah tangga, atau bisa jadi untuk memuaskan hasrat nafsu individu manusia itu sendiri. Maslow salah seorang yang mengkaji teori kebutuhan berpendapat bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang berjenjang artinya bila kebutuhan yang pertama telah terpenuhi maka kebutuhan tingkat kedua akan menjadi yang utama mengkaitkannya dengan faktor lingkungan Sebaliknya bila pegawai itu puas hal tersebut selalu dihubungkannya dengan pekerjaan itu sendiri.

Teori hierarki kebutuhan Maslow melihat bahwa individu yang bekerja mempunyai tahap kebutuhan dasar yang akan dicapai dalam pekerjaannya. Tahap kebutuhan itu adalah fisiologis, keamanan dan kasih sayang, sosial dan afiliasi, serta harga diri dan aktualisasi diri atau perwujudan diri. Ada beberapa contoh yang memberikan penjelasan terhadap kelima tingkat kebutuhan dasar tersebut. Seperti Kebutuhan Fisiologis (Pysiological Needs), Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), Kebutuhan Sosial (Social and Belongingness Needs), Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem Needs), Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs). (Psikologi Industri dan Organisasi karya Sutarto Wijono yang diterbitkan oleh Kencana Prenada Media Group pada 2010)

Pada kehidupan kiwari, semua elemen di pelbagai bidang mau tidak mau, harus mengembangkan imajinasi dan harapan untuk tetap eksis. Tak tertinggalandalam bidang wirausaha. Dunia sudah memasuki digital, perpindahan proses dari dunia nyata ke sebuah dunia digital. Dan, itu juga termasuk dalam percaturan bidang ekonomi, di mana seorang wirausaha, harus mengikuti perkembangan zaman untuk tetap terus berevolusi guna memanjangkan napas usahanya dan terus sembari memikirkan ulang untuk dapat menciptakan peluang. Dalam hal memanfaatkan peluang, seorang wirausaha dituntut untuk selalu memiliki sikap kreatif dan inovatif.

Kreatif pada dasarnya adalah bagaimana menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya belum ada untuk dipergunakan. Dalam prakteknya ide kreatif dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan dua hal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair, 1996). Kreativitas merupakan usaha memikirkan sesuatu atau kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Sementara inovasi merupakan suatu proses untuk menemukan dan mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi/ kondisi yang belum ada dan belum dipikirkan sebelumnya. Dengan kata lain, inovasi adalah bagaimana memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang dapat menambah atau menciptakan nilai-nilai manfaat, baik secara sosial maupun secara ekonomik (Gede Raka, 2001).

Ada lima esensi pokok kewirausahaan yaitu: (1) kemauan kuat untuk berkarya secara mandiri, mempunyai ide-ide cemerlang, dan optimis dalam berusaha, mengembangkan gagasan baru, unik, diminati banyak orang, terutama dalam bidang ekonomi; (2) kemampuan untuk mengambil resiko dan mengambil keputusan; (3) kemauan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif; (4) kemauan bekerja secara teliti, tekun dan produktif; (5) berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika. (Strategi Inovasi dan Kreativitas Berwirausaha Era Revolusi 4.0, Dr. Erlina Rufaidah, M.Si., 2020)

Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk seperti yang diharapkan. Umumnya suatu sistem diukur dengan kemampuan memproduksi dalam jumlah dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan konsumen kemampuan sumber daya perusahaan serta harapan dari wirausahawan sebagai pemilik dan mungkin juga sekaligus sebagai manajer. Produksi adalah setiap usaha manusia/ kegiatan yang membawa benda ke dalam suatu keadaan sehingga dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia dengan lebih baik. (Drs. Eko Harsono, 1994:9).

Produksi dari sudut pandang kegiatan penciptaan produk seperti yang dikemukakan oleh Assauri 1993 bahwa produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Agar produksi dapat berjalan lancar, makadalam pemilihan bahan baku yang akan digunakan setidaknya memenuhi syarat: Kualitasnya Baik, Mudah diperoleh, Mudah diolah, dan Harga yang relatif murah. Sebelum mengambil keputusan untuk menghasilkan sendiri bahan bakuyang dibutuhkan, mungkin perlu dipertimbangkan berbagai aspek dengan mempertanyakan berbagai hal, sebagai berikut: Bahan-bahan apa saja yang merupakan bagian dari komponen terbesar produk yang dihasilkan? Sampai sejauh mana ketersediaan bahan tersebut di pasaran dalam setiap saat dan bagaimana keterandalam pemasok dalam menyediakannya? Bagaimana ketersediaan bahan tersebut di masa yang akan datang? Apakah dengan menyediakan sendiri bahan yang dibutuhkan lebih efisien dibandingkan dengan pengadaan bahan yang bersumber dari pemasok? Apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk menyediakan sendiri bahan tersebut?

Dalam memproduksi suatu barang, sudah tentu harus melihat secara gambling dan kompleks, supaya dapat mengukur bisnis dan tidak jatuh dalam kerugian.

Selain modal, seeorang wirausaha juga harus mampu berkomunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media; proses penyampaian bentuk interaksi gagasan kepada orang lain dan proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang disampaikan, baik sengaja maupun tidak disengaja. Agar menjadi tahu dan memberitahukan, misalnya antar hubungan pergaulan sehari- hari, surat edaran, pengumuman, pemberitahuan dan sebagainya. Dalam komunikasi, wirausah juga dituntut untuk menguasai keterampilan intrapersonal dan interpersonal.

Keterampilan intrapersonal merupakan sebuah proses pertukaran dan transformasi pesan yang sangat unik karena dilakukan dari, untuk, dan oleh diri sendiri. Beberapa jenis keahlian dalam bidang ini adalah :

Percaya diri adalah kemampuan individu untuk dapat memahami dan meyakini seluruh potensinya agar dapat dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya. Orang yang percaya diribiasanya mempunyai inisiatif, kreatif, dan optimis terhadap masa depan, mampu menyadari kelemahan dan kelebihan diri sendiri, berpikir positif, menganggap semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya.

Penilaian diri adalah kemampuan individu untuk menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Jika seorang individu dapat menilai dirinya sendiri, maka otomatis ia akan selalu berintrospeksi sehingga dirinya akan terus berkembang untuk lebih baik.

Kesadaran emosi adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Jika seorang mampu untuk mengendalikan emosinya maka segala urusan dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik.

Proaktif adalah kemampuan individu untuk bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Segala perbuatan dan tingkah laku yang kita lakukan berasal dari inisiatif kita sendiri. Jadi jika kita selalu berusaha menghasilkan sesuatu yang produktif, maka apa saja yang kita kerjakan akan memiliki dampak yang baik.

Keterampilan interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan dalam suatu hubungan antara dua orang atau lebih, baik secara verbal maupun nonverbal, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan bersama. Jadi keterampilan ini menekankan pada hubungan seseorang dengan individu atau grup lain. Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu membutuhkan orang lain, jadi penting bagi kita untuk menguasai beberapa keahliannya yaitu :

Memanfaatkan keragaman adalah kemampuan seorang individu untuk dapat menghargai orang – orang yang memiliki perbedaan dengannya. Dunia ini terdiri dari berbagai macam orang yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Tentu di tempat kerja kita akan bertemu dan bekerja sama tidak hanya dengan golongan kita sendiri. Sebagai manusia yang baik maka seharusnya kita dapat menerima dan menyatukan keberagaman tersebut.

Kepemimpinan adalah kemampuan seorang individu untuk mengendalikan sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadiannya dalam mempengaruhi kelompoknya dengan maksud mencapai tujuan yang diinginkan. Jika kita memiliki jiwa kepemimpinan yang besar dan berkualitas, semakin besar juga kemungkinan kita untuk menjadi pemimpin dan membina kelompok kita merealisasikan objek yang sudah ditargetkan.

Komunikasi efektif adalah kemampuan untuk saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan. Komunikasi merupakan kunci utama dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Cara berkomunikasi dengan efektif antara lain dengan menggunakan bahasa yang ringkas dan mudah dipahami, tujuannya jelas, disampaikan dengan mimik dan gerak tubuh yang baik. Selain itu, kita juga harus menjadi pendengar yang baik.

Sinergi adalah kemampuan individu untuk dapat bekerja sama dengan semua orang dan mengutamakan kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan pribadi atau golongan. Supaya sinergi dapat berjalan dengan mulus, kita harus dapat menghargai setiap anggota dan pendapat yang ada. Setiap keputusan harus dibuat secara bersama – sama dengan cara musyawarah dan adil.

Perlu diketahui bahwa soft skill bukanlah sesuatu yang stagnan, tapi dapat kita asah agar dapat berkembang dapat menjadi lebih baik. Selagi kita masih menjadi mahasiswa, alangkah baiknya untuk mulai mengikuti kegiatan – kegiatan yang dapat membuat kita lebih terampil seperti seminar, kegiatan organisasi, kerja kelompok dll.

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini para bawahan sedemikian rupa sehingga orang lain mau melakukan kehendak. Pemimpin meskipun secara pribadi hal ini mungkin tidak disenangi Sukses tidaknya dalam mencapai tujuan organisasi tergantung pada kemampuan pimpinan mempengaruhi bawahan dalam mengajak dan menyakinkan mereka sehingga para bawahan ikut berpartisipasi terhadap apa yang telah dianjurkan dengan penuh semangat. Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: fiedler mendefinisikan pemimpin dengan pengertian seseorang yang berada dalam kelompok, sebagai pemberi tugas atau sebagai pengarah dan mengkoordinasikan kegiatan kelompok yang relevan, serta dia sebagai penanggung jawab utama. Davis mendefinisikan pemimpin sebagai kemampuan untuk membujuk orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara antusias. Terry dan Frankin mendefinisikan pemimpin dengan hubungan dimana seseorang (pemimpin) mempengaruhi orang untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin dan atau kelompok. (Yuli, 2005).

Pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerjaan dalam mencapai tujuantujuan organisasi perusahaan maupun lembaga pemerintah harus diberikan oleh pemimpin sehingga kepemimpinan tersebut dapat menjadi efektif. Kepemimpinan menyangkut hal mengatasi perubahan. Pemimpin menetapkan arah dengan mengembangkan suatu visi terhadap masa depan kemudian mereka menyatukan orang dengan mengkomunikasikan visi ini dan mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan (Robbins, 2006). Keadaan ini menggambarkan suatu keadaan bahwasanya kepemimpinan sangat diperlukan jika suatu organisasi atau perusahaan memiliki perbedaan dengan yang lainnya adalah dapat dilihat dari sejauhmana kepemimpinan di dalamanya dapat bekerja secara efektif. Kepemimpinan mempunyai tiga unsur (Kartono, 1994), yaitu:

1. Kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok

2. Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain

3. Untuk mencapai tujuan tertentu.

Syarat-syarat Kepemimpinan

1.Kekuasaan

Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam rangka penyelesaian tugas tertentu.

2.Kewibawaan

Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.

3.Kemampuan

Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis maupun sosial yang melebihi dari anggota biasa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image