Beberapa langkah untuk menjembatani kesenjangan akses internet di Indonesia
Teknologi | 2022-05-21 02:37:21Tentang teknologi Internet yang merupakan salah satu inovasi terbesar di zaman kita dan memiliki potensi untuk menciptakan masyarakat yang lebih kaya dan setara.
Internet memberikan akses usaha kecil ke pasar di seluruh dunia.
Internet adalah alat pembelajaran yang memungkinkan siswa di daerah termiskin dan paling terpencil untuk mengakses informasi yang sama yang dimiliki anak-anak di daerah kaya.
Internet menawarkan akses rumah tangga pedesaan ke layanan kesehatan digital di mana pun mereka berada.
Ini praktis merupakan "kantor berita" gratis di mana individu dapat bertukar informasi dengan orang lain dan memiliki kebebasan berpendapat.
94 juta orang dewasa tidak memiliki akses ke Internet.
Tetapi tidak semua orang memiliki akses ke internet.
Di Indonesia, 94 juta orang dewasa tidak akan dapat mengakses web di perangkat seluler mereka pada tahun 2019, dan lebih sedikit yang akan memiliki akses ke internet broadband tetap.
Sekitar 80% dari daerah tak berpenghuni tinggal di daerah pedesaan non-metro di tiga pulau terpadat di negara itu: Sumatera, Jawa dan Bali.
Selain itu, 60-70% masyarakat yang tinggal di Indonesia bagian timur tidak memiliki komunikasi yang baik karena fluktuasi tingkat layanan.
Di Indonesia, kesenjangan digital antara kaya dan miskin memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.
Menurut laporan Beyond Unicorn Bank Dunia, orang dewasa muda sepuluh kali lebih mungkin memiliki akses ke internet seluler daripada orang dewasa yang lebih tua.
Pada saat yang sama, orang-orang dengan pendidikan lanjutan lima kali lebih mungkin untuk berpartisipasi secara online daripada mereka yang pendidikannya terbatas pada sekolah menengah atau kurang.
Dan anggota keluarga berpenghasilan rendah tiga kali lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki akses ke Web daripada anak-anak yang lahir dari keluarga terkaya.
Kesenjangan ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan ketimpangan sosial, karena orang yang memiliki akses ke Internet tidak diuntungkan dari peluang, tetapi mereka yang paling membutuhkannya.
Situasi ini diperparah oleh keadaan di luar kendali individu, seperti di mana orang tinggal atau status ekonomi keluarga mereka.
Mengatasi hambatan konektivitas web seluler di Indonesia sangat penting untuk menghadirkan manfaat ekonomi digital bagi semua orang.
Setengah dari orang dewasa Indonesia tidak memiliki ponsel sebelum wabah.
Meski harga ponsel telah turun secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, perangkat ini masih terjangkau bagi banyak orang.
Telepon web-powered termurah untuk dibeli untuk orang berpenghasilan rendah adalah sekitar seperlima dari biaya bulanan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.