Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Galih Wisnu Brata

Kala Pandemi Pergi, Senyum Terlihat Kembali Berseri

Lomba | 2021-09-24 21:16:17
republika.co.id" />
Sumber Gambar: republika.co.id

Pandemi Covid-19 membawa berbagai masalah di berbagai penjuru dunia. Masalah muncul dari berbagai sektor kehidupan. Dari dunia pendidikan, kegiatan belajar mengajar mangkrak dan beralih ke sistem daring. Guru dan siswa dituntut untuk sinkron belajar jarak jauh.

Dari sektor ekonomi, banyak pengusaha yang gulung tikar. Kalaupun mampu bertahan, pengurangan karyawan menjadi solusinya karena omzet menurun. Akibatnya, tentu angka pengangguran meningkat. Karyawan yang masih bertahan pun harus bekerja dari rumah untuk mencegah laju peningkatan penularan virus Covid-19.

Bahkan, pandemi juga berdampak pada bidang keagamaan. Rutinitas ibadah dibatasi hingga aturan ibadah ikut berubah. Sempat juga tempat ibadah benar-benar ditutup tanpa ada kegiatan. Berbagai perayaan hari besar keagamaan pun harus disambut dengan sepi. Contohnya saja, belum lama ini, saat menjelang Iduladha, banyak pengurus masjid kelimpungan karena aturan pembatasan. Mereka bingung dalam menyelenggarakan ibadah penyembelihan hewan kurban.

Tidak sampai di situ saja, berbagai aktivitas di luar ruangan pun mulai dihentikan. Pemerintah membuat berbagai kebijakan agar masyarakat terus berdiam diri di rumah. Mulai dari munculnya istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga yang paling anyar PPKM (Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat). Belum lagi, adanya level-level yang membuat masyarakat makin resah.

Pada intinya, pemerintah meminimalisasi mobilitas dan meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah masing-masing. Hal itu bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang makin masif. Terlebih, ketika muncul varian baru yang kabarnya begitu cepat menular.

Karena terlalu lama berada di rumah, banyak masyarakat merasa jenuh dan bosan. Memang, sebagian masyarakat berhasil mengatasinya. Misalnya, dengan melakukan hobi baru. Pada masa pandemi saat ini memang banyak muncul hobi baru, seperti membaca, mengikuti webinar, bersepeda, memasak, hingga merawat tanaman.

Akan tetapi, ada juga sebagian masyarakat yang tidak mampu mengatasi rasa jenuh dan bosan tersebut. Bahkan, beberapa tidak bisa membendungnya hingga menimbulkan tekanan di dalam pikiran. Hal tersebut tentunya dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental seperti stres berlebihan. Karena itulah, banyak yang berharap agar pandemi segera berakhir dan kehidupan berjalan normal kembali.

Dengan berakhirnya pandemi, masyarakat dapat bebas bepergian ke mana pun. Masyarakat bisa kembali lagi menyegarkan pikiran dengan mengunjungi tempat-tempat wisata. Bisa juga berkunjung ke berbagai pusat perbelanjaan tanpa diburu-buru. Hal itu tentunya akan melepas penat yang telah lama tersimpan.

Tidak sampai di situ saja, pandemi yang berakhir tentunya akan membuat masyarakat bisa melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan tanpa adanya batasan dan aturan. Bisa leluasa berbicara tanpa salah persepsi karena tidak jelas akibat memakai masker. Tentu saja, masyarakat juga bisa berkumpul dengan teman-teman, kerabat, dan saudara.

Namun, yang paling terpenting adalah dengan pandemi yang telah berhenti, senyum indah masyarakat akan kembali berseri. Pasalnya, mereka bisa merasakan kembali hidup normal tanpa batasan dari segala sisi.

Para pelajar dan mahasiswa bisa belajar tatap muka kembali. Para pekerja bisa mulai ke kantor lagi. Jumpa teman dan saudara tidak perlu ragu lagi. Yang paling hakiki, senyum kembali terlihat tanpa ada yang menutupinya lagi.

Karena itulah, sebagai masyarakat kita sudah sepantasnya berharap dan berdoa agar pandemi ini segera berakhir. Tidak hanya berharap dan berdoa, kita juga harus turut bertindak dengan tetap patuh protokol kesehatan dan bersabar. Kita juga turut menyukseskan gerakan vaksinasi yang sudah diupayakan oleh pemerintah.

Jangan patah semangat menghadapi pandemi yang masih ada saat ini, kita harus yakin bahwa semua akan berlalu. Kita harus pastikan sendiri bahwa Indonesia bahkan dunia telah bebas dari pandemi. Hingga pada akhirnya, langit pun terlihat berseri dengan hadirnya senyum yang tulus dalam mensyukuri pandemi yang telah pergi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image