Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image MUHAMMAD NUGROHO SAPUTRA

Andai Pandemi Pergi, Stadion Sepakbola Dipenuhi Penonton Kembali

Lomba | Friday, 24 Sep 2021, 17:36 WIB
Laga euro 2020, Hungaria vs Portugal dihadiri banyak penonton. (sumber foto: vivagoal)

Vaksinasi sudah digelar diberbagai belahan dunia seperti negara Indonesia, vaksinasi ini dilaksanakan sebagai pencegahan merebaknya virus Covid-19. Ada berbagai macam vaksin yang disuntik yaitu cukup terkenal di masyarakat adalah Sinovac, Astrazeneca dan Moderna. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan vaksinasi ini memberi dampak yang signifikan contohnya saja pada pertandingan sepakbola di luar negeri sudah bisa dihadiri oleh banyak penonton kembali setelah pemerintah disana menggiatkan pelaksanaan vaksinasi sehingga kondisi normal dan aman.

Di Indonesia, kegiatan vaksinasi sudah digalakkan diberbagai wilayah akan tetapi penerapan protokol kesehatan masih dijalankan karena alasan antisipasi munculnya kembali korban. Hal ini perlu perhatian khusus terutama pada aktivitas kemasyarakatan, sudah lebih dari 80 juta penduduk Indonesia sudah melaksanakan vaksinasi itu artinya diperbolehkan melakukan kegiatan kembali tapi nyatanya masih dibatasi.

Peristiwa unik terjadi saat pertandingan event Euro 2020 lalu antara Hungaria vs Portugal di Stadion Puskas Arena, Budapest. Dalam laga itu ada suasana yang berbeda, terlihat tampak tribun stadion dihadiri lebih dari 60.000 orang dengan kapasitas maksimal tanpa ada jarak sosial dan seluruh tiket pertandingan dilaporkan telah terjual habis. Ini menjadi peristiwa langka terjadi pada sepakbola saat masa pandemi, di mana pada pertandingan lain masih dilakukan pembatasan jumlah penontonnya.

Ada beberapa hal yang membuat laga tersebut bisa dipadati suppoter, Hungaria sendiri tercatat lebih dari 800 ribu kasus covid-19 dengan kematian hampir 30 ribu orang, Jumlah kematian itu menjadi salah satu yang tertinggi di Eropa. Pemerintah Hungaria berusaha keras untuk mencegah penyebaran pandemi dengan program vaksinasi secara masif jelang perhelatan Euro 2020. Sekitar 5,3 juta dari total 9,8 juta penduduk Hungaria telah mendapatkan vaksin dan juga telah memberlakukan lockdown untuk menekan penyebaran virus sebelum event berlangsung, hal itu dilakukan agar warganya bisa menikmati pesta Euro di Budapest.

Di awal musim English Premier League 2021-2022 banyak pertandingan di pekan-pekan perdana sudah mulai dipadati penonton padahal musim kemarin di stadion-stadion Inggris masih melanjutkan pertandingan liganya sejak penundaan sekitar 1-2 bulan pada Maret 2020 walaupun tanpa penonton dahulu, hal tersebut menandakan pemerintah Inggris serius menangani virus padahal dalam data worldometers tercatat sebanyak lebih dari 7,5 juta kasus dengan kematian mencapai 135 ribu kasus.

Dalam faktanya, sepakbola adalah olahraga yang digemari banyak orang namun percuma saja kalau tribun penonton di Liga 1 Indonesia musim ini masih kosong dengan alasan pelaksanaan liga perdana sejak musim kemarin dibatalkan. Pemerintah dan PSSI harus punya solusi bagaimana stadion-stadion segera dipenuhi penonton dan ini tentunya menjadi masalah serius bagi PSSI agar gairah pesepakbolaan menggeliat kembali.

Andai saja pandemi pergi, semoga saja aktivitas kemasyarakatan kembali pulih kembali dan masyarakat bisa menyaksikan sepakbola di stadion tanpa mengkhawatirkan adanya virus covid-19. Dan seharusnya PSSI mencontoh Hungaria dan Inggris dengan mencoba menghadirkan penonton dengan setengah kapasitas stadion, andaikata PSSI menguji coba satu pertandingan saja, jika uji coba yang dilakukan PSSI ini berhasil menekan angka covid-19 berkurang maka waktu yang akan datang segera merealisasikan dan diterapkan pada pertandingan-pertandingan selanjutnya agar tidak tertinggal dari negara lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image