Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Edo Segara Gustanto

Andai Pandemi Pergi, UMKM Harus Bangkit

Lomba | 2021-09-24 16:08:27
Sumber foto: Republika Online

Perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus meningkat dan bertambah tiap tahunnya. Namun, para pelaku UMKM masih saja mengalami masalah dalam kestabilan perekonomiannya. Pandemi COVID-19 yang melanda selama dua tahun ini, memang ujian berat bagi para pelaku UMKM.

Saat krisis keuangan yang terjadi sebelumnya, sektor Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) relatif tidak terlalu terdampak, namun akibat Covid-19 ini sektor UMKM menjadi sektor yang paling pertama dan salah satu yang paling rentan terkena dampak dari pembatasan aktivitas manusia dalam bertransaksi ekonomi.

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat 90 persen kegiatan UMKM telah terganggu dikarenakan pandemi Covid-19. Hal ini juga menyebabkan penurunan omset para pelaku UMKM hingga 72,6 persen.

Penurunan Kasus COVID-19

Berdasarkan data John Hopkins University CSSE COVID-19 pada 12 September 2021, Indonesia dinilai sebagai one of the best in the world dalam menangani kasus COVID-19. Pasalnya, Indonesia tercatat berhasil menurunkan kasus Covid-19 sebesar 58% hanya dalam waktu dua pekan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga Sabtu (18/09/2021), penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat sebanyak 3.385 kasus, turun dibandingkan penambahan kasus hari sebelumnya yang tercatat sebesar 3.835 kasus. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal pandemi pada 1 Maret 2020 hingga hari ini tercatat mencapai 4.188.529 kasus.

Dari awal bulan September, jumlah positivity rate di Indonesia sudah konsisten berada di bawah 10 persen. Bahkan jika dilihat pada sepekan terakhir angka tertingginya hanya sebesar 5,74 persen. Angka tersebut terjadi pada tanggal Kamis (16/9) lalu. Adapun sejak tanggal 17 hingga data terakhir pada tanggal 19 kemarin, jumlah positivity rate nasional sudah berada di kisaran 1 persen. Tepatnya per Minggu (19/9) adalah sebesar 1,67 persen.

WHO sendiri menyebut batas ambang aman suatu negara aman adalah 5 persen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa. virus corona di Indonesia saat ini sudah berada di dalam situasi yang terkendali. Apakah ini tanda tanda UMKM akan bangkit kembali? Apa yang bisa kita lakukan, agar UMKM bisa berjalan normal kembali?

Pemerintah Komitmen Membantu UMKM

Pemerintah melalui situs Kemenkeu RI, menyampaikan dalam publikasinya: Kementrian Keuangan mempunyai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang di dalamnya ada segmen khusus UMKM. Insentif yang diberikan bagi UMKM merupakan paket lengkap, dari mulai kemudahan izin berusaha, bantuan modal, akses pembiayaan, perpajakan, pelatihan, hingga akses pemasaran.

Pada Tahun 2021, total anggaran PEN mengalami kenaikan daripada tahun sebelumnya yaitu menjadi Rp744,77 triliun. Kenaikan anggaran PEN tersebut terutama digunakan untuk perlindungan sosial dan upaya percepatan penyaluran bantuan dalam rangka menjaga daya beli kelompok miskin dan rentan serta pekerja terdampak. Kebijakan ini berguna bagi masyarakat untuk menghadapi tekanan dari sisi kesehatan dan bidang ekonomi. Berbagai paket kebijakan tersebut tidak hanya mencakup sektor konvensional namun juga untuk sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Halim Alamsyah, Tenaga Ahli Menteri Keuangan bidang Keuangan dan Keuangan Syariah mengatakan, “Dapat kami sampaikan disini, khusus program PEN untuk dukungan UMKM dan Korporasi sampai dengan tanggal 13 Agustus 2021, pemerintah telah memberikan bantuan kepada 11,84 juta pelaku UMKM dengan nilai bantuan sebesar Rp14,21 triliun. Pada triwulan III tahun 2021, ditargetkan akan ada penambahan peserta penerima baru dengan total bantuan sebesar Rp3,6 triliun. Target total yang akan diberikan pada tahun 2021 adalah sebanyak 12,8 juta pengusaha mikro dengan total anggaran Rp15,36 triliun."

Komitmen pemerintah terhadap UMKM tetap dilanjutkan dalam RAPBN tahun 2022 dimana tema UMKM masuk dalam program perlindungan sosial untuk memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat, mengentaskan kemiskinan dan kerentanan, termasuk memperkuat daya ungkit UMKM dan dunia usaha agar mampu bangkit kembali dan berdaya tahan.

Agar UMKM Bangkit

UMKM memiliki peranan yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia. Dengan begitu, peran UMKM harus ditingkatkan produktivitasnya. Selain meningkatkan produktivitasnya pasca pandemi, daya kompetisi UMKM juga harus ditingkatkan. Jika UMKM bangkit, maka ia akan mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas dan tentu ini akan menyerap tenaga kerja yang banyak di tengah banyaknya PHK dan pemecatan karyawan di masa pandemi ini.

Selain dukungan Pemerintah, pelaku UMKM juga harus memiliki ketahanan mental dalam menjalankan usaha. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh UMKM adalah:

Pertama, mulai melakukan penjualan dengan cara digital marketing. Kebiasaan di era new normal tentu akan banyak mengubah perilaku masyarakat Indonesia dalam bertransaksi. Penjualan melalui digital marketing akan membuat lebih minimnya interaksi, namun juga bisa tetap maksimal dalam melakukan penjualan. Cara ini harus ditempuh pelaku UMKM, jika usahanya ingin tetap eksis.

Kedua, melakukan inovasi. Pelanggan kerap kali mudah bosan dan cenderung ingin mencoba sesuatu yang baru. Agar pelanggan tersebut tidak pindah ke lain hati, kita harus memberikan inovasi untuk usaha kita. Inovasi sangat penting terutama bagi usaha yang memiliki banyak kompetitor.

Ketiga, riset produk. Hal yang perlu diperhatikan agar bisnis UMKM bisa terus bertahan salah satunya adalah dengan sering-sering melakukan riset dan mencari tahu apakah produk yang ditawarkan adalah produk yang dicari banyak orang. Memahami kebutuhan konsumen serta melakukan healthiness dan safety branding juga dapat membangkitkan kepercayaan dari konsumen untuk membeli produk anda.

Keempat, berdoa. Ya, setelah semua usaha agar usaha kita tetap bertahan, tentu yang perlu kita lakukan adalah berdoa. Setelah semua upaya sudah kita lakukan, tak lupa kita memohon kepada yang Maha Kuasa agar usaha kita tetap bisa berjalan meski habis dihajar badai pandemi. Semoga kita semua bisa melewati ujian ini. Aamiin.[]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image