Ekspresikan Dengan Buku
Eduaksi | 2022-05-16 23:58:31Ekspresikan Dengan Buku
=====
Di tengah banjir informasi digital dan berkembangnya trend gaya hidup instan serta budaya pop yang menjamur, adalah suatu kearifan bila kita dapat berkaca kembali pada buku-buku yang pernah ditulis. Baik buku/kitab klasik ataupun buku modern.
Kita bisa menemukan kembali daya hidup yang bersemayam dalam karya tulis, yang dirangkum dalam buku-buku, baik buku religi, sastra, populer, sejarah dan romantisme yang sehat.
Atau kita sekadar memaknai kembali buku paket para siswa dan mahasiswa di kampus kampus.
Kesemua buku-buku itu menyimpul tali zaman dan kisahnya sendiri. Sebagian besar ditulis dengan pemgalaman dan wawasan yang dalam seperti, "Kitab Sahih Bukhari" "Bulughul Maram" dan "Tasawuf Modern".
Sebagian lagi mewarnai zaman dengan pergulatan batin, perseteruan baik-buruk dan beberapa hal taktis (buku "How to").
Setidaknya ada 8 delapan langkah yang dapat diekspresikan dengan buku, sehingga melek literasi kita (di setiap bidang) semakin baik:
Pertama, Jadikan Buku sebagai Hadiah. Dalam setiap momen keluarga dan pergaulan kantor/semacamnya, kita bisa memberikan hadiah buku pada orang yang kita maksud. Daripada hanya memberi papan bunga dalam pernikahan teman, ada baiknya kita beralih dengan membelikan buku sebagai hadiah.
Kedua, Menggalakkan pustaka di sekolah dan perpustakaan daerah. Tentu ini dengan serangkaian program yang terencana dan rapi. Tidak cukup hanya event sekali dalam setahun. Tidak cukup hanya dengan lomba-lomba semata.Adalah sangat baik pula bila rumah buku bisa terwujud di setiap desa.
Ketiga, Program beli satu buku dalam satu bulan. Kegiatan ini bisa dikemas oleh wali murid, oleh guru dan sekolah. Buku yang dibeli disesuaikan dengan kondisi anak dan lingkungan hidupnya. Buku tersebut tidak mesti buku yang tebal dan mahal.
Keempat, Membiasakan membawa buku saat bepergian. Walaupun ini klise di tengah maraknya smartphone, tapi tetap menjadi alternatif yang menyegarkan dan inspiratif bila kultur ini bisa terbangun dalam masyarakat kita.
Kelima, Membacakan buku. Hal ini terutama kepada anak kita di rumah, atau kepada para siswa di kelas. Lebih baik lagi bila buku yang dibacakan tersebut dapat selesai dalam beberapa tatap muka dengan judul sesuai kebutuhan.
Keenam, Menjadikan Buku sebagai Investasi. Perilaku ini akan mendorong kita untuk memandang buku sebagai sarana untuk eksis dan memilki nilai lebih, sebab buku juga bisa diwariskan.
Ketujuh, Membiasakan kegiatan menulis. Yaitu dengan memulai dari merangkum bahan bacaan hingga menyusun langkah kajian tertentu pada satu topik lalu memublis hasil tulisan tersebut secara personal atau komunitas.
Kedelapan, Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai penggerak masyarakat dalam mencintai buku. Serta memanfaatkan layanan mesin pencari dalam membangun kerangka pengetahuan dan cita-cita peradaban yang penuh kemuliaan dan keberkahan.
Semoga kedelapan langkah ekspresi di atas dapat menjadi acuan alternatif dalam memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
=====
ket: pernah tayang di kanal gurusiana.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.