Hadiri Tablig Akbar Wahdah Islamiyah, Ini Pesan Menparekraf Sandiaga Uno
Info Terkini | 2021-09-21 11:46:25JAKARTA--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengajak anggota Wahdah Islamiyah turut serta membantu dan mensukseskan program pemerintah berkaitan penanganan pandemi. Pernyataan Sandiaga ini disampaikan pada Tablig Akbar "Energi Cinta untuk Indonesia" yang diselenggarakan DPW Wahdah Islamiyah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten secara virtual yang mana jalannya acara ini ikut disukseskan oleh WIZ (Wahdah Inspirasi Zakat) pada Ahad (19/9/2021).
âEnergi cinta dapat kita wujudkan dengan membantu kesulitan masyarakat dan memerangi penyebaran covid-19. Kemudian dengan menerapkan protokol kesehatan. Saya berharap Wahdah Islamiyah turut mendukung program vaksinasi,â kata Sandiaga.
Sandiaga tidak bisa memprediksi kapan pandemi berakhir. Untuk itu, masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru. Termasuk melakukan upaya membangkitkan ekonomi dengan protokol kesehatan.
Menurut Sandiaga, sektor pariwisata merupakan sektor yang berpeluang bangkit kembali. Pemerintah telah kembali membuka destinasi wisata di Jawa dan Bali dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. âKita berupaya, tetapi ujungnya kita serahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Saya berpesan agar Wahdah Islamiyah turut menjaga pariwisata ini,â tegas Sandiaga.Selain pariwisata, untuk membangkitkan ekonomi Indonesia, Kemenparekraf juga memiliki program Santri Digital Preuner. Sandiaga juga meminta agar Wahdah Islamiyah terlibat pada program ini. âKita punya program Santri Digital Preneur. Dan mudah-mudahan Wahdah Islamiyah bisa menjadi motor penggerak, lokomotif untuk bermitra dengan kita mendidik para santri menjadi digitalpreneur,â ujar Sandiaga diujung pembicaraanya.
Ajakan Sandiaga langsung disambut oleh Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin yang juga hadir pada tablig akbar. âInsyaallah kami akan berpartisipasi dan mengambil manfaat sebanyak-banyaknya,â kata Ustaz Zaitun.
Pada kesempatan ini, Ustadz Zaitun mengungkapkan peran strategis Wahdah Islamiyah dalam dakwah dan pendidikan di Indonesia. Kepada peserta tablig akbar yang sebagian besar anggota dan simpatisan Wahdah Islamiyah, Ustaz Zaitun mengajak untuk selalu menjaga Indonesia. âKita mempunyai kewajiban terhadap lingkungan kita, dari yang terkecil rumah kita, lingkungan kita, daerah kita hingga negeri dan bangsa kita,â ujar Ustaz Zaitun yang juga Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ustadz Zaitun bercerita, pada Muktamar III Wahdah Islamiyah 2016 lalu panitia menetapkan tema âSejuta Cinta untuk Indonesiaâ. Tema tersebut menjadi spirit dan tanggung jawab Wahdah Islamiyah untuk menjaga, memelihara, dan memakmurkan Indonesia. Kemudian, pada Muktamar IV yang digelar Desember 2021 mendatang, panita menetapkan tema âBakti dan Setia untuk Indonesia Tercintaâ. Menurut Ustadz Zaitun, antara Muktamar III dan IV merupakan rangkaian bukti cinta Wahdah Islamiyah kepada NKRI.Seperti halnya Muktamar III, pada Muktamar IV ini Wahdah Islamiyah tetap fokus pada isu dakwah dan pendidikan.
Bidang pendidikan, jelas Ustaz Zaitun, adalah hal penting dalam membangun peradaban bangsa. âAllah telah mengingatkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan menyampaikan kepada umatnya agar jangan sampai pendidikan ditinggalkan, meskipun dalam kondisi peperangan,â ujar Ustaz Zaitun.
Kata Ustaz Zaitun, pendidikan Islam berbeda dengan pendidikan Barat. Pendidikan Islam adalah pendidikan integral. âHarus sempurna terpadu atau atau terintegrasi. Tidak terpisah-pisahkan, apalagi saling bertentangan,â kata dia.
Karena begitu pentingnya pendidikan, Muktamar IV Wahdah Islamiyah secara khusus membentuk lima Pokja. Kelima Pokja ini merumuskan konsep pendidikan mutakhir. âMudah-mudahan konsep pendidikan yang ditawarkan Wahdah nanti bisa menjadi sumbangsih solusi untuk bangsa. Kita harus terus tampil untuk tetap setia,â jelas Ustaz Zaitun.[]
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.