Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Nurjanah

5 Destinasi Populer di Banyuwangi

Wisata | Sunday, 15 May 2022, 07:49 WIB

Sampai saat ini film "KKN DI Desa Penari" medapat sambutan serta antusiasme masyarakat yang penasaran akan ceritanya juga wilayah tempat kejadian. Seperti biasanya netizen selalu "kepo" dan mencari tahu hingga di klaim latar kejadiannya itu di sebuah willayah "berinisial B" dan banyak orang mentafsirkan adalah Banyuwangi yang kini kembali banyak di perbincangkan.

Terlepas beragam hal misterius dari kota berjuluk Sunrise Of Java ini, nyatanya Banyuwangi menyimpan potensi wisata alam yang mengagumkan. Diantaranya ada 5 tempat wisata yang cukup populer dan sering banget dikunjungi wisatawan ketika bertandang ke wilayah ujung timur jawa ini.

1) Pantai Watu Dodol

Lokasinya sangat strategis tepat di tepi jalur Pantura antara Situbondo dan Banyuwangi sehingga sangat mudah dijangkau. Memasuki area Pantai Watu Dodol, tiap pengunjung akan disambut oleh patung penari Gandrung yang merupakan ikon Kota Banyuwangi.

Watu Dodol bermakna batu karang yang berwarna hitam dan sangat keras. Sekaligus memiliki bentuk yang unik, yaitu bagian atas lebih besar daripada bagian dasarnya. Area pantai cukup sejuk dan asri karena dikelilingi juga oleh banyak pepohonan.

Kawasan Pantai Watu Dodol lengkapi dengan fasilitas parkir yang luas serta kemudian warung-warung yang menjual beragam hidangan tidak terkecuali khas Banyuwangi. Di pantai ini, pengunjung juga bisa menyewa perahu nelayan untuk pergi menuju ke tengah laut, selain itu juga kerap kali menjadi akses menyebrang ke Pulau Menjangan dan Pulau Tabuhan.

2) Gunung Ijen

Memiliki ketinggian 2.443 mdpl, Gunung Ijen merupakan salah satu gunung berapi aktif yang ada di Indonesia. Letaknya berdampingan dengan Gunung Raung dan Gunung Merapi. menjadi objek wisata yang sudah dikenal luas bahkan hingga ke mancanegara. Yang paling populer dari Gunung Ijen adalah keberadaan kawah ijen yang memiliki belerang dengan kadar keasaman yang tinggi serta fenomena alam blue fire yakni semburan api biru di satu dari dua lokasi di dunia selain Eslandia.

Untuk melihat fenomena langka blue fire ini, maka wisatawan harus mendaki terlebih dahulu dan keindahannya ini hanya muncul di waktu-waktu tertentu saja, yakni sekitar pukul 02.00-03.00 WIB dini hari.

3) Pantai Pulau Merah

Kawasan pantai ini populer lantaran sebuah bukit hijau kecil dengan tanah berwarna merah dan dikelilingi vegetasi hijau. Letaknya ada di tengah dekat bibir pantai. Wisatawan bisa mengunjungi bukit tersebut dengan berjalan kaki ketika air laut sedang surut.

Pesona dari pantai ini adalah moment memarik ketika matahari terbenam selain itu hamparan pasir putihmya yang membentang serta deburan ombak yang cukup tinggi menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi favorit wisatawan melakukan surfing.

4) Teluk Hijau / Green Bay

Kecantikan alam yang lokasinya cukup tersembunyi. Untuk menuju kesana, wisatawan memasuki kawasan Taman Nasional Meru Betiri, harus tracking, dan berjalan menelusuri hutan jalan setapak selama kurang lebih 30-60 menit.

Ketika tiba ditujuan hamparan pasir putih yang indah dan bersih juga gradasi air laut hijau serta biru akan memberikan rasa takjub akan pesona alam yang disajikan. Sekeliling pantai pun begitu asri.

5) Pantai Plengkung

Berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, sebutan Pantai Plengkung ini juga terkenal dengan julukan G-Land. Salah satu alasannya karena huruf G yang mengarah pada Teluk Grajagan, tempat Pantai Plengkung berada.

Topografi yang indah serta panorama alam yg memikat, Pantai Plengkung di kelilingi hamparan hutan tropis serta hutan dataran rendah yang masih asri. Hamparan laut biru dan ombak yang memanjang, tinggi, serta besar. Menjadi daya tarik wisatawan khususnya bagi yang menggemari aktivitas berselancar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image