Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Inilah Perbedaan Umat Dakwah dan Umat Risalah yang Belum Banyak Diketahui

Agama | 2021-09-11 20:42:30
Sumber foto Republika.co.id

Ulama menggolongkan umat Islam kepada dua golongan yakni umat dakwah dan umat risalah. Lantas apakah bedanya?

Penceramah Ustadz Umar Ismail, S.Ag ketika menjadi khatib (Jumat, 10/9/2021) di Masjid Babul Maghfirah menyebut, umat dakwah adalah umat yang menjadi sasaran dakwah. Biasanya yang didakwahkan belum tentu mengerjakan sebagai amal dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya segolongan orang Islam yang menerima dakwah namun hanya sebatas mendengar saja.

Sedangkan golongan umat risalah merupakan umat yang juga menerima dakwah tetapi melaksanakan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Golongan umat ini menerapkan seluruh ajaran Islam yang diterimanya sebagai perintah dan sunnah Rasulullah Saw tanpa mempertanyakan alasannya.

Ustadz Umar lalu menegaskan, umat risalah sudah barang tentu juga umat dakwah. Namun sebaliknya umat dakwah belum tentu menjadi umat risalah. Mengapa? Karena mereka belum tentu mau mengamalkan apa yang diperintahkan oleh syariat dari dakwah yang didengarnya.

Ditambahkan Allah SWT mengabarkan seperti apa umat risalah dan umat dakwah dalam Alquran surat Al Hasyr ayat 8-12 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"(Harta rampasan itu juga) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridaan(-Nya) dan (demi) menolong (agama) Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 8).

Dalam ayat ini Allah menggambarkan ciri-ciri umat risalah. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti perjuangan Rasulullah dalam mempertahankan agama, iman yang benar dan bertakwa.

Umat ini golongan orang-orang bertakwa. "Sebaik-baik pakaian adalah takwa," ujar Umar.

Ciri umat risalah sebagaimana ditunjukkan seperti para pengikut Rasullullah di masa Islam periode pertama. Mereka rela fakir dan miskin dengan meninggalkan harta benda dan kampung halaman untuk demi melaksanakan perintah hijrah.

Kaum Muhajirin yang meninggalkan kampung halaman mereka dan menentang kaum sendiri untuk meraih keridhaan Allah SWT. Golongan umat risalah melakukan perbuatan sesuai dengan perkataan.

Kemudian ciri kedua kaum risalah dijelaskan pada ayat berikutnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin) atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 9).

Kemudian Allah memuji sikap kaum Anshar yang telah beriman sebelum orang-orang Mekah melakukan hijrah. Orang-orang Madinah mengamalkan semua dakwah yang diterima dari Rasullullah Saw.

Kaum Anshar dengan ikhlas memberikan apapun yang mereka miliki kepada kaum Muhajirin. Tidak ada lagi sikap kikir dalam.hati mereka, Allah telah mencabut rasa kikir dari hati umat risalah.

Serta ketulusan mereka (kaum Anshar) dalam mementingkan nasib Muhajirin hingga kepentingan untuk diri mereka sendiri dikesampingkan. Inilah karakteristik umat risalah yang saling mencintai sesama saudaranya yang beriman.

Bukti empiris tersebut tercatat dalam hadits Rasulullah Saw dari Anas yang mengatakan bahwa orang-orang Muhajirin berkata,

"Wahai Rasulullah, kami belum pernah melihat hal yang semisal dengan kaum yang kami datang berhijrah kepada mereka. Yakni dalam hal memberi santunan kepada kami, orang-orang yang hidup sederhana dari mereka tidak segan menyantuni kami, dan orang yang hartawan dari mereka sangat banyak dalam memberi kami. Sesungguhnya mereka telah menjamin semua kebutuhan kami dan bersekutu dengan kami dalam kesenangan, hingga kami merasa khawatir bila mereka memborong semua pahala."

Maka Nabi Saw. menjawab: Tidak, selama kamu memuji mereka dan mendoakan bagi mereka kepada Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 10).

Pembina BKM Tgk Musannif dan Ketua Umum BKM Babul Maghfirah Ustadz Wirzaini Usman bersama Ketua Tuha Peut dan Perangkat Gampong.

Karakter selanjutnya dari umat risalah yaitu di dalam hati mereka tidak lagi ada sifat iri dan dengki. Mereka senantiasa menyayangi saudara seiman sebagimana mencintai diri sendiri. Umat risalah selau mendoakan saudaranya meskipun sudah meninggal dunia.

Dalam bagian ini Ustadz Umar sedikit menggugat terhadap pendapat yang mengatakan untuk apa mendoakan orang yang sudah mati, doanya tidak bakal sampai. Padahal Allah dan rasulnya memerintahkan untuk mendoakan seluruh kaum muslimin/muslimat baik masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Beliau menambahkan, mustahil doa tidak sampai ke hadirat Allah sedang Dia memerintahkannya.

Alhamdulillah kita yang hidup di era sekarang tergolong kepada umat risalah yang selalu mengikuti ajaran Rasulullah dan memohon ampunan Allah setiap saat.

Masih dalam surat Al Hasyr, pada ayat berikutnya Allah kemudian memberitahu siapa itu umat dakwah. Pada ayat 12 Allah menyebut ciri umat dakwah seperti berikut ini:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Sungguh, jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan jika mereka diperangi; mereka (juga) tidak akan menolongnya; dan kalaupun mereka menolongnya pastilah mereka akan berpaling lari ke belakang, kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 12).

Karakter umat dakwah adalah mereka lebih cenderung kepada sifat munafik. Artinya mereka mendengar dakwah nabi namun tidak mengamalkannya. Bukan saja tidak mengamalkan bahkan mengkhianati atau mengingkarinya.

Di jaman sekarang banyak yang mengaku Islam tetapi mereka lebih senang membela orang kafir. Umat dakwah ini sangat dekat dengan orang-orang kafir.

Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari sifat-sifat umat dakwah yang cenderung munafik dan tidak suka membela saudaranya yang seiman. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image