Puisi: Parangtritis (Karya Sumartono)
Sastra | 2021-08-21 22:50:55Parangtritis
1
Engkau yang berlari-lari
Menangis terpercik ombak
Pecah di kakimu
24 Desember 1980
Parangtritis
2
Kasihankah engkau
Pada matahari
Yang tak menyala disini?
Kupu-kupu kecil pun tahu
Menantang tegak berpantai tepian
Sayang
Engkaukah kabut
Rumput-rumput kecil
Penghalang mataku
24 Desember 1980
Parangtritis
3
Kamar yang kemudian melayang
Menjemput ombak
Terkatung-katung
Sampan yang kukayuh
Kau adalah
Yang kemudian memecah ombak
Menggenang di dermaga kapalku
24 Desember 1980
Parangtritis
4
Jingking-jingking ini
Ombak yang berderai ini
Parangtritis
Engkaukah biru
Bermata sayu
Karena rindu
24 Desember 1980
Parangtritis
5
Gadis kecil malu-malu
Jajakan pisang goreng di tambir lebar
Yang kemudian tersedu
âAku patah hatiâ
Aku kemudian
Yang menimang-nimang pisang goreng
Jangan katakan semua lelaki adalah pengkhianat
Aku kemudian yang tersenyum
Cinta itu bagai pisang goreng yang dipilih gadis manis
Kadang dibeli kadang dihempaskan
Gadis manis
Kutahu matamu yang dalam
Memandang ombak dari siang ke malam
Andaikan kapal kasihmu berlabuh
Namun
Di sini, pasir
Kasihmu pasti tak dapat buang jangkar
Ombakpun tahu
Hidup adalah pasir
Kadang terbang kadang terhempas gelombang
24 Desember 1980
Parangtritis
6
Pasir di sini tak lagi diam
Aku sendiri termangu
Ada camar mengejar kekasihnya
24 Desember 1980
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.