Ziarah dalam Tradisi Islam
Agama | 2022-05-09 13:16:07Bagi sebagian orang sudah tidak asing mendengar kata ‘ziarah’, bahkan mungkin pernah melaksanakannya. Lalu apa itu ziarah? Ziarah merupakan suatu kegiatan di mana kita mengunjungi tempat (makam), dengan tujuan mendoakan atau meneguhkan iman. Ziarah biasanya mendatangi makam sanak keluarga atau makam yang suci atau ada yang penting bagi kepercayaan dan keimanan kita. Contohnya selain ziarah ke makam sanak keluarga yang telah meninggal dunia, dapat juga mengunjungi makam Walisongo atau keturunan Walisongo yang telah meninggal dunia.
Bagaimana hukum ziarah makam dalam Islam? Dalam hadits Rasulullah “Sungguh aku dulu melarang kalian dari ziarah kubur, maka sungguh Muhammad telah diizinkan menziarahi kubur ibunya, maka ziarahilah kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan akhirat.” (H.R. at-Tirmidzi). Terdapat juga hadits Rasulullah “Nabi SAW, pernah menziarahi kuburan ibunya, lalu beliau SAW menangis sehingga membuat orang-orang di sekitarnya (ikut) menangis. Beliau bersabda, “Aku minta izin kepada Rabbku untuk memohonkan ampun untuknya (ibu beliau), namun Dia tidak memberikan izin. Dan aku meminta izin untuk menziarahi kuburnya, maka Allah memberikan izin kepadaku. Maka hendaklah kalian menziarahi kubur, karena ziarah kubur itu akan mengingatkan kematian.” (H.R. Muslim).
Ziarah dalam tradisi Islam telah dilaksanakan sejak sangat lama. Dapat dilihat ketika hendak melaksanakan ibadah haji dan umroh, terdapat tempat-tempat dimana tidak bisa dilewatkan selama di Madinah dan di Makkah. Ketika mengunjungi tempat tersebut, kita akan memperoleh pahala, selain itu tempat-tempat tersebut memiliki nilai sejarah. Salah satu tempat-tempat tersebut adalah Gua Hira.
Ziarah makam dengan tujuan maksud harus yang baik, yakni mendoakan orang yang telah meninggal dunia tersebut dengan bacaan ayat Al-Qur’an atau kalimat thayyibah. Hal itu juga berdampak baik kepada peziarah, yakni mendapatkan pahala atas bacaannya, serta dapat meneguhkan iman, mensucikan diri dan mengingatkan kepada kematian. Jangan sampai ziarah terjadi hal yang kurang baik, seperti berharap sesuatu (kekayaan, dll) kepada yang telah meninggal dunia.
Ziarah tidak hanya dilakukan saat waktu berdekatnya hari raya saja atau saat melaksanakan haji dan umroh. Bahkan ada sebuah hadits yang berkaitan dengan mengunjungi makam orang tua di hari jumat. Dalam hadits Rasulullah “Barangsiapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya.” (H.R. Abu Hurairah).
Semoga kita tidak berat untuk melangkah ke makam sanak keluarga, atau orang lain. Lakukan ziarah dengan maksud yang baik mendoakan orang yang telah meninggal dunia, dan berharap kepada Allah atas keteguhan iman kita kepada-Nya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.