Guru IPA di Kab. Gresik Antusias Ikuti Pelatihan Media Belajar Daring
Eduaksi | 2021-08-16 18:18:50Tim dosen dari Jurusan IPA FMIPA Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya para guru IPA di Kab. Gresik, Jawa Timur. Kegiatan ini dilatari oleh aktivitas pembelajaran di sekolah yang terdampak pandemi. Aktivitas belajar daring sebagai pengganti kegiatan belajar tatap muka menimbulkan berbagai masalah. Tidak hanya para siswa yang mengalami masalah, tapi para guru juga mengalami kendala dalam proses penyampaian materi pembelajaran dan membangun ekosistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR) yang efektif dan nyaman bagi siswa.Selain itu, uji coba pembelajaran tatap muka terbatas juga menimbulkan masalah, yaitu berkurangnya waktu belajar di sekolah.
Terbatasnya waktu belajar di sekolah dan kendala selama BDR menyebabkan banyak materi pelajaran yang belum tersampaikan, padahal amanat kurikulum mengharuskan materi tersebut diterima dan dipahami oleh siswa. Rumpun riset media dan teknologi pembelajaran dari Jurusan IPA FMIPA Unesa menyadari akan permasalahan akibat perubahan secara drastis dalam dunia pendidikan dan bergerak untuk membantu para guru IPA dalam merancang pembelajaran IPA yang efektif. Tim dosen pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Muhamad Arif Mahdiannur kemudian dengan fasilitasi dari mitra, yakni MKKS SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Gresik mengadakan pelatihan pembuatan media blended learning dengan pendekatan saintifik menggunakan platform Wakelet.
Pelatihan ini dimulai pada tanggal 7 Agustus 2021 dan dilakukan secara daring dengan mengombinasikan pertemuan dan pendampingan secara synchronous dan asynchronous menggunakan Zoom dan Google Classroom. Kegiatan pelatihan secara blended learning ini dilakukan karena adanya aturan PPKM. Di lain pihak, sesuai hasil-hasil laporan studi sebelumnya, bahwa kegiatan pendidikan dan latihan yang efektif adalah dengan menerapkan model blended learning.
Para guru IPA sangat antusias selama mengikuti pelatihan. Mereka sangat aktif dalam berdiskusi, terlebih media blended learning yang dikenalkan relatif baru. Para guru IPA sangat tertarik karena media yang dilatihkan sangat mudah digunakan dan bisa mengintegrasikan semua sumber belajar yang selama ini akrab digunakan. Selain itu, media blended learning yang dilatihkan juga mendukung pengembangan keterampilan masa kini, yaitu berpikir kritis, kreativitas, kurasi, kolaborasi, dan komunikasi.Antusiasme para guru tidak hanya berhenti saat sesi synchronous saja, mereka juga aktif berinteraksi di Google Classroom terkait penyelesaian tugas pengembangan fungsional guru. Hal ini menandakan bahwa mayoritas guru IPA di Kab. Gresik sangat tertarik untuk mendalami fitur-fitur yang ada pada Wakelet.
Produk yang dihasilkan dari pelatihan ini, yaitu RPP digital interaktif, sumber belajar, dan tugas proyek yang memungkinkan siswa sebagai kolaborator. Para guru juga mampu membuat portofolio digital tugas-tugas siswa yang memudahkan dalam mengarsipkan profil dan perkembangan hasil belajar siswa.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini secara synchronous ditutup hari Sabtu, 14 Agustus 2021, tapi kegiatan asynchronous dilaksanakan hingga 21 Agustus mendatang. "Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi guru sebagai salah satu upaya perbaikan dalam PJJ, serta berharap agar bisa bekerja sama dengan para guru IPA dan pihak MKKS di waktu yang akan datang," kata Dr. Mohammad Budiyanto, Sekretaris Jurusan IPA FMIPA Unesa saat menutup pelatihan sesi synchronous. Para guru IPA juga berharap agar kegiatan ini bisa diadakan secara berkelanjutan untuk mendukung pencapaian kompetensi siswa selama BDR.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.