Sepotong Salawat di Pantai Ulee Lheue Aceh
Sastra | 2022-05-08 15:40:35Siang mengatur jarak antara teduh dan semilir mendung. Orang orang bergembira melepas penat dan pandang.
Kenangan dan harapan terbentang. Di tepi pantai ulee lheue, aceh.
Dalam sela jamuan keluarga dan pertemanan, nuansa musisi jalanan memberi kesan sosial yang mistis, atau mungkin ironis. Atau hanya sekadar budaya pop.
Sekelompok musisi itu menawarkan lagu. Membawakan lagu. Pop. Sendu. Riang. Merdu. Mengalun. Mereka tampil dalam balutan akustik, gitar dan biola.
Hati jadi berbunga dan seperti melompat ketika mereka membawakan salawat.
Salawat salam untuk Nabi Tercinta. "Anta syamsun anta bandrun, anta nur fauqa nur... "
Ooh.. Berapapun rupiah takkan menebus cinta untuknya, yaa sayyidul anbiya".
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.