Tips: Meningkatkan Saldo Takwa
Eduaksi | 2022-05-08 12:26:26Ini adalah bagian dari saling mewasiatkan, utama untuk diri sendiri. Setelah melewati tahapan riyadah ramadan, idealnya kuantitas takwa dan kualitasnya masih padat dan penuh.
Ada pula zakat fitrah di akhir puasa Ramadan kemarin, itu sebagai penebus dari dosa lisan dan perbuatan sia sia, sehingga upaya meningkatkan saldo takwa bisa digapai.
Memang perkara takwa disinyalir Nabi bukan semata amalan zahir. Baginda Muhammad (solah wassalam alaih), bahwa takwa adalah perkara hati. Walau tetap terikat dengan amalan badan.
Ada beberapa tips dan langkah yang bisa kita pertahankan untuk merawat saldo takwa:
1. Tetap komitmen terhadap amalan wajib, utama solat lima waktu, berjamaah dan tepat waktu.
2. Bersedekah rutin, pagi dan dan sore. Sedekah bisa berupa segala kebaikan apa saja, tidak mesti dengan harta. Setiap kebaikan adalah sedekah, sabda Nabi kita.
3. Memelihara visi akhirat, yu'minu bilghaib, dengan selalu meniatkan setiap amalan untuk bekalan di akhirat, sehingga dapat zuhud terhadap dunia, memanfaatkan dunia seperlunya saja.
4. Merutinkan membaca Alquran. Hal ini menjadi penting karena, muatan kebaikannya adalah 10 kebaikan setiap huruf. Sehingga membuat waktu kita berkah dan berkualitas. Dan meniatkan diri untuk selalu mempelajari Alquran, sehingga dicatat sebagai sebagai penuntut ilmu.
5. Merutinkan salat dhuha dan menjaga wudhu', serta tetap salat witir di akhir malam.
6. Memperhatikan perkara lisan, agar tidak terjebak di dusta, ghibah, mencela, mengumpat dan sebagainya. Menjaga lisan agar tetap bergerak dalam zikir kepada Allah azza wa jalla.
Demikian beberapa tips sederhana agar kita dapat meningkatkan dan mempertahankan saldo takwa, bahkan kita dapat meningkatkannya menjadi investasi yang sempurna. Aamiin...
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.