Lestarikan Laut Indonesia PT Telkom Indonesia Gelar Pelatihan Transplantasi Terumbu Karang
Eduaksi | 2021-08-07 10:44:59Banten, 05 Agustus 2021- PT Telkom Indonesia (Persero),Tbk melalui Unit Community Development Center (CDC) Telkom Regional II Jakarta melakukan Program Bina Lingkungan yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yakni TPB 13 terkait Penanganan Perubahan Iklim. Program yang diinisiasi ini wujud nyata dalam memberikan kontribusi terhadap pelestarian laut di Indonesia. Salah satu program yang dilakukan yakni Konservasi Terumbu Karang di pesisir laut Pulau Badul. Oleh karenanya untuk mendukung program ini berjalan dengan baik dilakukan Pelatihan Transplantasi Terumbu Karang kepada masyarakat di Desa Tunggal Jaya Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Banten.
Kegiatan ini dilakukan oleh Community Development Center (CDC) Telkom Regional II Jakarta dengan mengandeng Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (LAZ Harfa) Banten. Peserta pelatihan Transplantasi Terumbu Karang ini adalah masyarakat sekitar yang keseharianya sebagai nelayan.Pelatihan dilakukan secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan membatasi jumlah peserta yang hadir. Para peserta diberikan materi berupa tahap persiapan bahan pembuatan, pengelasan hingga cara pemasangan bibit terumbu karang dan penanam media Web Spider ( jaring laba-laba )di dasar laut. Pelatihan ini di dipandu oleh nara sumber yang sudah expert menangani masalah terumbu karang. Metode Web Spider ini cukup efektif untuk mengembalikan ekosistem terumbu karang dan cocok di wilayah tersebut.
General Manager Witel Telkom Banten Bambang Sunaryadi yang membawahi area Telkom di seluruh Wilayah Banten melalui pesan Whastapp menyampaikan " Saya berharap program ini dapat bermanfaat secara maksimal bagi lingkungan khususnya nelayan dan mendukung perekonomian masyarakat setempat. Disamping itu Ia
berharap, masyarakat semakin memahami peran dan perhatian besar dari PT Telkom Indonesia terhadap pengembangan usaha masyarakat, khususnya para nelayan di Banten.
Turut hadir Manajer LAZ Harfa, Ii Irfan pihaknya menyampaikan pentingnya kerjasama dalam memberikan suport pelestarian terumbu karang dipesisir laut Banten melalui pelatihan terumbu karang merupakan awal dalam meningkatkan sumber daya manusia dan perhatian utama sumber daya alam. "Program bersama PT Telkom Indonesia bukan hanya Sumber Daya Manusia saja yang ingin kita tingkatkan, tapi pemberian perhatian untuk menjaga Sumber Daya Alam" tutur Ii Irfan.
Pada kesempatan tersebut Manager Community Development Center ( CDC ) Telkom Regional II Jakarta Retno Isro Wardhani yang dihubungi melalui pesan Whastapp mengatakan " Saya berharap dengan program ini akan menyelamatkan ekosistem laut paska bencana tsunami, disamping itu memperdayakan masyarakat nelayan sekitar untuk peduli terhadap kelestarian laut dengan adanya terumbu karang habitat ikan akan membaik dan ke depan akan berdampak secara ekonomi terhadap hasil tangkapan ikan tersebut"
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Adang (35) menurutnya dengan mengikuti kegiatan tersebut dirinya dapat ikut berpartisipasi dalam pelestarian terumbu karang yang sejak lama sudah dinantikan terlebih perubahan drastis kondisi terumbu karang sejak terjadinya musibah sunami selatan tahun 2018."Saya dapatkan ini kesempatan untuk ikut berperan, ini jadi perjuangan kami disini yang sudah ditunggu, sudah sejak lama. Kita ingin laut jadi lebih baik." kata Adang.
Sedangkan Ketua Forum Pelestarian Terumbu Karang (FPTK) Provinsi Banten, Nurwarta Wiguna turut berkomentar. "Selama ini kita selalu mengambil apa yang ada di laut, tanpa memberikan sumbangsih baik, terutama rumah untuk para ikan. dengan program PT Telkom Indonesia ini saya yakin ini baik untuk generasi masa depan "
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.