Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Darma Wati

DEMI SEJUMPUT REMAH

Sastra | Friday, 06 May 2022, 10:32 WIB
Sumber: Dokumen Pribadi

Dulu masih di sini

Bersama harapan dan mimpi

ketika pipit masih menari

dan hujan manja memayungi

menatap hidup penuh harap

terus menggantung cita di ubun-ubun langit

keringat terburai menembus tulang dan kulit

basah kuyup, kerongkonang membentuk lorong-lorong sepi

penat menyerbu,

kelelahan berdamai dengan waktu

kala senja menutup hari

dan malam menyelimuti bumi

banting tualng, peras keringat

demi sejumput remah

tuk penyambung hidup

mungkin yang lain tak pernah membaca

kala hidup adalah air mata

dari mata hati

yang belum mati

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image