Hidupkan Literasi Siswa Desa, Guru Penggerak Buat Tali Cica
Eduaksi | 2021-07-28 18:38:30Hari sudah menjelang pukul delapan pagi. Turun dari motornya, Setya Giyanti, guru SDN 04 Sarwadadi Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap menyeret tas kopor besar berwarna coklat menuju sebuah gubuk pos ronda, Sabtu (3/6/2021). Puluhan siswanya, yang selama pandemi kebanyakan belajar dari rumah tampak sudah menunggu Calon Guru Penggerak tersebut. Meski anak-anak desa, tanpa berseragam, mereka paham betul protokol kesehatan. Semuanya memakai masker aneka warna.
Tas yang dibawa Setya bukan tas sembarangan. Ada puluhan buku di dalamnya. Ia menamakannya Tali Cica, yang merupakan akronim dari "Tas Keliling Cintai Membaca".
"Selama pandemi, saya berkeliling ke kelompok-kelompok belajar di sekolah saya, membawa tas ini. Harapannya dapat meningkatkan minat baca siswa dan menjadi budaya positif, membaca menjadi hobi anak-anak" harap Setya.
Untuk memenuhi koleksi buku yang ada pada Tali Cica, Setya menggandeng Perpustakaan Daerah Kabupaten Cilacap dan juga buku koleksi pribadi serta bantuan rekan sejawat. Setya berharap ke depan banyak pihak yang bisa mmeberikan bantuan buku bacaan untuk menunjang program yang dijalankannya.
Kepala SDN 04 Sarwadadi Sri Murtini mendorong penuh apa yang dilakukan oleh gurunya. Menurutnya, inovasi Tali Cica pas untuk diterapkan di daerah pedesaan seperti Desa Sarwadadi.
"Memang harus jemput bola untuk membudayakan literasi. Akses terhadap buku sangat terbatas. Di sekolah paling hanya ada buku teks. Ke perpustakan jauh aksesnya ke kota. Toko buku juga tidak ada. Tali Cica saya pikir perly ditiru wilayah lain. Memang gurunya cukup repot, tapi inilah perjuangan pendidikan" ujar Sri.
Salah satu siswa SDN 04 Sarwadadi Diva Syahrini, mengaku senang setiap kali gurunya datang dengan Tali Cica, menurutnya selalu ada buku baru yang bisa ia baca.
"Karena bukunya terbatas, kita bacanya pun bergantian. Tapi tetap menyenangkan, dengan membaca saya bisa tahu banyak tentang banyak hal" kata Diva.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.