Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Bolehnya Mubahalah dalam Mengungkap Fitnah

Agama | Monday, 26 Jul 2021, 09:50 WIB
Jangan Lupakan Tragedi Berdarah Pembunuhan 6 Rakyat Sipil di KM.50 Jakarta Cikampek

*Bolehnya Mubahalah dalam Mengungkap Fitnah*

Ustadz Bernard Syamsul Arifin Nababan, Lc Pendiri Pondok Pesantren Muallaf An Nabba Center, Tangerang Banten menjelaskan, sumpah Mubahalah adalah sumpah atas nama Alloh Subhanahu' Wa Ta'ala. Untuk masing-masing pihak membuat pernyataan dalam sebuah masalah, biasanya terkait kasus fitnah. Dalam Islam , saat seseorang difitnah, boleh menantang orang yang memfitnah itu untuk melakukan sumpah Mubahalah.

Nah misalnya katakan dua orang bertikai, dia mengatakan 'Saya bersumpah dengan nama Alloh Subhanahu Wa Ta'ala atau demi Alloh Subhanahu Wa Ta'ala apabila pernyataan saya ini salah atau saya bohong si fulan yang benar maka saya siap dilaknat oleh Alloh Subhanahu' Wa Ta'ala, saya keluarga saya, anak saya dan keturunan saya semuanya. Tapi apabila saya yang benar dan yang memfitnah saya salah maka dia bersama anak dan keturunannya dilaknat oleh Alloh Subhanahu' Wa Ta'ala'," kata pria yang biasa dipanggil Ustadz Bernard Nababan, di pondok pesantren mualaf An Nabba Center, Ciputat, Senin (12/12/20).

Dengan kata lain, sumpah mubahalah ini saling melaknat. Sumpah ini menjadi level tertinggi, sumpah yang terakhir. Kata Ustadz Bernard Nababan, dalam sumpah itu Alloh memberikan azab atau laknat secara langsung tanpa menunggu beberapa hari. Istilah sumpah ini adalah sumpah serapah.

"Jadi salah satu pasti ada yang dilaknat Alloh tapi banyak yang meninggal atau stroke itu banyak," ujar Ustadz Nababan.

*Kasus Kematian 6 Laskar FPI di KM.50 Ja-Pek (Jakarta-Cikampek)*

Jangan Lupakan Tragedi Berdarah Pembunuhan 6 Rakyat Sipil di KM.50 Ja-Pek meskipun Rest Area ditutup selamanya. Belakangan ini masih saja ramai dibicarakan Netizen soal sumpah mubahalah setelah Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, undangan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran untuk melakukan sumpah mubahalah.

terlihat bahwa kegiatan Muhabalah ini dilakukan karena sampai saat ini antara kedua pihak, yakni Keluarga Laskar FPI dan Kepolisian masih merasa paling benar dalam insiden penembakan di KM50. Oleh sebab itu, TP3 melakukan proses sumpah Mubahalah sebagai jalan keluar melalui syariat agama, yakni Islam.

Dalam acara mubahalah yang melalui virtual tersebut, terlihat sejumlah anggota TP3 seperti, Prof. Amien Rais, Neno Warisman, Edi Mulyadi, Abdullah Hehamahua, SH, MM, Prof. Eggi Sudjana, dan beberapa anggota lain. Serta perwakilan keluarga laskar FPI. Sementara Kapolda Metro Irjen Fadil Imran, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, dan 3 polisi lainnya tidak terlihat.

*Isi dari Mubahalah Orang Tua Korban PEMBANTAIAN KM.50 Ja-Pek, 7 Desember 2020*

Bismillahirrahmannirrohim

*Mari Kita Buktikan Siapa yang Benar dan Siapa yang Salah*

1. Jika Kalian yang Benar ALLOH Subhanahu' Wa Ta'ala , Tuhan Yang Maha Esa, Maka Lami Beserta Keluarga & Keturunan Kami dilaknat Alloh Subhanahu' Wa Ta'ala di Dunia sampai Akhirat.

2. Tetapi Jika 6 Syuhada FPI tersebut yang Benar dan Kalian telah bertindak sadis dan dzalim menurut ALLOH Subhanahu' Wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Esa, Maka Kalian Beserta Keluarga dan Keturunan Kalian dilaknat ALLOH SUBHANAHU' WA TA'ALA di Dunia sampai Akhirat.

3. Jika Kalian menolak Mubahalah ini, Maka Kami Berhak menyimpulkan, bahwa Kami dipihak yang Benar menurut ALLOH Subhanahu' Wa Ta'ala, dan Kalian (Pembunuh, Otak/Dalang Pembunuhan, dan semua yang terlibat didalamnya) Beserta Keluarga dan Keturunan Kalian akan menerima Laknat dari Alloh Subhanahu' Wa Ta'ala di Dunia sampai Akhirat.

*Jangan Lupakan Tragedi KM.50*

Nama 6 Korban PEMBANTAIAN Tragedi Berdarah KM.50 Ja-Pek Yakni:

1. Andi Oktavian, 33 tahun

2. Faiz Ahmad Syukur, 22 tahun

3. Muhammad Reza, 20 tahun

4. Muhammad Suci Khadavi, 21 tahun

5. Lutfi Hakim, 25 tahun

6. Ahmad Sofiyan alias Ambon, 26 tahun

Tetap FOKUS Usut Tuntas Tragedi Berdarah di KM.50 Ja-Pek (Jakarta-Cikampek) Sekalipun Rest Area Telah ditutup selamanya

Hasbunalloh Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir.

Artinya: " Cukuplah Alloh sebagai tempat bagi Kita, sebaik-baik Pelindung dan Penolong Terbaik Bagi Kita".

Dikumpulkan Info Oleh:

*Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I*

(Alumni 212, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Domisili Saat ini di Bekasi Kota dan Kabupaten Bekasi/Babelan City)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image