samsul alahsan
Harga Kedelai Tak Kunjung Landai
Bisnis | Monday, 28 Jun 2021, 07:36 WIB
Pada awal bulan Mei ini, harga kedelai global ini terlihat menguat dibandingkan dengan bulan April. Meskipun begitu, Kementerian Perdagangan berupaya menjaga agar harga kedelai di tingkat pengrajin dan harga tempe tetap stabil.
Kemudian kenaikan harga kedelai impor di tingkat pengrajin tempe disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat masih belum memasuki masa panen sehingga berdampak pada tingginya harga kedelai saat ini.
Meski harga kedelai impor meningkat, Bahwa pemerintah berupaya menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tempe pada kisaran harga Rp 9.700 per kg dan di tingkat gudang importir Rp 9.400 per kg hingga Rp 9.600 per kg. Hal tersebut dilakukan agar harga tempe masih bisa dijaga stabil oleh perajin, di mana untuk harga tempe Rp 16.000 per kg.
Kemudian harga kedelai di tingkat pengrajin pada kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai masih terjaga di bawah Rp 10.000 per kg. Adapun, bila terdapat harga kedelai di atas Rp 10.000 per kg di beberapa daerah, hal tersebut dipengaruhi tambahan ongkos kirim dari titik distributor.
Untuk memastikan hal tersebut, Kementrian Perdagangan akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik penurunan maupun kenaikan. Ini untuk memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin serta harga tempe di pasar masih pada tingkat yang wajar.
Meskipun ada kenaikan harga kedelai dunia, Harus juga memastikan stok kedelai saat ini masih cukup memenuhi kebutuhan nasional. Kementrian Perdagangan juga berupaya menjamin stok kedelai jelang Lebaran 2021 mencukupi kebutuhan industri pengrajin tempe nasional. Para importir yang memiliki stok kedelai juga diminta untuk terus memasok kedelai secara teratur kepada pengrajin tempe. Dan yang diharapkan produksi tempe dapat terus berjalan khususnya untuk periode Idul Fitri 2021, sehingga masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
