Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Saffana Zahira

Meramu Konten Viral, Menjadi Berita Yang Menjual

Eduaksi | 2021-06-22 07:21:38

Jika Abraham Lincoln hadir di masa kini, melihat realita yang terjadi di media sosial, dan menjadi ahli jurnalistik, mungkin pernyataan beliau tentang konsep demokrasi, "Dari Rakyat, oleh Rakyat, dan Untuk Rakyat", akan berubah menjadi konsep jurnalis media online, "Dari Warganet, Oleh Jurnalis, dan Untuk Warganet"

Pic @jontyson

Dari Warganet

Riuhnya jagat dunia maya saat ini banyak menginspirasi warganet bukan hanya sekedar menjadi penikmat konten melainkan pula sebagai pembuat konten. Mulai dari konten hiburan, informatif, hingga kontroversial hadir dari jari-jemari warganet yang kini lincah mengambil video dan foto dalam setiap peristiwa yang mereka temui. Momen ini dimanfaatkan pula oleh banyak media online yang menjadikan sumber konten dari warganet sebagai bahan liputan primer demi mencapai target pengunjung situs.

Oleh Jurnalis

Mengambil sumber berita dari konten warganet yang sedang viral saat ini memang telah menjadi hal yang lumrah dikalangan jurnalis media online. Hal ini memicu para jurnalis untuk terus meningkatkan kreatifitas dalam mengembangkan suatu konten viral menjadi informasi yang tak hanya dapat menarik daya tarik publik tetapi kaya muatan edukasi.

Mengingat kode etik jurnalistik pada pasal 1, wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beriktikad buruk. Independen berarti memberitakan fenomena atau fakta tanpa ada intervensi pihak lain termasuk lembaga pers. Independen ini harus ada dalam setiap muatan berita agar originalitas suatu berita dapat terjaga hingga sampai pada publik.
Lantas bagaimana proses pengambilan konten warganet menjadi berita agar tetap mengedepankan nilai jurnalistik yang independen dan kreatif?

Pertama, mencari hal yang sedang viral di sosial media. Biasanya dapat ditemui dengan melihat trending topic di Twitter, for your page di Tiktok, dan beranda di Instagram. Ciri konten viral dapat pula dilihat dari maraknya warganet yang memperbincangkan konten viral tersebut baik di media sosial maupun kehidupan asli.

Kedua, dilanjut proses identifikasi kebenaran suatu konten tersebut. Jurnalis yang hendak mengambil berita dari konten viral perlu mengumpulkan data demi menyajikan informasi yang dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya. Karena belum tentu suatu konten yang banyak dibicarakan oleh warganet memuat suatu informasi yang benar.

Ketiga, melihat siapa seseorang dibalik akun yang membuat atau menyebarkan suatu konten viral tersebut. Apakah berasal dari akun pribadi yang asli ataukah hanya bot/sistem yang dikendalikan oleh orang yang tidak bertanggung-jawab. Dengan kemudahan akses sosial media, setiap orang dapat membuat akun media sosial pribadi dengan kepentingan masing-masing. Diharapkan jika menemukan konten viral dari akun yang jelas siapa dibaliknya, akan menghasilkan suatu berita yang terjaga validitasnya.
Keempat, tahap yang paling krusial adalah melakukan konfirmasi kepada si pembuat konten. Jurnalis dapat meminta keterangan lebih lanjut kepada si pembuat atau penyebar konten dan meminta izin untuk dapat meliput konten tersebut di media online. Mencantumkan informasi detail dari suatu konten viral warganet jangan sampai luput dilakukan oleh jurnalis. Seperti, kapan (waktu dan tanggal) terjadinya suatu peristiwa pada konten viral tersebut? Apa isi konten viral tersebut? Dan jika ada pernyataan, cantumkan tanpa mengubahnya.

Untuk Warganet

Beragam suguhan informasi sudah selayaknya disikapi oleh warganet dengan bijak. Agar tak sekedar hiburan yang didapat, namun juga pembelajaran yang dipikat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image