Sherin D

Pendekatan Konstruktivisme dalam Meningkatkan Literasi Siswa Pada Pembelajaran IPS

Info Terkini | 2021-06-06 19:38:14

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan ilmu pengetahuan dari berbagai ilmu-ilmu sosial yang dikemas menjadi satu yang perlu dipelajari di berbagai jenjang sekolah maupun perguruan tinggi sebagai bekal peserta didik untuk dapat memahami dan siap terjun dalam kehidupan masyarakat. Siswa diberikan pembekalan mengenai ilmu-ilmu sosial agar siswa lebih siap menjalani kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya. Materi pembelajaran IPS perlu dikembangkan sesuai konteks Sosio kultural siswa dengan mengenalkan tradisi tradisi lokal yang ada

Penggunaan pendekatan dalam proses pembelajaran termasuk salah satu usaha untuk membantu menentukan keberhasilan dari belajar yang diinginkan. Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh guru agar pembelajaran itu berlangsung secara efektif dan juga efisien. Cara yang harus digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di sekolah dasar yaitu seorang guru harus menguasai berbagai macam pendekatan disesuaikan dengan materi yang diajarkan kepada peserta didik atau siswa. Kemampuan dan ketepatan seorang guru dalam memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran tentunya mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi keberhasilan belajar siswa. Guru harus memahami konsep pendekatan dalam pencapaian proses pembelajaran bagi siswa, terutama pada pendekatan konstruktivisme yang mana pendekatan ini sangat berguna bagi siswa untuk mencapai proses pembelajaran karena siswa dapat aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan juga membangun potensi dari pengalaman yang akan dibawa dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan konstruktivisme merupakan suatu cara seorang guru yang bertugas sebagai fasilitator untuk membimbing siswa dalam menggali ilmu pengetahuan secara mandiri, serta membina sendiri konsep ilmu pengetahuan yang didapatnya melalui pengalaman belajar. Pendekatan konstruktivisme membangun pengetahuan siswa dan melibatkan peran aktif dalam proses pembelajaran bagi siswa karena siswa menjadi pusat kegiatan.

Kemampuan literasi siswa sangat penting dalam proses belajar-mengajar karena didalamnya proses tersebut membangun perbaikan ilmiah dan tumbuh inovasi yang baru bagi siswa. literasi tidak harus diajarkan oleh guru bahasa namun dapat diajarkan oleh semua guru disiplin ilmu. Rendahnya kemampuan literasi pada siswa dikarenakan pembelajaran yang bersifat monoton, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan oleh guru dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi dan mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui diskusi dan kerjasama.

Sebagian besar siswa tidak tertarik terhadap pelajaran IPS dapat terlihat dari ekspresi jenuh dan juga bosan. Sikap tidak senang menerima pelajaran IPS disebabkan karena penyajian materi dalam pelajaran IPS lebih banyak terpusat pada hafalan. Guru juga tidak mampu mengemas materi yang dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir kreatif, objektif dan logis. Akibatnya pelajaran IPS lebih memberi kesan menjadi pelajaran hafalan yang membosankan dan kurang membangkitkan motivasi sisawa untuk lebih giat dalam belajar yang akhirnya akan mempengaruhi perolehan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir secara mandiri dalam memahami pembelajaran, sehingga dengan pendekatan kontruksivisme akan meningkatkan literasi siswa dalam pembelajaran IPS.