Self-Love atau Menjadi Egois
Gaya Hidup | 2021-05-27 18:40:06Self-love merupakan kesediaan diri untuk memenuhi kebutuhan diri, menerima diri dan tidak memikirkan halâhal yang menghakimi diri sendiri, melihat diri sebagai sesuatu yang berharga, bernilai, dan berhak mendapatkan cinta dan kebahagiaan atau singkatnya berusaha mencintai diri sendiri serta berdamai dengan keadaan diri sendiri. Self-love atau mencintai diri sendiri memang sangat penting, karena dengan mencintai diri sendiri kita dapat menemukan potensi diri kita, menguatkan pendirian atau memperkokoh jati diri kita sehingga membuat kita percaya akan kemampuan kita untuk mencapai tujuan hidup kita.
Mencintai diri sendiri bukan berarti kita tidak mencintai orang lain, peduli dengan diri sendiri bukan berarti kita tidak harus peduli dengan orang lain, menghargai diri sendiri bukan berarti kita tidak harus menghargai orang lain, berbuat baik pada diri sendiri bukan berarti berhenti berbuat baik dengan orang lain. Banyak sekali saya jumpai di lingkungan saya terutama teman-teman saya yang mengekspresikan dirinya di media sosial dengan kata "Self-Love" namun nyatanya mereka menjadi acuh bahkan tidak mendengarkan temannya sendiri. Mereka melakukan semua hal yang menjadikan dirinya bahagia walaupun itu salah. Karena mungkinkah kita mencintai diri sendiri dengan mengkonsumsi alkohol hanya karena dengan alasan kebahagiaan, sungguh lucu sekali bukan?.
Cintailah diri kita sendiri sebagaimana kita mencintai orang lain, pedulilah dengan diri kita sendiri sebagaimana kita peduli dengan orang lain, dengarkan lah diri kita sendiri tidak hanya mendengarkan curhatan orang lain. Lakukanlah hal-hal terbaik yang kamu lakukan yang berguna untuk dirimu sendiri maupun orang lain. Karena memang pada hakikatnya kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Oleh karena itu kita harus mencintai diri kita sendiri tanpa harus di benci oleh orang lain.
Muhammad Diva Mu'zizat
Mahasiswa Kesejahteraan Sosial, FISIP UMJ.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.