Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Kekasih Rembulan

Sastra | 2022-04-23 17:03:50
Dok. Taqiya

Aku menunggumu di bawah jembatan. Kata rembulan. Walau jaqat sepi dan maya yang riuh, rembulan menawarkan harmoni yang lain.

Mungkin jembatan terlalu eksotis dan mistis, hingga rembulan suka menjengukmu di situ. Sambil mengeja saraf tubuh yang mengendur, engkau menyaksikan rembulan penuh penerimaan.

Waktu begitu sempit. Bagaimana menyiasatinya. Bisakah cinta melenturkannya? Jembatan pun telah menjadi layang layang, menjadi bangunan metafora bagi rembulan dan kekasihnya.

===

Ket: Dalam Maha Kekasih. 2022

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image